Cara pandang seseorang terhadap sesuatu selalu berbeda, begitu pula dengan peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Perbedaan ini membuat tingkat pemahaman peserta didik menjadi beragam, dengan demikian untuk mencapai SKL maka yang perlu diperhatikan oleh pendidik atau guru adalah bagaimana melakukan asimilasi pemahaman peserta didik.
Dalam kamus bahasa Indonesia, asimilasi berarti penyesuaian atau peleburan. Jika dikaitkan dengan peserta didik maka penyesuaian atau peleburan dimaksud salah satunya mengenai pemahaman dan pola pikir siswa melakukan analisa atas materi yang di sampaikan.
Penting untuk melakukan asimilasi pemahaman, gaya hidup siswa yang berbeda, dari latar belakang yang berbeda, cara berkomunikasi yang berdasarkan karakter masing-masing harus ditempatkan sebagai variabel khusus dalam rangka menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Proses ini dapat diilustrasikan seperti musik. Dari sekian alat yang digunakan tentunya menghasilkan bunyi dan suara yang berbeda-beda, namun setelah mengalami penyesuaian dan peleburan suara dapat menghasilkan satu bunyi yang indah didengar, bunyi itu merupakan hasil dari kombinasi atas semua bunyi yang bersumber dari alat musik yang berbeda-beda.
Dalam pembelajaran, penerapannya dapat dilakukan melalui kerja kelompok, pada kurikulum 2013 kerja kelompok menjadi model utama setiap rencana pelaksanaan pembelajaran. Model-model dimaksud baik model basic learning, discovery learning maupun model problem basic learning pelaksanaannya lebih ditekankan pada proses mengasimilasi pemahaman peserta didik.
Sudah menjadi kodrat manusia bahwa manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan peserta didik, masing-masing peserta didik memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Pembelajaran dengan metode cooperative learning dapat meleburkan kelebihan dan kekurangan atau minat dan bakat siswa, pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang dimiliki siswa berdasarkan karakter masing-masing menjadi potensi sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkemampuan secara utuh.
Pembelajaran akan semakin mudah dan berhasil dilaksanakan oleh karena dukungan pengetahuan dan keterampilan yang beragam yang dimiliki oleh siswa, tentunya dapat memperkaya wawasan peserta didik. Proses asimilasi juga dapat merubah sikap dan prilaku peserta didik ke arah yang positif dengan syarat sikap dan prilaku yang baik harus mendominasi sikap dan prilaku siswa yang kurang baik, disinilah diperlukan konsistensi, disiplin dan komitmen guru atas tujuan pembelajaran berdasarkan empat domain kurikulum yakni Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian.
Belum ada tanggapan untuk "Keuntungan mengasimilasikan pemahaman peserta didik"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung