Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik. Hasil penilaian ini menjadi dasar bagi guru untuk menyusun design pembelajaran, sebuah desain yang mampu mengarahkan siswa untuk menerima pembelajaran secara autentik.
Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah, dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas.
Keberhasilan pembelajaran autentik hanya dapat dilakukan oleh “guru autentik” pula, guru yang benar-benar memiliki kompetensi sebagai guru, guru yang mampu mengkondisikan materi pelajaran dengan kehidupan nyata, guru yang dapat memberikan informasi yang valid, dan yang paling penting adalah guru yang memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan jaman.
Olehnya itu, untuk dapat mengukur kekuatan dan kelemahan peserta didik, selain pembelajaran autentik juga memerlukan penilaian autentik. Adapun jenis-jenis penilaian autentik antara lain; penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian portofolio dan penilaian tertulis.
Penilaian kinerja, penilaian ini dititikberatkan pada proses pembelajaran, sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.
Penilaian proyek, Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Penilaian portofolio, Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian tertulis, Penilaian ini berupa tes tertulis, tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif.
Bagi guru, keempat penilaian ini akan di peroleh hasil yang akurat atas kekuatan/kelebihan/keahlian dan kelemahan peserta didik, keempat penilaian ini sudah mencakup tiga ranah yakni ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik.
Belum ada tanggapan untuk "Bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung