Faktor-faktor yang turut berperan dalam upaya peningkatan
keefektifan pembelajaran Bahasa Inggris adalah: guru, siswa, materi yang
diajarkan, teknik penyampaian materi, waktu, dan fasilitas yang tersedia.
Sedangkan efisiensi berhubungan dengan semua faktor yang ada selama proses
belajar mengajar. Selain berhubungan dengan faktor-faktor yang terlibat dalam
proses belajar mengajar, pembelajaran Bahasa Inggris juga berhubungan dengan
empat macam keterampilan bahasa yaitu listening, speaking, reading, dan
writing.
Untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran Bahasa
Inggris, faktor-faktor di atas (guru, siswa, materi yang diajarka, teknik
penyampaian materi, waktu, dan fasilitas yang tersedia) berhubungan dengan
keempat keterampilan bahasa tersebut. Dari sudut pandang guru, keefektifan
proses belajar mengajar dipengaruhi oleh penguasaan guru tentang grammar,
kosakata, dan konteks wacana. Selain itu juga berhubungan dengan materi yang
akan diajarkan. Pembelajaran yang efektif juga dipengaruhi oleh teknik mengajar
guru. Biasanya, siswa akan merasa bosan jika harus mengerjakan kegiatan yang
sama terus-menerus. Perasaan seperti ini akan menguarangi konsentrasi siswa
sehingga mereka tidak akan menangkap materi dengan baik.
Effective reading tampaknya akan berpengaruh pada effective writing.
Sebagai keterampilan reseptif, reading memberikan stimulus pada writing
(keterampilan produktif). Keefektifan pembelajaran reading dan writing dari
sudut pandang guru kemungkinan akan memberikan hasil yang optimal jika guru
menggunakan potensinya secara efisien. Efisiensi pembelajaran reading juga
dipengaruhi oleh penggunaan fasilitas yang tersedia. Penggunaan fasilitas yang
tersedia secara optimal akan membantu siswa dalam memahami materi yang
diajarkan dan memberikan pengetahuan serta gagasan untuk dikembangkan dalam
writing. Biasanya siswa akan menemukan gagasan ketika mereka menghubungkan
pembelajaran bahasa dengan kondisi di sekelilingnya.
Keterampilan bahasa yang lain yaitu listening dan speaking. Dari
sudut pandang guru, effectif listening berkaitan dengan penguasaan guru
terhadap grammar, kosakata, dan pronunciation. Mereka yang menguasai ketiga
faktor tersebut akan dapat memahami pembicaraan orang lain dengan mudah. Guru
adalah sumber pengetahuan di kelas, oleh karena itu kompetensi yang dimilikinya
uga akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.
Pembelajaran listening yang efektif akan berpengaruh positif
terhadap speaking karena keberhasilan dalam listening membuat pembelajarn
speaking lebih mudah. Keefektifan ini juga tergantung pada informasi yang
disampaikan guru terhadap siswa. Praktik berbahasa Inggris di dalam kelas akan
membentu siswa mengekspresikan gagasannya dalam bahasa Inggris. Pembelajaran
listening dan speaking akan lebih efisien jika guru memberikan masalah-masalah
untuk didiskusikan. Dalam diskusi ini, beberapa siswa mempraktikkan listening
dan yang lainnya mempraktikkan speaking. Jadi, pembelajaran listening dan
speaking ini bisa dilakukan secara terpadu.
Keefektifan dan efisiensi dalam proses belajar mengajar Bahasa
Inggris tidak hanya dilihat dari sudut pandang guru saja, karena proses belajar
mengajar juga berhubungan dengan faktor-faktor yang lain. Jika dilihat dari
sudut pandang siswa, pembelajaran reading tergantung pada kebutuhan siswa untuk
membaca. Kebutuhan itu bisa saja dilakukan untuk melakukan kegiatan tertentu,
seperti menjawab pertanyaan dulu kemudian baru membeca materi. Jadi, mereka
bisa menemukan apa yang mereka butuhkan dengan mudah.
Jika dilihat dari sudut pandang siswa, keefektifan dalam
pembelajaran listening bergantung pada konsentrasi mereka selama proses belajar
mengajar, penguasaan kosakata, dan pronunciation. Seperti pada reading, agar
pembelajaran listening lebih efektif maka siswa harus terlebih dahulu
mengetahui kebutuhannya, sehingga mereka tahu apa yang harus mereka dengarkan.
Keefektifan dalam pembelajaran speaking berhubungan dengan keaktifan
siswa dalam proses belajar mengajar. Siswa yang aktif akan memperoleh lebih
banyak kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya sehingga akan lebih lancar
berbicara dalam bahasa Inggris. Selain dipengaruhi oleh peran siswa di dalam
kelas, proses belajar mengajar juga dipengaruhi oleh penggunaan fasilitas yang
tersedia. Penggunaan fasilitas pembelajaran secara optimal akan sangat membantu
proses belajar mengajar Bahasa Inggris.
Jika dilihat dari sudut pandang materi yang diajarkan, keefektifan
pembelajaran reading berhubungan dengan tingkat kesulitan materi. Materi yang
berkaitan dengan kegiatan sehari-hari akan lebih efektif karena sudah akrab
dengan siswa, sehingga mereka akan lebih mudah memahami materi tersebut.
Dalam pembelajaran writing, keefektifan berhubungan dengan fase-fase
dalam menggunakan materi yang diperoleh. Misalnya, proses belajar mengajar
dimulai dari pembelajaran kata dalam kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf
yang baik, dan menyusun paragraf menjadi teks. Pemberian materi secara tepat
akan memberikan hasil yang optimal. Selain itu, faktor lain yang turut
berpengaruh adalah penggunaan waktu dan tenaga secara efisien. Efisiensi dalam
penggunaan waktu dan tenaga akan membantu siswa dalam menghasilkan pekerjaan
yang lebih baik dalam writing.
Berhubungan dengan materi yang diajarkan, keefektifan pembelajaran
listening dipengaruhi oleh keautentikan materi tersebut. Siswa akan lebih mudah
memahami materi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang sering mereka
dengar, misalnya berita dari televisi atau radio, prakiraan cuaca, instruksi,
pengumuman, lagu, dan sebagainya. Selain dipengaruhi oleh pembicara yang mereka
dengarkan, apakah pembicara itu penutur asli atau bukan, efisiensi dapat
dicapai melalui penggunaan fasilitas seperti laboratorium bahasa dan tape
recorder.
Keautentikan materi juga berpengaruh pada keefeektifan pembelajaran
speaking. Siswa akan lebih mudah mengekspresikan masalah-masalah yangsering
mereka hadapi dalam kehidupannya. Dalam mengungkapkan masalah-masalah itu,
siswa akan melibatkan pikiran dan perasannya sehingga komunikasi yang dilakukan
akan tampak natural. Efisiensi dalam speaking berhubungan dengan level siswa.
Siswa dibagi dalam tiga level, yaitu beginner (pemula), intermediate, dan
advanced. Bagi pemula, akan lebih efektif dan efisien jika diberikan materi
yang sederhana dulu kemudian baru materi yang lebih kompleks.
Berhubungan dengan teknik yang dipakai dalam proses belajar
mengajar, pembelajaran reading berhubungan dengan mikro skills: scanning,
skimming, explicit dan implicit reading, menarik kesimpulan dari konteks, dan
membaca untuk hiburan. Keefektifan berhubungan dengan mikro skills yang
terlibat. Penggunaan teknik yang bervariasi dalam pembelajaran akan mengurangi
kebosanan siswa. Selain itu, efisiensi juga berhubungan dengan karakteristik
kelas. Misalnya untuk kelas yang pasif, explicit reading dan membaca untuk
hiburan akan lebih sesuai.
Pembelajaran listening dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
misalnya mendengarkan tape recorder, menjawab pertanyaan berdasarkan teks,
menulis ulang lagu, mendengarkan radio dan televisi, dan sebagainya.
Keefektifan berhubungan dengan pemilihan teknik yang tepat untuk kelas
tertentu. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan penggunaan fasilitas yang
tersedia.
Keefektifan dalam pembelajaran speaking berkaitan dengan kegiatan
siswa selama proses belajar mengajar, apakah mereka aktif atau tidak. Salah
satu upaya untuk mendorong siswa menjadi aktif adalah dengan menggunakan
information gap. Caranya dengan membagi kelas menjadi dua kelompok. Kelompok A
mendapatkan informasi yang tidak diketahui oleh kelompok B, dan sebaliknya.
Dengan cara ini akan terjadi komunikasi antara kelompok A dan B secara alami.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, proses ini harus efisien. Dalam hal ini
efisiensi berhubungan dengan topik, apakah topik itu menarik atau tidak.
Berhubungan dengan waktu dan tempat yang tepat untuk proses belajar
mengajar, tidak ada perbedaan antara reading, listening, speaking, dan writing.
Keefektifan dan efisiensi tergantung pada tingkat kesulitan materi. Misalnya,
reading dan writing membutuhkan banyak konsentrasi, oleh karena itu akan lebih
efektif jika dilakukan pada pagi hari. Sedangkan untuk pembelajaran listening
dan speaking dapat dilakukan pada siang hari.
Keefektifan dan efisiensi berhubungan dengan tempat yang sesuai
untuk proses belajar mengajar listening, speaking, reading, dan writing
berkaitan dengan ketersediaan media di dalam kelas. Misalnya, pembelajaran
reading, speaking, dan writing dapat dilakukan di dalam kelas. Tetapi,
pembelajaran listening akan lebih efektif dan efisien jika dilakukan di
laboratorium bahasa, karena disana tersedia peralatan yang diperlukan untuk
pembelajaran seperti tape recorder, kaset, dan sebagainya.
Belum ada tanggapan untuk "Beberapa faktor yang turut berperan dalam upaya peningkatan keefektifan pembelajaran Bahasa Inggris "
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung