Dalam bidang industri dikenal strategi Cleaner Production. Produksi Bersih (Cleaner Production) merupakan suatu strategi untuk menghindari timbulnya pencemaran industri melalui pengurangan timbulan limbah (waste generation) pada setiap tahap dari proses produksi untuk meminimalkan atau mengeliminasi limbah sebelum segala jenis potensi pencemaran terbentuk.
Istilah-istilah seperti Pencegahan Pencemaran (Pollution Prevention), Pengurangan pada sumber (Source Reduction), dan Minimasi Limbah (Waste Minimization) sering disertakan dengan istilah Produksi Bersih (Cleaner Production)
a. Pencegahan Pencemaran (Pollution Prevention)
Program pollution prevention atau pencegahan pencemaran merupakan program pengelolaan lingkungan dengan mengupayakan pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dari setiap aktivitas, produk dan jasa di perusahaan. Pencegahan pencemaran menurut US EPA adalah teknologi produksi dan strategi yang menghasilkan pencegahan atau pengurangan terbentuknya limbah. Pencegahan pencemaran didefinisikan sebagai pemakaian bahan, proses, praktek yang dapat mengurangi atau menghilangkan timbulan pencemar atau limbah pada sumbernya. Termasuk praktek yang dapat mengurangi pemakaian bahan-bahan berbahaya, energi, air, dan sumber daya lainnya dan praktek yang melindungi sumber daya alam melalui konservasi atau penggunaan yang lebih efisien.
Pollution prevention dilakukan secara bertahap dengan tahapan:
- Environment Aspect Elimination (Process Re-Design). Melakukan perancangan ulang terhadap proses yang ada.
- Environment Aspect Substitution (Process Changes). Melakukan perubahan proses sehingga aspek lingkungan lama digantikan oleh aspek lingkungan yang ramah lingkungan.
- Environment Aspect Engineering (Process Modification). Modifikasi proses yang ada dengan tidak merubah proses yang ada.
- Environment Impact Engineering (Waste Utilization). Merupakan rekayasa pengendalian dampak lingkungan yang memanfaatkan limbah yang ditimbulkan melalui beberapa metoda antara lain Recycle (Daur Ulang), Recovery (Memanfaatkan Elemen Penting), Reuse (Penggunaan Ulang) dan Retreatment (Pengolahan Ulang).
b. Pengurangan pada sumber (Source Reduction)
Yaitu mengubah kegiatan dan proses untuk mengurangi atau menghilangkan timbulan limbah bahan berbahaya. Beberapa sumber yang biasanya diperhatikan antara lain substitusi bahan kimia, modifikasi proses, dan peningkatan prosedur operasi.
c. Minimasi Limbah (Waste Minimization)
Idealnya, suatu kegiatan industri berusaha untuk mencegah pencemaran sebelum pencemaran itu terjadi. Konsep pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi bersih (clean technology atau low and no waste technology) yang akan melandasi program produksi bersih. Suatu pendekatan penting pada proses produksi bersih dalam suatu proses adalah menggunakan upaya minimisasi limbah. Minimisasi limbah adalah upaya untuk mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, clan tingkat bahaya limbah yang berasal daTi proses produksi, dengan jalan reduksi pada sumbernya dan/atau pemanfaatan limbah.
Cleaner Production berfokus pada usaha pencegahan terbentuknya limbah. Dimana limbah merupakan salah satu indikator inefisiensi, karena itu usaha pencegahan tersebut harus dilakukan mulai dari awal (Waste avoidance), pengurangan terbentuknya limbah (waste reduction) dan pemanfaatan limbah yang terbentuk melalui daur ulang (recycle). Keberhasilan upaya ini akan menghasilkan pebghematan (saving) yang luar biasa karena penurunan biaya produksi yang signifikan sehingga pendekatan ini menjadi sumber pendapatan (revenue generator)
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian dan Maksud Cleaner Production"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung