Metode perbandingan tetap dikembangkan oleh Glaser dan Strauss untuk mengembangkan teori berdasarkan empiri. Strategi dasar metode ini, seperti diungkapkan oleh Merriam (1998) sebagai berikut.
The basic strategy of the method is to do just what its name implies-constantly compare. The researcher begin with a particular incident from an interview, field notes, or document and compares it with another incident in the same set of data or in another set. These comparisons lead to tentative categories that are then compared to each other and to other instances. Comparisons are constantly made within and between levels of conceptualization until a theory can be formulated.
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa strategi dasar metode itu adalah cukup mengerjakan tepat seperti yang dimaksud oleh namanya yaitu membandingkan secara tetap. Peneliti mulai dengan kejadian tertentu dari suatu wawancara, catatan atau dokumen dan membandingkannya dengan kejadian lain dalam kumpulan data yang sama atau dalam kumpulan data yang lain. Pembandingan ini mengarah pada kategori-kategori sementara, yang kemudian dibandingkan dengan kategori lainnya dan dengan kejadian-kejadian lain. Perbandingan dikerjakan secara konstan di dalam dan antara tingkat konseptualisasi sampai suatu teori dapat dirumuskan. Secara sistematis langkah metode tersebut adalah:
-
Kejadian-kejadian tertentu (dari wawancara, catatan, atau dokumen) dibandingkan dengan kejadian-kejadian lain dalam kumpulan data yang sama atau dalam kumpulan data yang lain. Kejadian tertentu merupakan bagian data yang mempunyai pengertian khusus, dalam penelitian ini berupa aspek berpikir kreatif, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan seorang subjek.
-
Pembandingan mengarah ke kategori-kategori sementara yang dibandingkan satu sama lain dan dengan kejadian lain. Kategori adalah konsep yang merepresentasikan pengertian khusus dalam sebuah kumpulan kejadian-kejadian. Kategori sementara dalam penelitian ini adalah suatu karakteristik tingkat berpikir kreatif siswa yang bersifat sementara.
-
Pembandingan secara tetap dibuat di dalam dan antar tingkat konseptualisasis ampai suatu teori dapat dirumuskan. Teori dalam pengertian ini adalah pola-pola yang menggambarkan hubungan-hubungan antara kategori yang satu dengan kategori yang lain. Teori dalam penelitian ini adalah keseluruhan karakteristik tingkat berpikir kreatif dalam matematika.
Pada bagian lain Merriam (1998) lebih menegaskan penjelasan tentang metode perbandingan tetap sebagai berikut.
Basically, the constant comparative methods involves comparing one segment of data with another to determine similarities and differences (for example, one quote about returning to school as an adult with another quote by same or another participant). Data are grouped together on a similar dimension. This dimension is tentatively given a name; it then becomes a category. The overall object of this analysis is to seek patterns in the data. These patterns are arranged in relationship to each other in the building of a grounded theory.
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa metode perbandingan tetap melibatkan pembandingan satu segmen data dengan segmen data yang lain untuk menentukan kesamaan dan perbedaannya (sebagai contoh, satu kutipan tentang kembali ke sekolah sebagai orang dewasa dengan kutipan lain oleh partisipan yang sama atau lainnya). Data dikelompokkan bersama-sama pada suatu dimensi yang serupa. Dimensi ini secara tentatif (sementara) diberi nama, yang kemudian menjadi suatu kategori. Tujuan keseluruhan analisis ini adalah mencari pola-pola dalam data. Pola-pola tersebut diatur saling berhubungan dalam membangun teori dasar (grounded). Secara sistematis langkah metode tersebut adalah:
-
Membandingkan segmen data dengan segmen data lain untuk memperoleh kesamaan dan perbedaannya. Segmen data adalah suatu bagian data yang spesifik atau yang menjadi pusat perhatian peneliti. Segmen data pengertiannya semakna dengan kejadian-kejadian yang bersumber dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini segmen data tersebut berupa aspek fleksibilitas, kefasihan, dan kebaruan yang diungkap dari masing-masing individu (subjek penelitian).
-
Mengelompokkan data pada satu dimensi yang serupa dan dimensi tersebut diberi nama, sehingga menjadi kategori. Dimensi adalah suatu konsep yang merepresentasikan kumpulan-kumpulan segmen data yang bersifat khusus dan sementara (tentatif). Dimensi merupakan kategori yang bersifat sementara yang kemudian menjadi kategori (suatu tingkat berpikir kreatif ) tertentu,
-
Mengatur pola-pola yang saling berhubungan dalam sebuah bangunan dari teori dasar, karena tujuan keseluruhan analisis ini adalah mencari pola-pola dalam data. Dalam penelitian ini, pola-pola yang terdapat pada kategori-kategori diatur untuk mendapatkan teori berupa penjenjangan tingkat berpikir kreatif dalam matematika. Pola adalah suatu keteraturan dari data yang mengarah pada teori dasar, seperti kesamaan aspek-aspek berpikir kreatif siswa.
Proses teorisasi merupakan proses yang lengkap untuk penyusunan teori dengan langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah penyusunan teori melalui metode perbandingan tetap juga dijelaskan oleh Moleong (1993) berikut.
-
Perbandingan kejadian-kejadian yang aplikatif setiap kategori. Kejadian yang aplikatif merupakan bagian data yang mempunyai pengertian khusus atau yang menjadi pusat perhatian penelitian. Kategori adalah suatu konsep yang merepresantasikan pengertian khusus dalam sebuah kumpulan kejadian-kejadian aplikatif. Pada tahap ini dilakukan pengkodean setiap data yang muncul dan cocok dengan kategori. Kemudian membandingkan dengan kejadian-kejadian sebelumnya dalam kelompok yang sama dan kelompok berbeda, yang dikode pada kategori yang sama. Perbandingan tetap ini akan mengarahkan pada penyusunan kawasan teoretis (ruang lingkup dari aneka karakteristik tingkat berpikir kreatif) dari kategori yang dikode. Pemberian kode diteruskan dan pembandingan antar kejadian terus dikerjakan, sehingga dihasilkan akumulasi pengetahuan yang berkaitan dengan suatu kategori yang sudah siap diintegrasikan.
-
Pengintegrasian kategori dan ciri-cirinya. Untuk integrasi kategori terjadi karena kawasan atau ruang lingkupnya berkaitan dengan beberapa hal yang menghasilkan suatu kesatuan yang utuh. Integrasi juga dilakukan terhadap satu kategori dengan kategori lainnya. Integrasi ini merupakan pemaduan kawasankawasan (ruang lingkup) yang relevan. Teori berkembang setelah bermacammacam kategori dengan kawasannya cenderung terintegrasi.
-
Pembatasan teori yang dilakukan dengan cara mengeluarkan kawasan yang tidak relevan, dan mengintegrasikan kawasan yang kecil-kecil ke dalam kerangka kategori yang saling terkait. Kemudian dilakukan reduksi. Melalui reduksi terminologi akan ditemukan teori yang muncul dan dapat berlaku pada situasi tertentu yang lebih umum. Reduksi ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan hasil penelitian terdahulu, kepustakaan atau pendapat ahli. Pada tahap ini, karakteristik yang sama maupun yang berbeda dari masing-masing tingkat berpikir kreatif dipisahkan. Karakteristik yang sama dari suatu kategori menjadi tambahan karakteristik kategori tersebut, sedang yang berbeda menjadi temuan samping dan yang tidak relevan dilakukan reduksi.
-
Penulisan teori, yakni menyusun pernyataan-pernyataan yang tepat dan beralasan sebagai hasil tahap sebelumnya. Pernyataan tersebut dapat disusun dalam bentuk kerangka yang dapat digunakan oleh peneliti lain dalam bidang yang sama. Pada tahap ini disusun teori yang utuh tentang penjenjangan tingkat berpikir kreatif dalam matematika.
Tahap pertama dan kedua metode perbandingan tetap dari Moleong (1993) masing-masing sesuai dengan langkah pertama dan kedua yang dijelaskan Merriam (1998) dalam dua kutipan sebelumnya. Jadi pada tahap pertama, peneliti mulai memperhatikan kejadian-kejadian aplikatif (dalam hal ini fleksibilitas, kefasihan, dan kebaruan siswa dalam mengajukan maupun memecahkan masalah) dan mengkodenya serta mencocokkan dengan kategori tertentu (suatu tingkat berpikir kreatif siswa yang bersifat sementara). Kemudian membandingkan dengan mencari kesamaan dan perbedaan dari setiap kategori yang mengarah pada kawasan teoretis dari kategori yang dikode, yaitu berupa suatu tingkat berpikir kreatif. Tahap kedua, peneliti mengintegrasikan kategori yang berupa suatu tingkat berpikir kreatif tertentu sekaligus karakteristik masing-masing menjadi suatu teori yang utuh. Kedua tahap akhir dari Moleong (1993) yaitu pembatasan teori dan penulisan teori, keduanya sesuai dengan penjelasan Merriam (1998) pada langkah ketiga. Pada tahap ini dilakukan pengaturan sekaligus pembatasan melalui reduksi pola-pola yang terdapat pada kategori-kategori untuk mendapatkan teori berupa penjenjangan tingkat berpikir kreatif dalam matematika.
Perbedaan langkah atau tahap metode perbandingan tetap dari Moleong (1993) maupun dua kutipan dari Merriam (1998) sebenarnya tidak ada, karena keduanya berdasar pada sumber yang sama, yaitu dari Glaser dan Strauss untuk mengembangkan teori berdasarkan empiri. Perbedaannya hanya pada istilah-istilah yang digunakan, seperti pada kutipan pertama Merriam (1998) yang dibandingkan kejadian-kejadian tertentu (a particular incident), pada kutipan kedua dikatakan segmen data, sedang pada Moleong (1993) disebut kejadian-kejadian aplikatif. Kategori sementara juga disebut sebagai dimensi sementara.
Dalam penelitian ini berdasar uraian sebelumnya, maka analisis dengan metode perbandingan tetap mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
-
Membandingkan kejadian-kejadian yang aplikatif setiap kategori. Pada tahap ini dilakukan pembandingan aspek-aspek berpikir kreatif siswa (fleksibilitas, kefasihan, dan kebaruan) dengan mencari kesamaan dan perbedaan masingmasing sehingga membentuk suatu kawasan teoretis dari kategori tertentu (suatu tingkat berpikir kreatif tertentu).
-
Mengintegrasikan kategori dengan ciri-cirinya. Pada tahap ini kategori tertentu (suatu tingkat berpikir kreatif) yang sama diintegrasikan sekaligus ciri-ciri atau karakteristiknya sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh dari suatu tingkat berpikir kreatif tertentu.
-
Merumuskan atau membatasi teori. Tahap ini dilakukan pemisahan karakteristik yang tidak relevan atau berbeda dan integrasi karakteristik yang sama. Kesamaan suatu karakteristik akan melengkapi suatu tingkat berpikir tertentu, sedang perbedaan karakteristik masing-masing subjek pada suatu tingkat menjadi temuan samping penelitian.
-
Menuliskan teori tentang tingkat berpikir kreatif siswa. Menuliskan secara lengkap simpulan dari hasil penelitian berupa tingkat maupuan karakteristik berpikir kreatif.
Belum ada tanggapan untuk "Pendapat para ahli tentang Metode Perbandingan Tetap"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung