Sejarah mencatat bahwa Indonesia telah memiliki tujuh orang Presiden. Ketujuh presiden itu adalah Soekarno, Soeharto, Habibie, Abdurrahman wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Sebenarnya masih ada dua orang lagi yang pernah menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, namun tidak pernah diangkat dalam sejarah Indonesia. Mungkin karena waktunya yang singkat atau karena tidak pernah dilantik atau karena kondisi darurat pada masa itu sehingga hanya ketujuh orang diatas yang dikenal sebagai presiden di Indonesia.
Hanya untuk mengingatkan kita semua bahwa Indonesia memiliki dua orang presiden yang sangat berjasa dalam pemerintahan di Indonesia. Tanpa keduanya mungkin Sejarah Kemerdekaan Indonesia tidak akan seperti sekarang. Kedua orang itu adalah Mr. Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat.
1. Mr. Syafruddin Prawiranegara
Dilahirkan di Serang Banten tanggal 28 Februari 1911, beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan. Pernah menjabat sebagai menteri, gubernur bank Indonesia, wakil perdana menteri dan Presiden Indonesia pada saat Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap oleh Belanda akibat agresi militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Pada masa itu dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Sebelum Indonesia jatuh ketangan Belanda, Presiden Soekarno menyerahkan mandat kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera untuk mencegah terjadinya kekosongan pemerintahan.
Kemampuan lobi yang dilakukan oleh Pemerintah Darurat yang dipimpin oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara dapat dilihat pada perjanjian Roem-Royen, perjanjian ini mengakhiri upaya Belanda dan akhirnya Soekarno dan Hatta dibebaskan kembali.
Pada tanggal 13 Juli 1949, diadakan sidang antara PDRI dibawah pimpinan Mr. Syafruddin Prawiranegara dengan Soekarno, Moh. Hatta serta sejumlah menteri. Sidang ini menghasilkan penyerahan mandat dari PDRI kepada Soekarno di Jakarta pada tanggal 14 Juli 1949. Ini membuktikan bahwa Mr. Syafruddin Prawiranegara sah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
2. Mr. Assaat
Mr. Assaat lahir di Dusun Kampuang Nan Limo Kubang Putiah, Banuhampu, Agam Sumatera Barat tanggal 18 September 1904. Kemudian tanggal 16 Juni 1976, beliau meninggal di Jakarta tepatnya berumur 71 Tahun. Beliau salah seorang politisi dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Pada masa karirnya, sejak tanggal 27 Desember 1949, beliau diangkat sebagai pejabat Presiden Indonesia sebelum Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk sebagai hasil dari perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB).
Setelah RIS terbentuk, Soekarno kembali menjadi Presiden. Namun karena terjadi pertentangan politik dengan pemerintahan Soekarno yang lebih condong ke PKI maka beliau melarikan diri ke Sumatera, bersama dengan kawan-kawannya yang tidak setuju adanya PKI, mereka melakukan perlawanan terhadap pemerintah dengan membentuk Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Mungkin karena inilah yang membuat beliau tidak dicatat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Pribadi beliau sangat sederhana, beliau tidak banyak berbicara, beliau adalah pribadi yang sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Beliau juga seorang yang taat melaksanakan ibadah, tak pernah meninggalkan salat lima waktu, seorang pemimpin yang sangat menghargai waktu, seperti juga Bung Hatta.
Belum ada tanggapan untuk "Presiden Indonesia yang terlupakan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung