Inilah yang tidak pernah disadari oleh lawan-lawan politik Ahok dalam memperebutkan kursi DKI 1, Adiyaksa Daud sudah lama mendeklarasikan dirinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta, nama lain misalnya Yusril Izha Mahendra dan terakhir Lulung juga mulai krasak krusuk mencari dukungan, namun apa hasilnya? Ahok tetap yang paling dikenal.
Peran media dan orang-orang yang tidak setuju dengan Ahok sebagai gubernur DKI lah yang sebenarnya membuat Ahok semakin bersinar. Dulu saya tidak pernah dengar “teman Ahok”, sekarang teman Ahok selalu disebut-sebut di berbagai media. Baik itu berupa informasi positif maupun negati, baik itu pujian maupun celaan. Sekali lagi kini Ahok dikenal dari anak-anak sampai kakek-nenek. Siapa yang memperkenalkan mereka? Semua yang tidak setuju dengan Ahok.
Bagaimana dengan Adiyaksa Daud yang sudah lama mendeklarasikan dirinya? Karena tidak pernah disebut di media sehingga namanya tidak terlalu dikenal oleh warga DKI Jakarta. Tidak ada strategi yang membuat namanya disebut-sebut oleh media, terhitung hanya pada saat beliau mendeklarasikan dirinya.
Yang tidak pernah diwaspadai oleh lawan politik Ahok adalah kemampuan Ahok mengendalikan media, dan pengaruh media sangat kuat merubah pola pikir masyarakat. Saat ini, media melakukan pembiaran terhadap lawan-lawan politik Ahok, mereka terus memancing situasi agar Ahok semakin dikenal masyarakat apalagi didukung oleh sikap Ahok yang selalu membuat tindakan kontroversial. Disisi lain “Teman Ahok” terus menggalang dukungan kepada masyarakat, disaat yang lain lawan-lawan politiknya hanya berkutak dengan safari politik dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan dengan harapan agar popularitas Ahok menurun.
Semakin banyak orang berbicara tentang Ahok maka semakin dikenallah dia, semakin naik pula popularitasnya. Sehingga pada saat tertentu semua warga Jakarta kenal dengan Ahok. Di atas saya sempat menyinggung bahwa Ahok memiliki kemampuan mengendalikan media dan pengaruh media sangat kuat merubah pola pikir masyarakat. Pada saatnya nanti, semua media akan bersatu meng-agungkan Ahok, menyetir informasi, dan merubah masyarakat DKI Jakarta dari tidak suka dengan Ahok menjadi suka.
Pekerjaan itu akan mudah dilakukan karena warga DKI Jakarta sudah mengenal Ahok, mari kita kembali ke perjalanan Jokowi memenangkan pilpres lalu, hanya mengandalkan kesederhanaan, mobil esemka, dan relokasi pedagang kaki lima, beliau mampu mengalahkan Prabowo. Tidak lain adalah pekerjaan media. Kedepan, Ahok akan merasakan hal yang sama. Beliau bisa jadi akan merebut kursi DKI 1 dengan sangat mudah, memanfaatkan hegemoni lawan-lawan politiknya yang setiap hari menyebut Ahok.
Gerakan untuk membendung Ahok yang hanya mengandalkan komunitas misalnya agama tidak akan mampu menghadang Ahok, sebab media mampu mengelola informasi dari tidak baik menjadi baik, media paham betul keinginan masyarakat. Warga DKI Jakarta yang heterogen dengan segala kepentingan dan kebutuhan tidak dapat diajak hanya mengandalkan komunitas.
Olehnya itu selama lawan-lawan politik Ahok masih ramai berbicara di media maka selama itu pula popularitas Ahok akan terus meningkat, semakin banyak pula yang merasa peduli dengan Ahok.
Belum ada tanggapan untuk "Ahok, semakin dicela semakin bersinar dan semakin dikenal"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung