Organisasi massa untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan, tentu diperlukan perubahan. Perubahan yang terjadi kadang tidak terstruktur atau berstruktur rumit (ill-structured), sehingga perlu dilakukan perencanaan strategi pendukung perubahannya. Oleh karena itu pemikiran sistem diperlukan untuk mencari keterpaduan aspek-aspek perubahan agar pemahaman atau pengetahuan perubahannya utuh.
Dengan menggunakan analisis CATWOE teridentifikasi arah perubahan, pelaku serta pihak yang terlibat didalamnya. Untuk penguatan organisasi massa perempuan berdasarkan analisis tersebut dijelaskan sebagai berikut.
- Customer; penerima manfaat pengembangan organisasi perempuan adalah KPPPA dan Masyarakat,
- Actor; pelaku utama pengembangan organisasi perempuan adalah organisasi massa perempuan,
- Transformation; perubahan yang dilakukan untuk pengembangan organisisasi perempuan melalui perkuatan pemahaman dan pengetahuan organisasi perempuan tentang konstruksi sosial dalam relasi gender,
- World view; paradigma perubahan untuk pengembangan organisasi perempuan yaitu kepekaan dan responsif terhadap berbagai konstruksi sosial dalam masyarakat,
- Owner; pihak yang dapat melakukan perubahan dan memiliki kewenangan untuk pengembangan adalah pimpinan organisasi yang progresif,
- Environment constraint; hal-hal yang menjadi kendala dalam pengembangan organisasi perempuan, yaitu Peran strategis organisasi perempuan yang belum banyak difahami dalam mengerakan masyarakat;
Tokoh masyarakat yang menjadi teladan masyarakat masih ada mempertahankan nilai sosial-budaya yang tidak relevan dengan perkembangan; serta Kapasitas SDM, sumber daya organisasi, dan sarana prasarana
Hasil analisis tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk menyusun definisi jangkar penguatan organisasi massa perempuan agar lebih berperan aktif dalam pembangunan, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Definisi jangkar yang sesuai dan terkait isu kematian ibu diformulasikan sebagai berikut:
"Meningkatkan kapasitas SDM dan kapabilitas organisasi dalam membangun kesadaran gender dalam masyarakat yang didukung dengan peningkatan prasarana-sarana organisasi, melalui mekanisme kaderisasi dalam jumlah dan kualitas serta pembangunan pusat-pusat pelayanan masyarakat sampai pelosok desa, sehingga mampu mengatasi kekurangan kader organisasi, memperluas jangkauan pelayanan organisasi yang lebih peka dan responsif terhadap isu gender dan perempuan di masyarakat agar mensukseskan program pembangunan."
Berdasarkan pendekatan sistem tersebut upaya yang dilakukan untuk peningkatan partisipasi organisasi perempuan diantaranya perkuatan kapasitas SDM, kapabilitas organisasi melalui kaderisasi serta pembangunan prasarana-sarana pendukungnya.
Belum ada tanggapan untuk "Pendekatan Sistem Analisis CATWOE Terhadap Peran Organisasi Perempuan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung