Tensi politik di DKI Jakarta semakin memanas, masyarakat mulai melakukan tindakan mengancam warga lainnya yang berseberangan pilihan politik. Guna memenangkan pilihannya, segala cara dilakukan sehingga muncullah berbagai macam black campaign (kampanye hitam) di masyarakat. Hal ini dinilai dapat memperuncing suasana, dampaknya tentu saja dapat menimbulkan konflik sosial.
Menyikapi persoalan tersebut, Anies Baswedan yang juga salah satu paslon yang akan bertarung di pilkada DKI Jakarta putaran ke dua memandang perlu untuk mengajak masyarakat DKI Jakarta untuk tetap menjaga persatuan serta menunaikan kewajiban dan hak dengan baik.
Adapun beberapa ancaman yang dimaksudkan yang berkembang di DKI Jakarta antara lain eksploitasi kemiskinan dengan ancaman pemberhentian program KJP, program PPSU, dan program lainnya.
Atas dasar itulah, maka pasangan Anies-Sandi menyerukan kepada seluruh tim pemenangan, relawan dan masyarakat DKI Jakarta untuk :
- Menyerukan pada semua agar menghentikan segala bentuk ancaman kepada warga, apabila ancaman yang mengeksploitasi kemiskinan warga dengan ancaman penghentian program-program bantuan untuk rakyat bila petahana tidak dipilih lagi.
- Menyerukan kepada warga untuk tetap menunaikan seluruh ketentuan hukum dan setiap kewajiban terhadap jenazah, serta menurunkan spanduk ancaman penolakan shalat jenazah
- Kepada seluruh relawan pendukung pasangan Anies-Sandi, saya minta agar para relawan bersama dengan warga dan para tokoh/ulama untuk turun tangan dan terlibat langsung membantu apabila ada yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenazah bagi tiap warga yang memerlukan
Lebih lengkapnya bagaimana surat edaran yang dari Anies Baswedan tentang masalah-masalah di atas, berikut kami lampirkan suratnya.
Belum ada tanggapan untuk "Surat dari Anies Baswedan dalam menyikapi gejolak sosial politik menjelang pilkada DKI Jakarta putaran ke dua"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung