Pada saat anda menonton film di televisi, pasti ada yang terasa ganjal. Silahkan diperhatikan, biasanya akan blur dibagian payudara perempuan yang memakai pakaian agak terbuka bagian payudaranya. Inilah yang saya katakan sebagai akibat dari kurang kerjaan saja, padahal mudah sekali untuk mengatasinya, potong saja bagian yang mempertontonkan payudaranya.
Pada kesempatan lainnya, saya menyaksikan ada perempuan yang memakai pakaian ketak dari atas sampai bawah, bentuk payudara sangat menonjol seakan tidak tertutup oleh pakaian luarnya karena bentuk BH sangat kentara. Namun apa tindakan pihak redaksi televisi? Tidak ada blur! Semua ditampilkan secara full.
Kedua kejadian di atas mungkin berbeda, semuanya tentang payudara wanita. Yang pertama agak terbuka bagian atasnya, sedangkan yang kedua tertutup semua tetapi tampak bagian-bagiannya termasuk bentuk BHnya. Inilah yang bisa saya katakan sebagai perlakuan berstandar ganda.
Kalau sekiranya pihak redaksi televisi benar-benar memiliki kemauan untuk menghindari aksi-aksi pornografi di televisi, sudah seharusnya membuat aturan pakaian yang mengikat kepada wanita-wanita yang akan tampil di televisi. Hal ini ditekankan betul pada saat penandatangan kontrak kerja, sehingga pekerjaan yang seharusnya tidak perlu dilakukan misalnya membuat blur bagian payudara dapat dialihkan kepada hal-hal yang lebih meningkatkan kreativitas dan motivasi kerja bagian editing.
Penampakan blur pada layar sangat mengganggu pandangan para penonton, keindahan adegan dan sebagainya menjadi berkurang. Dampaknya tentu saja dapat dinilai sebagai tidak profesional pada bidang kerjanya.
Penampakan blur juga membuat anak-anak menjadi bertanya-tanya, mereka penasaran ada apa sehingga bagian tersebut tidak dapat dilihat dengan jelas, kita sebagai orang tua tentu saja sulit untuk menjelaskannya. Tidak mungkin menjelaskan kepada anak dengan penjelasan bahwa bagian itu adalah payudara yang tidak boleh dilihat oleh anak-anak. Kontan saja mereka akan menjawab “apakah bentuknya sama dengan ibu saya?” lebih lanjut lagi “kalau sama dengan ibu saya kenapa dia tutup?”. Bagaimana anda menjawabnya?
Hanya dengan mengharapkan kearifan para pemilik stasiun televisi, jutaan masyarakat Indonesia berharap. Kalau memang pakaiannya terbuka bagian atasnya sehingga payudara menyapa para penonton lebih baik ganti pakaiannya dan gunakan pakaian yang lebih mode dan sopan. Kalau perlu pakaikan dengan pakaian “hijab” biar tidak ada karyawan televisi yang bekerja hanya melakukan editing bagian payudara wanita. Atau memang ada job khusus misalnya “Kepala Sub Seksi Editing Payudara Wanita”.
Belum ada tanggapan untuk "Payudara di TV pada blur, hasil kerjanya “Sub Seksi Editing Payudara Wanita”"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung