Pengasuhan merupakan tugas kompleks yang membutuhkan sensitifitas dan keinginan untuk melihat apa yang kita perbuat terhadap anak kita dan untuk merubahnya juga dibutuhkan (Norton, 1977). Gaya pengasuhan sangat menentukan tingkat kesehatan keluarga. Woititz (1992) menguraikan beberapa karakteristik keluarga sehat dan keluarga tidak sehat.
Ciri-ciri keluarga sehat adalah :
- Tugas orang tua untuk menjaga dan memperhatikan anak
- Pesan-pesan dalam keluarga jelas dan dimengerti, dan jika tidak, anak dapat menanyakan
- Anak selalu dicintai, walaupun perilakunya tidak dapat diterima
- Orang-orang dilingkungannya dihormati
- Seluruh perasaan anak ditoleransi
- Orang tua adalah guru dan pembimbing
- Terdapat struktur dan batas-batas yang dimengerti anak
- Anak diperlakukan sesuai dengan usianya dan perkembangan sewajarnya
- Anak dikuatkan secara teratur dan secara otomatis
- Terdapat organisasi dan perencanaan sebagaimana kemampuan dalam merespon krisis
Sedangkan keluarga yang tidak sehat digambarkan :
- Tugas anak adalah untuk menjaga dan memperhatikan kepentingan orang tua
- Terdapat pesan-pesan ganda, yang menyebabkan anak bingung
- Anak dipermalukan dan keluarga dibuat bingung dengan perilakunya
- Lingkungan personal tidak jelas
- Perasaan sering dilanggar dan karenanya anak merasa ditindas
- Anak membesarkan dirinya sendiri sesuai kemampuannya
- Terdapat suasana kaku dan kacau
- Anak diminta menunjukkan kematangan semu, tidak sesuai dengan kematangannya
- Anak dibuat merasa tidak berharga dan tidak dicintai
- Anggota berespon dari satu krisis ke krisis lainnya, dan bila tidak ada krisis, mereka menciptakannya.
Belum ada tanggapan untuk "Pengaruh keluarga sehat dan keluarga yang tidak sehat terhadap gaya pengasuhan anak"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung