Sejatinya, Indonesia adalah negara yang makmur dan sentosa. Negara yang dapat menjamin tingkat kesejahteraan rakyatnya. Tidak lain adalah karena dukungan kekayaan yang melimpah ruah, sampai-sampai grup musik koes plus dalam sairnya menyatakaan “tongkat dan batu pun bisa menjadi tanaman”.
Akan tetapi, kekayaan alam yang sangat luarbiasa ini, negeri yang berjuluk surga dunia ini ternyata tidak mampu berbuat yang terbaik buat rakyatnya. Kekayaan alamnya justru menjadi sumber kemiskinan, malapetaka, keserakahan dan lain sebagainya.
Apa yang salah dengan negeri yang bernama Indonesia ini? Pemimpinnya cerdas, pendidikannya master dan doktor, berpengalaman disegala bidang bahkan memiliki wawasan yang luas dan memiliki kemampuan berorasi meyakinkan semua orang. Mereka juga dalam kampanyenya selalu mengatasnamakan rakyat kecil.
Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, tentu para pemimpinnya sebagian besar adalah muslim. Mereka juga paham bahwa menjadi pemimpin ibarat sebagai duta Allah SWT. Sehingga kepemimpinannya diharapkan membawa kemaslahatan dimuka bumi ini. Begitu beratnya sehingga para pemimpin jaman dulu merasa jabatan sebagai beban yang sangat berat karena menyangkut hubungannya dengan sang pencipta.
Saat ini, para pemimpin di negeri ini dipertanyakan moral dan ketakwaannya. Karena ternyata sebagian besar pemimpin dinegeri ini tidak pandai bersyukur. Mereka lebih mengutamakan memimpin “rapat” dan “menerima tamu”, sehingga hampir tidak ada waktu untuk bersyukur kepada Allah SWT.
Lihatlah berapa banyak kepala daerah mulai dari Walikota/Bupati, Gubernur bahkan Presiden yang mendatangi mesjid untuk melaksanakan shalat berjamaah? Para pemimpin di negeri ini datang ke mesjid hanya dikala “peringatan hari besar agama” dan “mencari dukungan saat pilkada”. Sementara jika para pemimpin memahami bagaimana pentingnya salat berjamaah tentunya akan berdampak pada kemurahan Allah SWT terhadap nikmat dan rahmatnya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Shalat berjama'ah melebihi keutamaan sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (HR. Al-Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar).
Kalau salat berjamaah dilaksanakan para pemimpin di negeri ini, maka keutamaannya akan dirasakan seluruh rakyat yang dipimpinnya. Tetapi semua tidaklah tampak sesuai harapan karena terdapat beberapa pemimpin bahkan sangat alergi dengan kewajibannya terhadap Allah SWT.
Jadi, marilah kita dorong terus para pemimpin kita untuk memakmurkan masjid dengan jalan salat berjamaah. Karena hanya dengan jalan ini kita dapat beroleh manfaat setiap kekayaan alam yang kita miliki.
Belum ada tanggapan untuk "Inilah yang membuat Negara kita miskin dan terbelakang"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung