Bagi yang mencoba melakukan operasi mengganti kelamin sebaiknya perlu waspada dengan risikonya. Memutuskan untuk menjadi transgender tidak mudah, ada beberapa tahap yang perlu dilalui.
Salah satu tahap yang harus dilalui adalah melakukan terapi estrogen bagi yang ingin merubah kelaminnya menjadi perempuan dan terapi testosteron bagi wanita yang ingin mengganti kelaminnya menjadi pria.
Kedua terapi ini memiliki efek samping yang cukup beresiko. Terapi estrogen dapat meningkatkan resiko pembentukan gumpalan darah pada paru-paru dan pembuluh darah di area kaki. Dengan demikian, pelaksanaan operasi bisa terganggu karena dipicu oleh komplikasi akibat terapi estrogen.
Sementara itu, terapi testosteron bisa meningkatkan tekanan darah, penurunan respons tubuh terhadap insulin, dan perubahan abnormal pada jaringan lemak. Perubahan ini tentu memicu peluang munculnya obesitas, hipertensi, serta diabetes di kemudian hari.
Jadi sebaiknya terimalah kodrat ilahi, jika anda dilahirkan sebagai perempuan maka jalani hidup anda sebagai perempuan normal sebaliknya jika anda dilahirkan sebagai pria maka jalani hidup anda sebagai pria normal.
Pengakuan bahwa anda sebenarnya adalah pria berwujud perempuan atau perempuan berwujud pria adalah penyakit mental dan hati yang mesti diobati bukan mengambil jalan pintas yakni operasi mengganti kelamin.
Ketahuilah bahwa pada saat anda lahir, jelas anda adalah perempuan atau laki-laki. Perubahan prilaku tumbuh akibat pergaulan, keinginan dan mimpi yang menyimpang dari status anda.
Jangan menyalahkan diri anda dilahirkan sebagai apa tetapi salahkanlah prilaku anda yang menyimpang karena tidak memperhatikan norma dan batasan pergaulan.
Agama khususnya agama Islam jelas mengajarkan kepada umatnya ketika sudah balig untuk membatasi diri agar jangan mengikuti pergaulan yang bercampur antar laki-laki dan perempuan.
Pengalaman menunjukkan, seorang laki-laki apabila pergaulannya lebih banyak bersama perempuan akan timbul sifat feminim, begitu pula sebaliknya.
Terapi estrogen merupakan terapi yang dilaksanakan untuk membentuk jiwa feminim bagi laki-laki, sedangkan terapi testosteron ditujukan untuk membentuk watak kelakian bagi wanita.
Jadi jelaslah bahwa laki yang feminim atau wanita yang kelaki-lakian adalah watak yang terbentuk oleh pergaulan bukan ada sejak lahir.
Belum ada tanggapan untuk "Bahaya Terapi Estrogen dan Testosteron Bagi Yang Ingin Operasi Jenis Kelamin"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung