Analisis faktor agak menimbulkan permasalahan dalam sejarahnya. Analisis fakor mulai diperkenalkan pada awal abad 20 dalam percobaan yang dilakukan oleh Karl pearson, Charles Sperman dan lainnya untuk mendefinisikan tingkat kecerdasan. Oleh karena banyak variabel yang harus direkonstruksi dalam penentuan tingkat keserdasan, maka analisis faktor dipilih dan dikembangkan (Richard,Dean ; 2004).
Yang dimaksud dengan analisis faktor adalah suatu teknik analisis yang dipergunakan untuk memahami suatu gejala. Tujuan utama teknik ini ialah untuk membuat informasi yang dikandung dalam sejumlah besar variabel ke dalam suatu kelompok faktor yang lebih kecil. Tujuan pokok teknik ini adalah untuk menentukan kombinasi linear dari variabel-variabel yang akan membantu dalam penyelidikan.
Dengan kata lain digunakan untuk mengidentifikasi variabel-variabel atau faktor yang menerangkan pola hubungan dalam seperangkat variabel. Teknik ini bermanfaat untuk mengurangi jumlah data dalam rangka untuk mengidentifikasi sebagian kecil faktor yang dapat menerangkan varians yang sedang diteliti secara lebih jelas dalam suatu kelompok variabel yang jumlahnya lebih besar Kegunaan utama analisis faktor adalah untuk melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya.
Pengurangan dilakukan dengan melihat interdependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga ditemukan variabel-variabel atau faktor-faktor yang dominan atau penting untuk dianalisa lebih lanjut. Pada dasarnya untuk studi ketergantungan diantara variabel-variabel dapat digunakan analisis faktor. Analisis faktor merupakan salah, satu teknik analisis ketergantungan yang telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Dalam studi ketergantungan, semua variabel memiliki peranan yang sama, oleh karena itu peneliti harus mempehatikan struktur hubungan secara keseluruhan diantara variabelvariabel yang mencirikan objek-objek pengamatan. Tujuan utama dari analisis faktor adalah menjelaskan hubungan diantara banyak variabel dalam bentuk beberapa faktor.
Faktor-faktor itu merupakan besaran acak yang tidak dapat diamati secara langsung. Analisis faktor ialah analisis untuk menemukan variabel baru yang disebut faktor yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel asli. Variabel baru tersebut memuat sebanyak mungkin informasi yang terkandung di dalam variabel asli. Di dalam proses mereduksi jumlah variabel, informasi yang hilang harus seminim mungkin. Di dalam analisis variansi, regresi berganda dan analisis diskriminan satu variabel dipastikan sebagai variabel tak bebas Y.
Di dalam analisis faktor, variabel tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas dan tak bebas, sebaliknya sebagai penggantinya seluruh hubungan interdependent antar variabel akan diteliti. Analisis faktor dipergunakan dalam situasi sebagai berikut :
- Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari atau faktor yang menjelaskan korelasi antara suatu variabel.
- Mengenali atau mengidentifikasi suatu keseluruhan variabel yang tidak berkorelasi yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu keseluruhan variabel asli yang saling berkorelasi di dalam analisis multivariat selanjutnya.
- Mengenali atau mengidentifikasi suatu keseluruhan variabel yang penting dari suatu keseluruhan variabel yang lebih banyak jumlahnya.
Dengan analisis faktor, peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh keseluruhan variabel dapat dijelaskan oleh keseluruhan dimensi. Begitu dimensi dan penjelaskan keseluruhan variabel diketahui, maka dua tujuan analisis faktor dapat dilakukan yaitu data kesimpulan (summuration) dan data pengurangan (reduction).
Jadi analisis faktor ingin menemukan suatu cara meringkas informasi yang ada dalam variabel asli menjadi satu keseluruhan dimensi baru yang disebut faktor. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data simpulan atau lewat data reduksi.
Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel atau korelasi antar responden. Sebagai misal data 100 responden dengan 10 karateristik. Jika tujuannya adalah meringkas karateristik, maka analisis faktor berupa matriks korelasi variabel. Ini disebut bentuk umum dari analisis faktor.
Untuk menggunakan teknik ini persyaratan yang sebaiknya dipenuhi ialah :
- Data yang digunakan ialah data kualitatif berskala interval atau rasio.
- Model ini mengkhususkan bahwa semua variabel ditentukan oleh faktor-faktor biasa (faktor-faktor yang diestimasikan oleh model) dan faktor-faktor unik (yang tidak tumpang tindih antara variabel-variabel yang sedang diobservasi).
- Estimasi yang dihitung didasarkan pada asumsi bahwa semua faktor unik tidak saling berkorelasi satu dengan lainnya dan dengan faktor-faktor biasa.
- Persyaratan dasar untuk melakukan penggabungan ialah besarnya korelasi antar variabel independen keseluruhanidak-tidaknya 0,5 karena prinsip analisis faktor ialah adanya korelasi antar variabel.
Model Analisis Faktor
Secara matematis, analisis faktor mirip dengan regresi linear berganda dinyatakan sebagai kombinasi linear dari faktor yang mendasarinya. Jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan variabel lainnya tercakup dalam analisis yang disebut communality. Kovariasi antar variabel yang diuraikan, dinyatakan dalam suatu comman factor yang sedikit jumlahnya.
Asumsi Analisis Faktor
Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Jika berdasarkan data tidak ada nilai korelasi yang diatas 0.30, maka analisis faktor tidak dapat dilakukan. Korelasi antar variabel juga dapat dianalisis dengan menghitung partial correlation antar variabel yaitu korelasi antar variabel dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.
Cara lain untuk menentukan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah melihat matriks korelasi secara keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan uji Barllet Test of Sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel. Uji lain yang digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya analisis faktor dilakukan adalah Measure of Sampling Adequacy (MSA). Nilai MSA bervariasi dari 0 sampai 1, jika nilai MSA < 0.50 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan.
Rotasi Faktor
Alat terpenting untuk interpretasi terhadap faktor adalah rotasi faktor. Tujuan rotasi faktor untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Ada beberapa metode rotasi : a. Rotasi Orthogonal yaitu memutar sumbu 900 .
Proses rotasi orthogonal dibedakan menjadi Quartimax, Varimax dan Equamax b. Rotasi Oblique yaitu memutar sumbu ke kanan, tetapi tidak harus 900 . Proses oblique dibedakan menjadi oblimim, promax dan orthoblique. Tidak ada aturan khusus kapan harus memilih rotasi orthogonal atau oblique. Pemilihan metode rotasi didasarkan pada kebutuhan khusus masalah penelitian.
Jika tujuan penelitian adalah mengurangi jumlah variabel asli, maka pilihan rotasi yang cocok adalah orthogonal. Namun jika tujuan untuk mendapatkan faktor yang sesuai, maka rotasi yang dipilih sebaiknya oblique.
Langkah-Langkah dalam Analisis Faktor
Secara umum, langkah-langkah dalam melakukan analisis faktor dapat digambarkan sebagai berikut :
variabel yang banyak tersebut dan metode rotasi yang akan digunakan. Langkah berikutnya harus menginterpretasikan faktor hasil rotasi. Tergantung pada tujuan penelitian skor faktor dihitung atau variable surrogate harus dipilih, untuk mewakili faktor yang akan digunakan dalam analisis multivariat lebih lanjut
Besarnya Sampel yang Digunakan
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari suatu karateristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Tujuan dari diadakannya populasi ialah agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi.
Roscoe dalam bukunya Reseach Metods for Businnes (1992:253) memberikan saran tentang ukuran sampel sebagai berikut :
1. Ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500
2. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana maka jumlah anggota sampel masing-masing 10 s/d 20
Belum ada tanggapan untuk "Analisis Faktor, Model, Asumsi, Rotasi dan Langkah-langkahnya"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung