Tingginya peradaban manusia tidak menjamin hubungan sosial menjadi tinggi pula, bahkan semakin terpuruk, masing-masing menampilkan sikap individualitas yang penuh dengan egoisme negatif. Pengaruh gaya hidup, tantangan dan persaingan yang semakin ketat telah memberi andil perubahan sikap dan hubungan sosial masyarakat. Indonesia yang menganut budaya ketimuran yang mengedepankan kebersamaan, saling tolong menolong dan saling menghargai mulai mengalami pergeseran ke arah materialistik dan liberal.
Latifah Spd MM mengatakan bahwa jati diri bangsa Indonesia ini mulai tergerus dengan adanya perubahan zaman dan informasi global yang harus kita hadapi tanpa bisa kita hindari. Di sinilah pentingnya menyiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan masa depan
Di kota-kota besar, gaya hidup individualistik sudah menjadi sikap yang melekat di setiap pribadi, budaya ketimuran sudah hilang dan kini tinggal papan nama saja, wajar kalau demokrasi di negara kita menjurus kepada demokrasi liberal. Demokrasi yag disemangati oleh kebebasan mengeluarkan pendapat telah membawa manusia kepada peradaban yang penuh dengan sandiwara.
Pendidikan karakter merupakan cara paling tepat untuk mengembalikan nilai-nilai luhur bangsa ini, pendidikan karakter harus diperkuat dan ditanamkan sejak usia dini, memulai dari dasar merupakan tindakan yang bijaksana, memotong generasi agar kesalahan yang sudah menjadi tradisi dan gaya hidup yang salah dapat dikurangi. Membentuk kembali kepribadian bangsa yang sudah mulai luntur menjadi tantangan dan kewajiban pemerintahan sekarang dan pemerintahan yang baru dimasa akan datang. Pekerjaan ini tergolong berat karena tanpa komitmen dan kemauan dari para pengambil kebijakan dan tanpa dukungan penuh politik kenegaraan, persoalan mental bangsa sulit di perbaiki kembali.
Indonesia sebagai bangsa yang berkepribadian, bangsa yang bermoral, bangsa yang bermartabat yang dikenal sejak jaman dahulu merupakan karakteristik yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, keanekaragaman penduduknya yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda seperti ras, agama, bahasa, adat istiadat dan norma menjadi kekayaan tersendiri yang telah mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang berbudaya. Tentunya, semangat dan jiwanya dibangun atas dasar kebersamaan dan menghargai perbedaan demi sebuah tujuan yakni negara kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur.
Belum ada tanggapan untuk "Pergeseran Paradigma Manusia dari Makhluk Sosial ke Makhluk Individual"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung