Majalah tempo memberitakan bahwa “Sriwijaya Air : kerjasama dengan Garuda bikin utang membengkak”. Pengacara sekaligus pemegang saham Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra, buka-bukaan soal kisruh kerjasama antara kliennya dengan Garuda Indonesia. Salah satu hal yang memicu perselisihan dari Sriwijaya adalah lantaran kerja sama itu dinilai tidak efisien.
"Sriwijaya merasa dominasi Garuda terlalu jauh intervensinya, sehingga menurut persepsi Sriwijaya kerja sama yang sebenarnya untuk meningkatkan kapabilitas membayar utang kepada beberapa BUMN malah tidak efisien," ujar Yusril di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis, 7 November 2019.
Bukan berita itu yang akan kita bahas, melainkan aspek-aspek penting yang harus diperhatikan dalam membangun kerjasama. Berita di atas hanyalah sebagai pelajaran bagi kita betapa pentingnya memahami kerjasama sebelum benar-benar merujudkannya. Berikut 7 aspek yang harus diperhatikan dalam membangun kerjasama.
1. Visi dan Misi
Dalam membangun kerjasama, kedua belah pihak mesti memiliki visi yang diwujudkan dalam bentuk misi. Apa tujuan yang ingin dicapai, harus jelas dijabarkan dalam lembaran kerjasama. Apalah artinya apabila kerjasama yang dibangun tidak memiliki tujuan sebab tujuan akan menjadi pedoman untuk bertindak secara bersama, saling melengkapi dan saling berbagi mulai dari awal kerjasama berproses sampai akhir yang disepakati. Artinya, masing-masing pihak dalam menerapkan dan menjalankan kesepakatan kerjasama wajib bertanggung jawab penuh pada bagian-bagian yang dikerjasamakan guna mencapai tujuan bersama.
2. Menghargai perbedaan pendapat
Pekerjaan yang melibatkan lebih dari satu pihak kerap terjadi perbedaan pendapat. Hal ini merupakan sesuatu yang lumrah karena masing-masing orang atau pihak memiliki pandangan, ide dan visi pribadi yang berbeda-beda. Namun demikian, ketika melibatkan diri atau organisasi kedalam bentuk kerjasama maka perbedaan tersebut harus dipandang sebagai salah satu potensi bagi tercapainya tujuan bersama. Olehnya itu, semua pihak mesti mengahargai pendapat yang berbeda, tetapi pendapat kelompok adalah keputusan bersama yang wajib dijalankan walaupun pada hakikatnya tidak sesuai dengan keinginan kita. Memutuskan diri atau organisasi bergabung membangun kerjasama maka pada saat itu pula kita wajib untuk menerima dan menjalankan keputusan bersama.
3. Tanamkan Saling Percaya
Lunturnya semangat dan motivasi dalam mewujudkan tujuan kerjasama selalu bermula dari kurangnya rasa saling percaya. Masing-masing pihak mulai berupaya mendominasi pihak lain, sehingga berdampak pada ketimpangan dan ketidak seimbangan tugas dan tanggung jawab, terdapat pergeseran dinamika pekerjaan, ada yang merasa diberatkan dan diringankan, ada yang diuntungkan dan dirugikan. Dalam hal ini, semua pihak disarankan untuk duduk kembali membicarakan kelangsungan kerjasama dan mengembalikan semangat awal yang menjadi dasar terbangunnya kerjasama.
4. Lakukan komunikasi yang intensif dan efektif
Komunikasi merupakan salah satu point penting dalam membangun kerjasama, melalui komunikasi yang intensif maka tingkat pencapaian tujuan kerjasama dapat diukur. Segala macam permasalahan bisa ditemukan solusinya, sejauhmana pekerjaan masing-masing pihak dan pengaruhnya dapat dianalisis, kekurangan atau kelebihan dan prestasi kerja dapat dipantau dengan baik.
5. Adakan kegiatan bersama
Ide untuk membuat kegiatan bersama semua pihak merupakan cara menciptakan rasa saling pengertian, saling memahami dan bertukar informasi. Pertemuan semua pihak yang terlibat dalam suatu kerjasama dapat meningkatkan semangat kebersamaan dan memupuk motivasi kerja demi mencapai tujuan bersama. Jika perlu, kegiatan dimaksud melibatkan keluarga dan dalam suasana santai, ceria serta menyenangkan.
6. Menghargai kinerja masing-masing pihak
Ucapan “terima kasih” merupakan kalimat yang mengandung suplemen, ada yang bilang bisa menghipnotis orang lain. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya setiap manusia ingin diapresiasi dan dihargai. Mengucapkan “terima kasih” sama halnya dengan mengatakan “hari ini kamu cantik sekali sayang” walaupun sebenarnya tidak demikian namun membuat pasangan menjadi lupa diri. Olehnya itu, biasakan untuk mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada pihak lain karena dapat memicu semangat bekerja, dan penuh percaya diri serta bertanggung jawab terhadap tugasnya.
7. Tingkatkan Kompetensi
Kompetensi sangat diperlukan dalam mencapai tujuan bersama, wujud kerjasama adalah kolaboratif sehingga membutuhkan kesamaan kemampuan guna memahami dan menguasasi bidang tugasnya masing-masing. Dengan demikian, sangat penting membentuk sebuah wadah pelatihan, workshop dan diskusi dengan tujuan untuk saling berbagi pengetahuan, informasi dan keterampilan dalam mengelola dan memanfaatkan segala macam kapasitas maupun potensi yang dimiliki, jika perlu mendatangkan para ahli dibidangnya.
Belum ada tanggapan untuk "7 Aspek yang harus diperhatikan dalam membangun kerjasama"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung