Perkembangan teori manajemen dan teori organisasi ternyata berkaitan erat dengan perkembangan teori kepemimpinan, yang juga telah berkembang sampai generasi keempat.
Teori Kepemimpinan generasi pertama (KP1.0) digunakan pada manajemen dan organisasi generasi kedua. Pada manajemen dan organisasi generasi pertama, kepemimpinan masih bersifat embrional karena organisasinya juga belum berkembang secara sempurna karena gejala kepemimpinan merupakan gejala alamiah dan naluriah dari semua kelompok mahkluk hidup baik manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan.
Teori kepemimpinan generasi kedua (KP2.0) digunakan pada organisasi dan manajemen generasi ketiga yang bersifat fungsional. Oleh karena itu dinamakan kepemimpinan fungsional. Pada organisasi fungsional seperti perguruan tinggi, lembaga riset, lembaga perencanaan, lembaga keuangan, pimpinan organisasinya dipegang oleh pejabat fungsional dengan menjalankan kepemimpinan fungsional. Para anggota organisasinya bersifat lebih egaliter, tidak terlampau hierarkhis. Tugas pokok pemimpin memang mengambil keputusan, tetapi keputusan yang diambil diperoleh berdasarkan diskusi yang meluas dan intensif dengan pengikutnya.
Teori kepemimpinan generasi ketiga (KP3.0) dinamakan kepemimpinan kontemporer karena mulai memasukkan kepengikutan (followership) sebagai unsur yang ikut menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi, tetapi sifatnya masih embrional karena adanya hal baru di dalamnya. Kepemimpinan generasi ini digunakan pada manajemen generasi keempat yang mengutamakan kualitas, dan pada organisasi generasi keempat yang berbasis fungsional. Munculnya peran kepengikutan tidak terlepas dari jasa Kellerman melalui berbagai tulisannya, yang kemudian diikuti oleh ahli-ahli lainnya, seperti Riggio et al.
Teori kepemimpinan generasi keempat (KP4.0) digunakan pada manajemen generasi kelima yang sudah berbasis IT, serta organisasi generasi kelima yang dinamakan organisasi kuantum. Pada generasi keempat ini, peran kepemimpinan dan kepengikutan sama pentingnya, yang berbeda hanya fungsinya. Hubungan pemimpin dengan pengikut tidak lagi sepenuhnya hierarkhis, tetapi justru cenderung heterarkhis-egaliter. Hal ini terjadi karena sumber informasi tidak lagi terpusat pada tangan pemimpin, tetapi menyebar luar pada semua anggota organisasi sebagai dampak penggunaan teknologi informatika yang sangat massif.
Kaitan antara perubahan teori kepemimpinan dengan revolusi industri 4.0 telah dibahas secara mendalam oleh Kelly, yang mengatakan bahwa:
"The current model leadership (relational, influence-based, processing, directive) will have no place in this future organizational world. Leadership will be a networked, collaborative, swarming, and responsive system. Thera will be a role for formal leadership, but it will not be instructing, directing, commanding, or deciding. It will besensemaking, connecting, networking, nurturing, and harvesting. The slef-adaptive, self-organising cybernetic system will not require the old leadership model or any of the methodologies of teaching it – the leader will be a responsive connector within a collaborative system. This, is essence, is Leadership 4.0. "
Idealnya, perubahan pada aspek manajemen dan organisasi diikuti oleh perubahan pada model kepemimpinannya. Akan tetapi, di antara ketiga aspek yang sudah dijelaskan, aspek kepemimpinan paling sulit berubah karena menyangkut orang-orang yang sedang duduk dalam posisi di atas yang belum tentu paham dan siap untuk berubah. Gaya dan tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi sering kali justru ditentukan oleh karakter seseorang yang sedang duduk pada posisi puncak. Secara hipotetis dapat dikatakan bahwa seseorang cenderung menolak perubahan, apalagi jika perubahan tersebut mengganggu kenyamanannya. Semakin besar perubahan mengganggu kenyamanan akan semakin besar pula daya tolaknya terhadap perubahan.
PUSTAKA
- Kellerman, Barbara; 2008. Followership – How Followers Are Creating Change and Changing Leaders; Harvard Business Press; USA.
- Kelly, Richard; 2019. Constructing Leadership 4.0 – Swarm Leadership and the Fourth Industrial Revolution; Palgrave Macmillan; Switzerland
Belum ada tanggapan untuk "Perubahan Teori dan Konsep Kepemimpinan dan Hubungannya dengan Revolusi Industri 4.0"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung