Pada saat seorang perempuan memasuki masa remaja, terjadi pematangan sel telur secara periodik, satu bulan satu kali indung telur (ovarium) akan melepaskan satu buah sel telur. Proses ini disebut ovulasi. Sel telur tersebut akan ditangkap oleh ujung saluran telur yang berbentuk jari-jari dan masuk ke saluran telur. Ovulasi ini terjadi 14 hari sebelum haid yang akan datang. Sel telur ini dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, ini disebut masa subur perempuan.
Apabila pada masa subur terjadi hubungan seksual, sperma yang tumpah di saluran vagina waktu bersanggama akan bergerak masuk ke dalam rahim dan terus ke saluran telur. Di saluran telur ini sperma bertemu sel telur, dan langsung membuahinya dengan cara masuk ke dalamnya. Proses ini disebut pembuahan atau konsepsi.
Setelah terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan masuk ke rahim lalu menempel dan berdiam di lapisan dalam dinding rahim yang tebal dan telah banyak pembuluh darah, sehingga hasil pembuahan dapat tumbuh dan berkembang menjadi janin/ bayi di dalam rahim. Proses perkembangan ini disebut kehamilan yang berjalan selama 280 hari atau 9 bulan.
Kehamilan bisa terjadi pada remaja karena alat reproduksi secara fisik telah siap. Namun bukan berarti remaja telah siap secara mental dan sosial untuk melaksanakan peran sebagai orangtua. Kehamilan pada remaja belum menikah biasanya disebut kehamilan tak diinginkan atau KTD. Selain itu pada usia dibawah 19 tahun walaupun organ reproduksi sudah siap melakukan fungsi reproduksi, pertumbuhan tulang panggul remaja perempuan belum sempurna. Akibatnya kesulitan persalinan pada remaja perempuan usia dibawah 20 tahun, 2 sampai 3 kali lipat lebih sering dibandingkan perempuan berusia diatas 20 tahun.
Tanda-tanda kehamilan
- Haid terhenti, hal ini karena sel telur yang telah dibuahi bersarang pada dinding rahim yang dapat dipertahankan karena pengaruh hormon agar tidak hancur seperti yang terjadi pada haid
- Mual, muntah, pusing, dan mengantuk terutama pada masa awal kehamilan
- Payudara membesar
- Puting susu menonjol dan berwarna lebih gelap
- Perut membesar
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat hamil
- Makan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- Tidak membatasi jumlah dan jenis makanan
- Minum lebih banyak dari biasa
- Meningkatkan kebersihan diri
- Istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik berat
- Memeriksakan kehamilan sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, yaitu: bulan ke 3, bulan ke 6, dan 2 kali pada bulan ke 9
- Imunisasi tetanus toxoid (TT) 2 kali, dan minum tablet tambah darah untuk mencegah anemia
Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
- Pendarahan dari jalan lahir/vagina
- Keluar cairan ketuban dari jalan lahir sebelum kehamilan cukup umur
- Bengkak pada kaki disertai penglihatan kabur dan kejang-kejang
- Janin tidak bergerak
- Berat badan turun atau tidak bertambah
- Tidak mau makan dan muntah terus
Risiko kehamilan usia dini
Kehamilan usia dini yang terjadi pada remaja mempunyai risiko fisik/medis, psikologis dan sosial:
- Risiko fisik antara lain: mudah terjadi perdarahan selama hamil karena sistem hormonal dalam tubuh belum stabil, mudah terjadi keguguran karena otot-otot rahim belum kuat, gangguan selama masa hamil seperti keracunan kehamilan dan kejang-kejang, kelahiran bayi belum waktunya (prematur), kesulitan dalam proses melahirkan, bayi lahir dengan berat badan rendah, tidak sehat, kurang gizi, dll.
- Risiko psikologis biasanya terjadi dalam bentuk: perasaan tertekan (stress), kecemasan/ kekhawatiran yang tinggi karena menanggung beban akan menjadi ayah atau ibu, perasaan malu dan bersalah, dikucilkan orangtua, pertengkaran atau ditinggalkan oleh ayah dari anak yang dikandung, dll.
- Risiko sosial biasanya berupa dikucilkan dan mendapat cemoohan dari orang lain, dikeluarkan dari sekolah, terganggu rencana masa depannya, menjadi ibu tunggal (ayah dari anak yang dikandung pergi), cap buruk bagi ibu maupun anak, dll
Pencegahan kehamilan pada usia dini
Dengan melihat risiko yang membahayakan diri bila terjadi kehamilan pada usia dini, maka para remaja perlu tahu dan mengambil langkah-langkah pencegahannya, diantaranya:
- Remaja putri harus berani mengatakan “tidak” bila teman laki-lakinya mengajak untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
- Remaja putra harus menghormati teman wanitanya dengan tidak meminta apalagi memaksa untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
- Hindari sentuhan langsung pada bagian tubuh yang mudah terangsang, seperti: alat kelamin, pantat, paha sebelah dalam, buah dada, leher, dan mulut, karena dapat mendorong timbulnya nafsu seksual.
- Hindari tempat-tempat yang sepi maupun gelap untuk berduaan dengan kekasih. Ajaran agama menyatakan bahwa apabila kita sedang berdua-duan dengan lawan jenis, pihak ketiga yang hadir adalah setan. Hal ini benar karena, kesempatan tersebut dipakai setan untuk menggoda kita melakukan seks sebelum nikah sebagaimana dilarang agama dan norma masyarakat kita.
Belum ada tanggapan untuk "Proses Pembuahan Atau Konsepsi Dan Kehamilan Usia Dini"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung