Gaji PNS dapat Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
“Sayur….Sayur…Sayur….., Sayur kangkung….sayur nangka…..sayur bayam….”, kudengar teriakan dari jauh. Sepertinya penjual itu berjalan agak cepat, buktinya tidak pakai waktu lama penjual sayur itu sudah melewati rumah kami. Kulirik jam di dinding, jarum panjangnya menunjuk angka 5 sedangkan jarum pendeknya menunjuk angka 2, berarti sekarang baru jam setengah tiga sore. Waktu istrahat bagi yang sibuk dengan segala aktivitas terutama pegawai kantoran.
“Pantas saja dia berjalan agak cepat karena tidak ada yang menahannya walau sekedar hanya bertanya berapa harganya” kataku.
Ada dua hal yang perlu saya ungkapkan berdasarkan pengalaman saya tentang penjual sayur ini. Yang pertama, bahwa tidak benar masyarakat Indonesia terutama masyarakat ekonomi bawah merupakan masyarakat yang tidak menghargai waktu atau dikatakan malas bekerja. Bayangkan di saat orang lain lagi istrahat mereka berjalan ratusan kilometer hanya untuk menjual sayur-sayurnya, atau dibawah panas matahari para tukang bangunan sibuk bercengkerama dengan campuran semen, sendok, dan skopang. Jam kerja mereka tidak hanya 48 jam per minggu seperti yang di miliki oleh para pegawai negeri, mereka bisa lebih dari itu, misalnya penjual sayur tadi mereka biasanya dari jam 3 subuh sudah bangun mempersiapkan barang jualannya dan nanti setelah jam 8 malam barulah mereka istrahat, begitu seterusnya setiap hari.
Yang kedua, Perputaran ekonomi lambat, jika ekonomi masyarakat berputar cepat maka penjual sayur tidak menjual barang dagangannya keliling atau langsung menemui pembeli. Memang betul kalau itu dikatakan sebagai strategi mendekati konsumen, tetapi apabila kejadiannya seperti yang saya gambarkan di atas dimana penjual sayurnya berjalan dengan cepat, tidak ada yang bertanya walau hanya untuk menanyakan harganya, tentu ini merupakan indikasi bahwa nilai ekonomi masyarakat menurun, biasanya masyarakat akan melakukan penghematan atau mengurangi pengeluaran. Masyarakat berusaha mencari alternatif lain agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan, misalnya menanam sendiri sayur-sayuran dihalaman rumah.
Sudah banyak solusi yang di tawarkan para pakar ekonom untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun kesemuanya di nilai selalu gagal karena belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ini berarti bahwa program-program yang dilaksanakan belum menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini.
Perhatian pemerintah saat ini lebih terfokus kepada upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil menengah (UKM) atau lebih dikenal dengan ekonomi mikro, pemerintah banyak mengeluarkan program-program yang diarahkan untuk bagaimana membuat UKM supaya lebih maju yang pada gilirannya akan menambah peluang kerja sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran sebagai imbas dari kemiskinan. Tetapi mereka lupa bahwa perputaran ekonomi di masyarakat sangat lemah sehingga berpengaruh kepada daya beli masyarakat. Daya beli yang rendah membuat produktivitas UKM menjadi berkurang karena harus menanggung biaya produksi yang tinggi.
Di awal tulisan ini saya menulis bahwa gaji PNS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, benarkah demikian? kalau anda mau memastikan kebenarannya silahkan bertanya kepada penjual di pasar, “Pada saat kapan jualan anda banyak lakunya?” pasti mereka akan menjawab pada saat PNS gajian atan tanggal-tanggal muda. Dengan gaji yang pas-pasan, setiap gajian atau awal bulan PNS mampu menggairahkan ekonomi masyarakat kecil, bagaimana apabila gaji PNS di tingkatkan misalnya enam juta rupiah per bulan untuk pegawai golongan rendah? maka yakinlah perputaran ekonomi dimasyarakat bawah tidak akan hanya terbatas pada waktu-waktu tertentu misalnya gajian PNS atau tanggal-tanggal muda tadi. Tingginnya perputaran ekonomi dapat membuka peluang-peluang baru untuk menciptakan inovasi baru, atau memberi ruang kepada pelaku ekonomi kecil dan calon pelaku ekonomi kecil untuk mengembangkan dirinya.
Bagi pelaku ekonomi kreatif, perputaran ekonomi yang tinggi berarti daya beli masyarakat tinggi pula. Daya beli masyarakat yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya membeli kebutuhan pokok saja tetapi juga kebutuhan lainnya termasuk terhadap barang-barang hasil kreatifitas yang bernilai ekonomi tinggi. Gairah ini yang sebenarnya diinginkan oleh pelaku-pelaku ekonomi kecil dan menengah (UKM) karena ada jaminan bahwa penjualan meningkat karena tingginya daya beli di masyarakat.
Gaji PNS sebenarnya merupakan pola terbaik untuk menyebar uang diseluruh pelosok negeri ini dengan merata dan berkeadilan. Gaji PNS juga dapat dijadikan sebagai alat evaluasi, monotoring dan kontroling terhadap perputaran dan pergerakan ekonomi dimasyarakat bawah.
Hanya saja apakah pemerintah mau mengambil langkah ini untuk memecahkan masalah perekonomian di daerah? Tentunya membutuhkan keberanian dari para pengambil kebijakan karena menyangkut penggajian yang membutuhkan anggaran besar. Akan tetapi bila melihat asas manfaatnya cukup dapat mendorong peningkatan produktivitas ekonomi kecil dan menengah. Bandingkan dengan ketika ekonomi terkonsentrasi di perusahaan-perusahaan besar, perputaran ekonomi hanya akan terjadi dikalangan ekonomi atas dan tidak menyentuh langsung ekonomi bawah dan menengah. Pengaruhnya adalah daya beli masyarakat menjadi kurang karena pergerakan ekonomi tidak terjadi dikalangan bawah sementara konsumen lebih banyak di kalangan ekonomi bawah dan menengah.
Olehnya itu, agar pergerakan ekonomi dapat berjalan sesuai yang diharapkan maka konsentrasi harus diarahkan pada lapisan masyarakat ekonomi bawah dan menengah, bagaimana caranya? Naikkan gaji PNS setinggi-tingginya agar persebaran uang dapat menyentuh langsung masyarakat ekonomi bawah dan menengah. Apalagi PNS kita merupakan kelompok masyarakat yang paling konsumtif di bandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Diperkirakan apabila berjalan dengan baik maka sekitar 70% gaji PNS pasti berputar di kalangan masyarakat bukan mengendap di bank-bank. Jumlah ini sudah cukup menggerakkan ekonomi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia terutama daerah pedesaan.
Belum ada tanggapan untuk "Jualan Sayur di Perumahan Indikasi Perputaran Ekonomi Lemah"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung