Jawaban atas pertanyaan tentang siapa manajer antara lain dapat diketahui dari defenisi manajer. Dalam penelitian ini manajer didefinisikan sabagai orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab mengatur penggunaan sumber sumber dan pelaksanaan tugas tugas organisasi untuk mencapai tujuan–tujuannya (Silalahi, 2015; Amirullah dan Budiyono, 2004).
Setiap definisi selalu menunjuk pada tipe orang yang memegang/ menduduki posisi pada tipa tingkatan didalam organisasi sebagaimana tampak dalam hierarki struktur organisasi, yang melaksanakan wewenang dan tanggung jawab yang luas, dapat diterapkan dalam berbagai jenis organisasi dengan berbagai tujuan, yang memiliki otoritas untuk mengatur dan memerintah orang lain, yang bertanggungjawab untuk mencapai tujuan organisasi (Silalahi, 2015).
Selain dari definisi, manajer dapat dikenali dari identitasnya. Umumnya, identitas dari manajer adalah sabagi berikut. Pertama, manajer adalah sebagai seorang pribadi yang diberkati dengan kemampuan dan kreatifitas yang lebih dari umat manusia pada umumnya. Tetapi sebagai manusia, manajer juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Kedua, manajer bekerja dalam organisasi. Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang bekerja bersama dan mengoordinsai tindakan-tindakan mereka untuk mencapai tujuan atau hasil akhir masa yang akan datang yang diinginkan. Ketiga, manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengelola(managing) sumber daya manusia dan sumber daya lain dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas orang lain untuk mencapai tujuan (Silalahi, 2015).
Jadi, tiap orang menduduki satu posisi dari tingkat puncak organisasi hingga tingkat paling bawah disebut sebagai manajer. Oleh karena itu, direktur rumah sakit, dekan fakultas, rektor universitas, kepala dinas di pemerintahan, kepala divisi, kepala sekolah, pimpinan serikat buruh, semuanya adalah manajer.
Secara historis konsep-konsep yang berkembang dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) berawal dari kegiatan usaha sektor privat. Prinsip dan konsep manajemen sumber daya manusia dalam organisasi diambil dari teori yang ditemukan dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam 'disiplin' administrasi publik, konsep manajemen sumber daya manusia relatif baru. Konsep sumber daya adalah konsep yang telah muncul bersamaan dengan istilah 'perencanaan sumber daya manusia'. Manajemen Sumber Daya Manusia modern adalah fungsi bisnis, yang mengelola, memimpin, memfasilitasi dan menyediakan alat untuk pengelolaan modal manusia di organisasi. Manajemen sumber daya manusia modern sekarang dipraktekkan di organisasi swasta dan organisasi pemerintah—publik (Pinnington, et. al., 2007).
Pada tiga dasawarsa yang lalu, upaya manajemen sumber daya manusia telah mengambil tiga pendekatan untuk menghubungan manajemen sumber daya manusia dengan strategi organisasi: Pertama, menyesuaikan gaya manajerial dengan strategi organisasi. Kedua, meramalkan kebutuhan pegawai yang diberi tujuan strategis atau kondisi lingkungan tertentu. Dan yang ketiga, menyiapkan sarana untuk mengintegrasikan manajemen sumber daya manusia ke dalam seluruh upaya untuk menyesuaikan dengan strategi dan struktur organisasi (Hall, et al., 1988).
Lebih dari dua dekade yang lalu, seiring dengan munculnya fenomena–fenomena baru, perspektif baru dan berbeda mulai diterapkan pada bidang manajemen sumber daya manusia. Perspektif baru ini memperluas pemahaman akademisi maupun praktisi manajemen sumber daya manusia tentang dinamika proses manajemen sumber daya manusia.
Tiap orang yang menduduki posisi dalam hierarki organisasional disebut manajer. Berdasarkan tingkat manajemen dalam hierarki organisasional, manajer dapat dibedakan atas tiga tipe (Amirullah dan Budiyono, 2004; Silalahi, 2015): Manajer tingkat bawah (lower level manajer) yang menurut urutan disebut manajer lini pertama (the firs-line manager, the firs-line of the managerial level), manajer tingkat menengah (middle level manager) atau menurut urutan disebut manajer lini kedua, dan manajer tingkat puncak (top level manager) atau menurut urutan disebut menejer lini ketiga.
Manajer pada level organisasi paling bawah disebut manajer lini pertama. Title yang mewakili manajer lini pertama ialah supervisor atau firs-line supervisor, foreman, general foreman, unit managers siapa yang secara langsung mengawasi pekerjaan personalia atau bukan manajerial serta bertanggung jawab atas hasil kerja mereka. Ia melapor kepada manajer tengah. Eckles, Clarmicael dan sarchet, mengatakan:
Supervisor are managers whose major activities focus on people and their problems. All levels of management have supervisor functions, but the supervisor in most cases work with and through non management employees to meet the needs of the employees and objectives of organizations.
Jadi, supervisor adalah manajer yang secara langsung mengoordinasikan pekerja dari kelompok nonmanajerial atau personalia langsung memanejemeni sumber daya lain, termasuk machenery dan materials . Oleh sebab itu penyelia menjadi kunci utama(kaystone)atau memegang peranan penting dalam organisasi-organisasi modern, baik organisasi bisnis maupun publik. Eckles Charmicail dan Sarchet, Mengatakan:
Organizational, personal, and employee goals can often conflic in the vast majority of case, the solution to this conflict rest with the supervisor and no one else. The supervisor is the best position to know and understand what is happening in the departement or work unit. The supervisor has the closet contact with the man and women who are actually producting the campany’s products or services.
Penyelia merupakan mediator antara kelompok nonmanajerial dengan manajer. Sebagai manajer ia menjalankan aktifitas manajermen, meskipun fungsi utamanya adalah memimpin, mengoordinasi dan menggerakan kelompok non manajerial yang disebut personalia secara tertib dan tertib untuk mencapai tujuan dari unit organisasisnya ke arah pencapaian tujuan organisasi pada umunya. Karena itu supervisor merupakan orang yang paling kompoten dan memiliki posisi terbaik untuk mengetahui dan mengerti apa yang sedang terjadi dalam departement atau unit kerja tertentu. Sebagai bagian dari keseluruhan tim manajemen alam usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi, maka ‘’ supervisor in good position to observe and control employee performance, to maintain produck cuality, to recognize potensial problem and take corrective action, and represent the company to those he or she supervises.” Tugas-tugas tersebut dilakukan sesuai dengan delegasi otoritas yang diberikan oleh manajer tengah sebagai atasan langsung penyelia atau penyelia penyelia (Amirullah dan Budiyono, 2004; Silalahi, 2015).
Jadi penyelia, adalah subordinasi bagi manajer, merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain untuk jabatan ini, antara lain supervisor, kepala departemen, dan mandor (foreman). Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang sesuai dengan rencana middle dan top manager.
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula diklasifikasikan atas manajer fungsi dan manajer umum. Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya pada satu kegiatan organisasi, seperti pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, riset dan pengembangan. Kegiatan–kegiatan dari fungsi–fungsi lainnya ada dibawah tanggung jawab manajer–manajer fungsional lainnya. Sebagai contoh manajer pemasaran bertanggung jawab atas seluruh kegiatan distribusi tetapi harus meminta bantuan kepada manajer personalia untuk masalah – masalah tenaga penjualannya.
Tugas middle manager adalah mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Selanjutnya mereka melaporkan hasil pekerjaannya kepada tingkat yang lebih tinggi (top manager). Beberapa contoh middlemanager antara lain kepala klinik suatu rumah sakit, dekan pada suatu universitas, manajer divisi, manajer pabrik, serta manajer cabang penjualan. Posisi middle manager berada diantara top manager dengan lower manager, mereka menjadi jembatan antara top manager dan middle manager (Amirullah dan Budiyono, 2004; Silalahi, 2015).
Orang yang menduduki posisi pada level puncak dari piramida organisasi disebut manajer puncak (top managers) dan menunjuk pada titel executive atau chief executive officer (CEO), chief operating officer, chief administrative officer, president,vice president, chairman of the board of directors, group vice president, general managers. Manajer puncak bertanggung jawab untuk kinerja organisasi secara keseluruhan. Manajer puncak bertanggung jawab untuk koordinasi secara keseluruhan dari organisasi dan menggerakkan kegiatan utama dari berbagai divisi atau unit dan sekaligus memperhatikan sponsor, klien dan komunitas pada tingkat bawah. Ia bertanggung jawab atas seluruh hasil yang dicapai organisasi kepada pemilik. Gambaran umum dari tugas manajer puncak atau eksekutif secara lebih detail adalah:
- Develops and reviews comprehensive, long-range plans.
- Evaluates overall performance of major departments.
- Evaluates leading menegement personnel.
- Prefatory to key executive selection.
- Confers with subordinate managers on subjects or problems of general scope.
Istilah yang sering digunakan bagi manajer yang berbeda pada tingkatan ini, antara lain chief executive officer, chief executive operating, president, dan vice president. Top manager bertanggung jawab terhadap organisasi secara keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan organisasi secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer dibawahnya. Contoh dari tugas–tugas top manajer adalah membuat kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan, dan menetapkan besarnya penjualan yang dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah & Budiyono., H., 2004. Pengantar Manajemen.. Yogyakarta: Graha Ilmu..
Hall, C. A. L. & Lengnick-Hall, M. L., 1988. Strategic Human Resources Management: A Review of the Literature and a Proposed Typology. ACADMANAGE REV, 1, 1988(July), pp. 454-470.
Pinnington, H, A., Macklin, R. & Campbell, T., 2006. The impact of e-HR onProfessional Competence in HRM: Implications for the development of HR professionals Authors. s.l., First published: 21 August 2006..
Silalahi, U., 2015. Asas-asas Manajemen.. Cetakan Kesatu. penyunt. Bandung: PT Refika Aditama.
Belum ada tanggapan untuk "Siapakah yang disebut MANAJER?"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung