Sebelum dibahas syarat-syarat paragraf perlu dipahami dulu bahawa paragraf ialah kumpulan beberapa kalimat yang secara bersama-sama mendukung satu kesatuan gagasan. Adapun syarat-syarat paragraf meliputi kesatuan, pengembangan, kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf.
1. Kesatuan
Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat pengembang. Kalimat satu dengan yang lain saling berhubungan. Berikut ini diberikan contoh paragraf yang berisi gagasan dasar yang terkandung dalam kalimat yang bercetak tebal sebagai kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan dalam kalimat-kalimat lainnya
Tanpa digerakkan kepentingan apa pun, Haminah dan beberapa warga memperjuangkan hak remaja korban kekerasan yang saat itu masih berumur 15 tahun tersebut. Mereka memeriksakan remaja tadi ke rumah sakit untuk meminta bukti visum. Hasilnya digunakan sebagai bukti menjerat pelaku.” (Kompas, Rabu 8 Mei 2013 ,hal.34)
Berdasarkan contoh tersebut terlihat bahwa kesatuan paragraf terwujud jika dua hal terpenuhi. Pertama, paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik yang hanya berisi sebuah gagasan dasar. Kedua, paragraf berisi sejumlah kalimat pengembang yang mengandung sejumlah gagasan pengembang.
2. Pengembangan
Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan. Contoh paragraf dapat diperhatikan sebagai berikut:
"Setelah dua orang tewas, yakni Saliman dan Abd. Rosyid, seusai meneguk minuman keras di Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Keranjingan, Kecamatan Ajung,korban bertambah seorang lagi, yakni Luqman Wijaya Warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember ini ditemukan tewas di rumahnya. Selasa (9/4), Kanitreskrim Polsek Sumbersari Ipda Suyitno Rahman, saat mendampingi Kepala Polsek Sumbersari Komisaris Sugiyo Wibowo, Rabu (10/4), mengatakan kini masih satu orang lagi yang berada dalam kondisi kritis, yakni Syaiful. Ia dirawat di Rumah Sakit Daerah Jember.” (Kompas, Kamis, 11 April 2013, hal.21)
Paragraf tersebut berisi satu gagasan dasar, yakni setelah dua orang tewas, korban bertambah seorang lagi dan dua gagasan pengembang, yakni Ipda Suyitno mengatakan masih satu orang lagi dalam kondisi kritis dan ia dirawat di Rumah Sakit Daerah Jember .Berarti, contoh paragraf tersebut menunjukkan bahwa sudah ada pengembangan paragraf.
3. Kepaduan atau Koherensi
Kepaduan /koherensi adalah keserasian hubungan antargagasan dalam paragraf yang berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf. Pembentukan paragraf berasal dari kalimat-kalimat yang saling mendukung satu dengan lainnya. Hubungan kalimat-kalimat itu agar terlihat serasi maka harus dipadukan. Kepaduan tersebut diwujudkan dalam hubungan antarkalimat yang membentuk paragraf. Ada beberapa cara/syarat kepaduan paragraf, yaitu menggunakan repetisi dan kata ganti, kata penghubung, dan urutan pikiran (Rahayu, 2007:100)
“Pada waktu itu tenaga manusia merupakan sumbangan utama yang sangat dibutuhkan dalam program pembangunan kerajaan Romawi. Tenaga manusia yang puluhan ribu jumlahnya diorganisasi secara rapi untuk membuat jalan, saluran irigasi ataupun gedung- gedung yang penting. Dengan tenaga manusia dijalankanlah mesin-mesin pengangkat barang dan benda-benda berat, pemompaan air, penggerak perahu, dan sebagainya. Pendek kata tenaga manusia menjadi sumber energi utama.”(Suparno,2007:91)
Paragraf tersebut menunjukkan bahwa kalimat-kalimatnya saling berhubungan dengan serasi. Gagasan dasar paragraf tersebut adalah tenaga manusia merupakan sumbangan utama yang dibutuhkan dalam program pembangunan kerajaan Romawi. Gagasan pengembangnya terletak pada kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Pada awal kalimat kedua, ketiga, dan keempat menggunakan repetisi atau pengulangan kata tenaga manusia.
4. Kekompakan atau Kohesi
Persyaratan kekompakan mengatur hubungan antarkalimat yang diwujudkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf. Kekompakan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu kekompakan struktural dan leksikal. Kekompakan struktural ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimatkalimat yang digunakan dalam paragraf dan kekompakan leksikal ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan antarkalimat atau bagian paragraf.
Kekompakan struktural diungkapkan dengan struktur kalimat yang kompak dan serasi, yakni dengan menggunakan pengulangan atau repetisi struktur kalimat dalam pengungkapan gagasan yang berbeda, seperti contoh berikut ini.
Pakaian ini rancangan saya. Rumah yang bagus ini rancangan saya. Perabot rumah pun rancangan saya. Jika Anda dapat juga membuat rancangan seperti saya, bagus juga.
Kekompakan struktural dinyatakan juga dengan penggunaan kata penghubung kalimat atau konjungsi hubungan antarkalimat, seperti jadi, selanjutnya, oleh sebab itu, akibatnya, singkatnya, mula-mula, kemudian, akhirnya, dll. Contoh paragraf tersebut seperti ini.
Keterampilan mahasiswa belajar korespondensi bahasa Indonesia secara bertahap. Mula-mula mahasiswa belajar teori dasar penulisan surat resmi. Berikutnya mahasiswa dapat menulis surat-surat praktis atau sederhana. Setelah itu mahasiswa terampil menulis berbagai jenis surat berdasarkan pemakaiannya
Kekompakan dinyatakan juga dengan menggunakan unsur leksikal. Kata-kata yang dicetak miring ini menandai kelompakan leksikal dalam paragraf.
“Seorang saksi mata, Paidi (50) warga Kecamatan Candisari, Semarang mengatakan, saat itu ia baru selesai shalat Jumat, sekitar pukul 13.00. Ia mendapati bus naas itu sudah berhenti dengan kondisi sedan merah terjepit di antara bagian depan bus dan tiang baliho. Ia bersama warga segera menolong korban.” (Kompas, Sabtu 4 Mei 2013, hal. 15)
5. Pengembangan Paragraf
Menurut Suparno (2007: 96), pengembangan paragraf adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain. Hasil pengembangan ini ialah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang lain. Contoh berikut ini adalah pengembangan paragraf bersifat setara dan bertingkat.
Pada tahap pertama, benda-benda pencemar yang kasar dipisahkan dari arus air limbah yang dimaksudkan. Air yang tercemar mengalir melalui penyaring, kemudian masuk ke dalam ruang besar atau lazim disebut bak penampung. Benda-benda pencemar yang masih kasar yang terbawa mengendap dalam bak penampung . Air yang tersebar itu kemudian mengalir terus ke dalam tangki khusus, dan lumpur yang bercampur minyak mengendap dalam tangki itu dan dicerna oleh alat yang terdapat pada tangki pencerna.
Pada tahap kedua, zat-zat organik dihancurkan dan dipisahkan dari air. Sementara air mengalir dari bak penampung ke dalam tangki, air sempat bercampur dengan udara. Proses ini menambah kadar oksigen ke dalam air dan juga menambah mikroorganisme yang mencerna limbah yang tidak dapat dihancurkan dengan cara fisika. Kemudian, air mengalir ke dalam bak penampung yang kedua, tempat mengendapnya lumpur berminyak. Dari sini air mengalir ke dalam ruang klorinasi. Dalam proses ini, zat klorin membunuh bakteri yang membahayakan kesehatan.
Kedua paragraf tersebut memiliki pengembangan paragraf bersifat setara, di antara kedua paragraf tersebut tidak ada yang menjadi paragraf atasan dan bawahan.
Membeli mobil baru itu memang menyenangkan, tetapi karena banyaknya model di pasaran yang harus dipilih, membuat keputusan akhir itu tidaklah mudah. Setelah membatasi pilihan sampai pada dua saja, seorang pembeli biasanya membuat persamaan dan perbandingan dua mobil yang dipilihnya itu, umpamanya Ford, Thunderbird, dan Volkswagon Rabbit.
Ford dan VW mempunyai beberapa persamaan. Kedua-duanya sangat menarik. Ford dapat mengangkut lima orang. Begitu juga VW . Tempat duduk kedua jenis mobil ini terbuat dari bahan yang baik dan halus. Di samping itu, Ford dan VW memberikan jaminan 12.000 mil.
Paragraf pertama tersebut merupakan paragraf atasan bagi paragraf kedua/ berkutnya. Paragraf kedua memberikan penjelasan dua jenis mobil yang dikemukakan pada paragraf pertama.
Belum ada tanggapan untuk "Syarat-syarat paragraf dalam penulisan karya ilmiah"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung