Entah semangat apa yang mendasari media di Indonesia saat ini, setiap berita-berita yang dimuat bukannya diarahkan untuk menenangkan ketegangan setelah pilpres malah sebaliknya terus memanas-manasi masyarakat dengan berita-berita negatifnya. Media di Indonesia juga seperti ingin memperhadapkan pemerintah dan rakyat, politisi dan rakyat atau ingin menghakimi kader-kader terbaik bangsa ini. Dewan pers yang sedianya menjadi wasit tidak dapat melaksanakan fungsinya, malah cenderung melindungi.
Melihat perkembangan pemberitaan media yang tidak mendidik lagi bahkan melenceng jauh dari kepribadian bangsa ini membuat saya bertanya-tanya sebenarnya ada apa dibalik ini semua. Saya justru mencurigai adanya pergerakan yang memanfaatkan momen pilpres, pergerakan yang ingin memecah belah bangsa ini.
Media di Indonesia saat ini terbelah dua, disatu pihak menjadi pendukung capres nomor 1 dan dipihak lain mendukung capres nomor 2, dan sampai saat ini saya belum menemukan media yang benar-benar obyektif dan mengandung nilai-nilai pendidikan serta pencerahan kepada masyarakat atas berita-berita yang disajikannya bahkan cenderung provokatif. Ada beberapa media justru telah melanggar konstitusi, namun lagi-lagi dewan pers dan pemerintah serta aparat berwajib diam tanpa ada tandakan apa-apa.
Apabila kondisi ini terus berlanjut maka kita harus melakukan “revolusi mental” bukan hanya slogan tetapi tindakan nyata demi untuk “selamatkan Indonesia yang bermartabat dan berdaulat”. Kepada pemerintah dan aparat berwajib perlu melakukan penertiban media dengan jalan mengevaluasi materi beritanya, jangan sampai berita-berita yang disampaikannya dapat merusak mental dan karakter bangsa ini.
Belum ada tanggapan untuk "Peran Media di Indonesia perlu di kaji ulang"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung