Kedua istilah ini hampir mirip, yang berbeda adalah domainnya, “membangun desa” kegiatannya menitikberatkan pada pembangunan perdesaan sedangkan “desa membangun” menempatkan desa sebagai subjek pembangunan.
Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan kedua domain desa tersebut berdasarkan konsepnya.
- Pintu masuk “membangun desa” adalah perdesaan sedangkan “desa membangun” adalah desa
- Pendekatan dalam “membangun desa” adalah functional sedangkan “desa membangun” adalah locus
- Metode dalam “membangun desa” adalah rural development, “desa membangun” adalah local development
- Konsep-konsep terkait “membangun desa” yakni rural-urban linkage, market, pertumbuhan, lapangan pekerjaan, infrastruktur, kawasan, sektoral dan lain-lain. “desa membangun” antara lain kemandirian, kearifan lokal, modal sosial, demokrasi, partisipasi, kewenangan, alokasi dana, gerakan lokal, pemberdayaan dan lain-lain
- Cakupan wilayah “membangun desa” yakni kawasan ruang dan ekonomi lintas desa, sedangkan “desa membangun” hanya dalam jangkauan skala dan yurisdiksi desa
- Skema kelembagaan “membangun desa” melibatkan Pemda. Pemda melakukan perencanaan dan pelaksanaan didukung alokasi dana khusus, pusat melakukan fasilitasi, supervise dan akselerasi. Sementara itu “desa membangun” memiliki regulasi sendiri dalam menetapkan kewenangan skala desa, melembagakan perencanaan desa, alokasi dana dan kontrol lokal.
- Pemegang kewenangan dalam “membangun desa” adalah Pemerintah Daerah, untuk “desa membangun” atau Pembangunan Desa adalah desa yang terdiri dari pemerintah desa dan masyarakat
- Tujuan “membangun desa” atau Pembangunan Perdesaan adalah untuk mengurangi keterbelakangan, ketertinggalan, kemiskinan, dan sekaligus membangun kesejahteraan. Sebaliknya tujuan “desa membangun” atau Pembangun Desa adalah menjamin desa sebagai basis penghidupan dan kehidupan masyarakat secara berkelanjutan, menjadikan desa sebagai ujung depan yang dekat dengan masyarakat, serta desa yang mandiri.
- Peran pemerintah daerah dalam mendukung desa, Pembangunan Perdesaan (“membangun desa”) yakni merencanakan, membiayai dan melaksanakan. Sedangkan “desa membangun” (Pembangunan Desa) hanya sebatas fasilitasi, supervise dan pengembangan kapasitas desa.
- membangun desa” (Pembangunan Perdesaan) berpartisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Sedangkan peran “desa membangun” (pembangunan desa) sebagai actor (subjek) utama yang merencanakan, membiayai dan melaksanakan.
- Adapun hasil yang diharapkan dalam “membangun desa” adalah infrastruktur lintas desa yang lebih baik, tumbuhnya kota-kota kecil sebagai pusat pertumbuhan dan penghubung transaksi ekonomi desa kota, dan terbangunnya kawasan hutan, collective farming, industry, wisata dan lain-lain. Sementara hasil yang diharapkan dari konsep “desa membangun” (Pembangunan Desa) yakni pemerintahan desa menjadi ujung depan penyelesanggaraan pelayanan publik bagi warganya. Guna meningkatkan kesejahterannya maka satu desa mempunyai produk ekonomi unggulan (one village on product)
Belum ada tanggapan untuk "11 Perbedaan antara “membangun desa” dan “desa membangun”"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung