Akhir-akhir ini ada empat top berita yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia yakni agresi Israel atas Palestina, Sidang MK tentang Pilpres 2014, ISIS dan Jilboobs. Saya tidak akan membahas keseluruhannya tetapi akan saya bahas perartikel. Untuk kesempatan ini saya mencoba membahas tentang “Jilboobs” yang lagi bombastis di media sosial dan media-media lainnya.
Jilboobs yang awalnya merupakan pakaian wanita muslim yang sangat ketat sehingga menampilkan lekuk tubuh pemakainya, payudara sengaja agak ditonjolkan agar jelas kelihatan bentuknya. Oleh para penggemar jilboobs menyebutnya ini adalah pakaian seksi bagi wanita muslim. Busana yang mengendepankan kemolekan tubuh ini, kini menuai protes dan kecaman dari semua pihak termasuk dari para ulama.
Semangat utama pakaian jilboobs adalah agar kelihatan seksi. Baiklah sedikit saya uraikan tentang seksi, seksi adalah pernyataan kekaguman seseorang terhadap sesuatu obyek, seksi mengandung kenyamanan, keindahan, kedamaian, kehalusan, dan tentu saja semua nilai-nilai estetika. Kalau melihat tampilan pakaian jilboobs yang dipopulerkan saat ini saya cenderung menyebutnya “vulgar” atau “norak”. Alasanya tentu saja berdasarkan respon yang melihatnya, ketika kita melihat wanita berpakaian jilboobs yang ada dipikiran kita adalah ingin melakukan perbuatan yang sebenarnya dapat menghinakan bagi wanita jilboobs itu sendiri. Misalnya, keinginan tidur dengannya, keinginan mendapatkan kehangatannya, keinginan meraba tubuhnya bahkan keinginan memperkosanya. Dengan demikian masihkah kita mengatakan itu seksi?
Bawaan seksi adalah rasa sayang, ketika rasa sayang muncul maka orang akan berusaha melindungi, menjaga dan merawat sesuatu obyek sehingga tetap terjaga dengan baik, dalam hal ini semakin seksi maka semakin sayang seseorang terhadap obyek tersebut, artinya ketika wanita berhijab logikanya adalah mereka akan terlindungi dengan sendirinya, namun sangat berbeda dengan jilboobs. Maksud untuk melindungi diri tetapi justru memancing nafsu birahi yang melihatnya untuk kemudian wanita yang memakai pakaian jilboobs terancam keselamatannya.
Tuhan sudah mengatur pakaian dengan sebaik-baiknya termasuk pakaian wanita muslim. Wanita muslim diwajibkan untuk menutup seluruh aurahnya agar terhindar dari ancaman yang dapat merusak kehormatannya sebagai wanita.
Mata Wanita aura yang paling seksi
Sebenarnya aura wanita yang paling seksi yang diperbolehkan untuk dillihat oleh kaum lelaki adalah mata, tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu menilai sesuatu yang indah tanpa menggunakan mata, matalah yang membuat seseorang berperasaan, bermoral, bejat, jelek, ganteng, dan sebagainya, mata juga menjadi sumber munculnya rasa cinta dan sayang terlepas dari proses perjodohan. Dengan menggunakan jilbab sebenarnya dimaksudkan agar yang memandangnya bisa fokus kepada mata wanita karena bagian lainnya tertutup.
Wanita adalah Rahasia
Saat ini, wanita sudah bisa menunjukkan dirinya dimuka umum, namun pernahkah anda membayangkan ketika dimasa lalu kaum wanita terutama gadis-gadis dilarang keluar rumah? itu semua terjadi karena wanita adalah kehormatan keluarga yang perlu dijaga, wanita menjadi simbol dan martabat keluarga. Keluarga akan semakin terhormat di mata masyarakat apabila wanita didalam keluarga terlindungi kehormatannya, prilakunya baik, ramah, sopan dan santun, tutur katanya baik dan religius bukan mempertontonkan kemolekan tubuhnya.
Banyak masalah bersumber dari wanita, olehnya itu wanita pada masa lalu penjagaannya sangat ketat, parilaku dan pakaiannya dijaga dengan baik agar tidak melahirkan interprestasi lain dari orang lain. Wanita juga berperan sebagai pembawa pesan, ketika wanita berpenampilan tidak sesuai dengan norma dan adab serta tuntunan agama maka wanita tersebut ibarat sedang mengkomunikasikan bahwa keluarganya sudah kehilangan kehormatan, begitu pula sebaliknya. Artinya apa yang dipertunjukkan oleh wanita adalah gambaran rahasia keluarganya.
Perhiasan Kaum Lelaki
Wanita di lingkungan keluarga jelas adalah kebanggan keluarga prianya, namun bagaimana dalam pergaulan umum? sama halnya dengan lingkungan keluarga, kaum pria juga akan dinilai baik apabila berteman dengan wanita-wanita muslimah, wanita yang menjaga kehormatannya, wanita yang menjaga pakaiannya, wanita yang menjaga prilaku dan tutur katanya.Sebaliknya lihatlah kaum pria yang bergaul dengan wanita-wanita yang tidak jelas statusnya, mereka tampak tidak terhormat, mereka juga tidak jelas masa depannya. Intinya tidak ada kaum pria yang dikagumi orang lain apabila bergaul dengan wanita-wanita yang tidak jelas statusnya.
Simpulan
Pada intinya, jilboobs atau wanita berjilbab pakaian ketat tidak dapat dikatakan “seksi”, tetapi wanita tersebut sama dengan “vulgar” atau “jorok”, wanita yang berpakaian jilboobs akan menjadi sumber masalah baru yang harus di cegah sebelum semuanya terlanjur. Jilboobs bukan cara berhijab yang benar karena berhijab adalah menutup semua aura bukan hanya kepala sementara yang lain tampak jelas bentuknya.
Jilboobs bila dibiarkan terus berkembang dapat melunturkan nilai-nilai kepribadian bangsa, olehnya itu sebagai bangsa yang berbudaya dan mertabat maka pelaku jilboobs harus diberi pencerahan agar mereka dapat berpakaian sesuai dengan tuntunan agama dengan benar.
Belum ada tanggapan untuk "Kritik terhadap “Jilboobs”"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung