Hari Senin tanggal 20 Oktober 2014 menjadi hari yang paling dinantikan sekaligus akan tercatat dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia, pada hari itu terdapat momen pelantikan presiden Indonesia, adalah Jokowi-JK yang akan dilantik sebagai presiden pilihan rakyat. Mampukah Jokowi-JK mengemban amanat rakyat Indonesia? Melihat tingginya antusias masyarakat dengan berbagai macam harapan yang juga terlalu tinggi dan feedback yang diberikan oleh pasangan Jokowi-JK sebelum dan sesudah pemilu menandakan ada optimisme yang akan membawa bangsa Indonesia kearah yang lebih baik, bangsa yang sejahtera dan bangsa yang bermartabat.
Harapan masyarakat kepada pemerintahan Jokowi-JK bukan tanpa dasar, banyak keberhasilan yang pernah dicapai oleh Jokowi ketika beliau memimpin Kota Solo walaupun oleh sebagian orang menganggap itu adalah pencitraan yang sengaja dibentuk oleh media. Inilah tantangan terbesar bagi seorang Jokowi dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan, saatnya Jokowi untuk membuktikan dirinya bahwa beliau bukan dibentuk oleh media namun memang adalah hasil kematangan beliau selama memimpin Kota Solo dan DKI Jakarta.
Optimisme yang berlebihan dari masyarakat Indonesia kepada Jokowi adalah akibat dari kurang berhasilnya pemerintahan sebelumnya, masyarakat sangat merindukan pemimpin yang amanah, pemimpin yang bekerja untuk kepentingan masyarakat, pemimpin yang memiliki sosok sederhana, jujur dan merakyat. Semua itu ada pada diri Jokowi, apalagi media baik elektronik maupun cetak, dan yang paling gencar adalah media online termasuk media sosial sangat gencar menggambarkan sosok Jokowi yang bagaikan tanpa kekurangan, tentunya akan menjadi bumerang bagi seorang Jokowi dan media apabila selama pemerintahan Jokowi-JK nantinya tidak berjalan sesuai dengan keinginan dan harapan yang selama ini dibesar-besarkan.
Dibeberapa daerah di Indonesia sudah pernah memiliki pemimpin yang sangat disukai dan dicintai, pemimpin yang gambarannya sama dengan posisi Jokowi saat ini. Namun setelah mengemban tugas sebagai pemimpin justru mereka tidak mampu berbuat untuk mewujudkan harapan masyarakatnya, mereka seperti kehilangan kreativitas dan inovasi, daya kritis yang menjadi alat sehingga mereka didukung penuh oleh masyarakatnya justru tidak sebanding dengan kemampuan manajerialnya yang pada akhirnya mereka menjadi pemimpin yang disesalkan oleh rakyat. Akankah Jokowi-JK bernasib demikian? lima tahun kedepan adalah pembuktiannya.
Belum ada tanggapan untuk "Apakah Jokowi-JK presiden pilihan rakyat?"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung