Membangun rumah tangga bagaikan menjaga emas, begitu banyak gangguan baik dari dalam rumah tangga itu sendiri maupun dari luar. Itulah mengapa baik suami maupun istri diwajibkan untuk bersama-sama menjaga keutuhan rumah tangganya, saling percaya, mengutamakan kejujuran, menjaga tutur kata, adab terhadap suami dan terhadap istri, saling melengkapi, membangun kebersamaan dan tentu saja selalu memotivasi dan menjaga rahasia.
Menyatukan dua individu tidak lah mudah kalau tidak dibarengi dengan rasa cinta dan sayang, tidak mudah pula kalau tidak ada saling pengertian antara suami dan istri. Rumah tangga akan baik dan menyenangkan apabila masing-masing pihak bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing. Suami sebagai kepala rumah tangga harus menjadi pemimpin yang adil, pemimpin yang dapat mengayomi semua kepentingan yang ada didalam rumah tangganya, istri harus menjaga martabat rumah tangganya termasuk menjaga kehormatan suaminya. Istri harus menghormati suaminya, menghargai setiap jerih payahnya sekalipun sang istri memiliki pendidikan dan penghasilan yang lebih tinggi dari suaminya.
Didalam berumah tangga, persoalan pasti selalu ada sehingga banyak orang mengatakan bahwa masalah rumah tangga yang melibatkan suami dan istri merupakan bumbu penyedap yang dapat menambah kenikmatan berumah tangga. Disitulah diperlukan kedewasaan berpikir masing-masing pihak, baik suami maupun istri harus selalu mengoreksi diri sebelum mengoreksi pasangannya, hal ini dimaksudkan agar suami dan istri bisa saling memahami, saling mengetahui karakter dan kepribadian. Sehingga untuk mencari solusi yang tepat atas persoalan yang dihadapi dapat dengan mudah dibicarakan, karena baik suami maupun istri melepas ego masing-masing dan semata-semata demi keutuhan rumah tangganya.
Oleh karena karakter setiap manusia berbeda-beda, maka baik suami maupun istri harus mampu membaca perubahan prilaku dan kejiwaan pasangannya, kemampuan membaca prilaku dan kejiwaan pasangannya sangat penting dan mutlak harus dimiliki oleh suami atau istri, misalnya ketika suami tiba-tiba menunjukkan prilaku yang berbeda secara tiba-tiba, katakanlah biasanya suami selalu berusaha makan bersama keluarga namun secara tiba-tiba dia tidak lagi makan dengan alasan kenyang dan sebagainya. Kalau kejanggalan itu hanya sekali tidak perlu untuk mencari tahu lebih jauh namun bagaimana kalau sudah berkali-kali bahkan terjadi secara berturut-turut. Dalam situasi yang demikian sebagai istri harus mengintropeksi diri, mencari kemungkinan sumber dan sebabnya, kalau pada saat sebelumnya istri marah dengan suami maka refleksi semua yang pernah dikatakan karena mungkin saja ada perkataan yang membuat hati suami berubah. Dalam keadaan marah terhadap pasangan bisa saja keluar ucapan-ucapan yang tidak seharusnya diucapkan seperti “hidupmu enak sekali, tinggal makan, saya sudah cape urus makananmu, nanti kamu urus sendiri makananmu”, perkataan ini sering terucap oleh istri kepada suaminya. Setelah mengetahui sumbernya segera lah meminta maaf, karena kebanyakan laki-laki memiliki prilaku memendam perasaannya.
Dalam berumah tangga, jangan pula kita mengedepankan sifat membenarkan diri sendiri sementara disisi lain kita selalu mencari kekurangan pasangan kita, ingatlah selalu bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, manusia dapat dikatakan sempurna apabila dia dapat berada di antara manusia lainnya dengan saling melengkapi kekurangan masing-masing. bagaimana manusia agar dapat dikatakan sempurna mungkin sebaiknya baca pula artikel saya yang lain yakni alasan kita harus saling tolong menolong.
Belum ada tanggapan untuk "Waspadai perubahan prilaku suami secara tiba-tiba"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung