Kemiskinan adalah kondisi yang disebabkan karena beberapa kekurangan dan kecacatan individual baik dalam bentuk kelemahan biologis, psikologis maupun cultural yang menghalangi seseorang memperoleh kemajuan dalam kehidupannya. Selain itu, faktor struktural merupakan penyebab orang menjadi miskin.
Seseorang yang berada di lingkungan masyarakat yang mempunyai karakteristik antara lain: distribusi penguasaan sumber daya (resources) yang timpang, gagal dalam mewujudkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, institusi sosial yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi.
Berkaitan dengan fenomena kemiskinan di lndonesia, umumnya mereka yang tergolong miskin adalah kelompok masyarakat yang berpendidikan rendah dan hidup di daerah pinggiran (periphery), sehingga sangat sulit bagi mereka untuk memperoleh pendidikan layak. Kedua aspek itu melingkar-lingkar terus dan jarang bisa ditemukan titik pemberhentiannya, maka antara kemiskinan dan kualitas pendidikan yang rendah merupakan faktor yang saling terkait yang bisa menjadi sebab dan akibat dari rendahnya produktivitas ekonomi.
Keseluruhan konsep kemiskinan yang bersifat multidimensional menunjukkan bahwa kemiskinan memiliki beberapa ciri, yaitu :
- ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan, sandang dan papan).
- ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
- ketiadaan jaminan masa depan (karena tidanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
- kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massal.
- rendahnya kualitas sumber daya manusia dan keterbatasan sumber alam.
- ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.
- ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
- ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
- ketidakmampuan dan ketidak beruntungan sosial (anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan dalam rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
Adapun tingkat kemiskinan dibedakan dalam dua kategori yaitu kemiskinan absolute dan relatif. Seseorang dikatakan miskin secara absolut apabila tingkat pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan. Sedangkan kemiskinan relatif adalah keadaan perbandingan antara kelompok pendapatan dalam masyarakat, yaitu antar kelompok masyarakat yang mungkin tidak miskin karena mempunyai tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari pada garis kemiskinan dan kelompok masyarakat yang miskin karena mempunyai tingkat pendapatan relatif lebih rendah dari pada garis kemiskinan.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Kemiskinan dan Ciri-cirinya yang bersifat Multidimensional"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung