1. Fosil kucing tertua di Dunia
Paleontolog Amerika dan China menemukan fosil kucing besar tertua di dunia yang dinamakan Panthera blytheae. Fosil ini diperkirakan memiliki usia 4,1 hingga 5,95 juta tahun. Penemuan fosil di Tibet ini mendukung teori bahwa kucing besar berevolusi di Asia Tengah dan menyebar ke luar daerahnya, bukan di Afrika. "Kucing ini adalah saudara dari macan tutul salju, dia memiliki dahi yang lebar dan wajah kecil," kata Dr Jack Tseng dari University of Southern California seperti dilansir Nationalgeographic, Selasa (12/11).
Dengan menggunakan data anatomi dan DNA para ilmuwan berhasil menentukan kerangka itu dimiliki kucing besar yang sudah punah. Kucing besar ini dulunya tinggal di daerah yang saling tumpang tindih dengan spesies yang diketahui saat ini.
2. Fosil Dinosaurus Paling Ganas
Fosil predator kelas wahid dari jenis dinosaurus dan diduga menjadi salah satu pengelana bumi sekitar 80 juta tahun lalu, ditemukan di selatan negara bagian Utah, AS. Predator ini diduga merupakan kerabat dekat Tyrannosaurus rex, tapi hidup pada era lebih tua sehingga menjadi predator terbesar di darat pada masanya. Sang dinosaurus baru ini diperkirakan bertinggi 9 meter, dan dinamai Lythronax argestes yang berarti si "raja terkam". Riset tentang hasil temuan ini diterbitkan melalui jurnal Plos One dan mereka menggarisbawahi bahwa temuan-temuan tentang para dinosaurus belum berakhir.
3. Fosil Platipus Raksasa
Temuan fosil gigi hewan platipus raksasa di Queensland, Australia, kemungkinan bisa dijadikan petunjuk mengenai kepunahan hewan berpenampilan tak ada duanya ini. Dari temuan tersebut, ilmuwan akhirnya mengetahui jika hewan berparuh mirip bebek ini dahulu besarnya dua kali lipat dibanding yang ada sekarang. Menurut laman sydneymorningherald (5/11), binatang platipus dari Australia terbilang cukup unik di dunia satwa. Hewan ini berparuh dan bertelur layaknya unggas namun menyusui anaknya layaknya mamalia. Di zaman ini, platipus hanya berukuran sekitar 40 cm, namun sekitar lima hingga 10 juta tahun lalu, terdapat platipus berukuran dua kali lipat lebih besar dan bahkan dibekali gigi yang mampu mengunyah binatang lain.
Platipus raksasa ini dahulu menghuni sungai-sungai di kawasan utara Australia. "Kita harus menamakan hewan ini Platypus Godzilla," ucap Profesor Mike Archer dari University of New South Wales, merujuk pada film klasik Jepang tentang monster besar bernama Godzilla. Keberadaan sang 'Godzilla' ini disimpulkan dengan menggunakan fosil gigi yang ditemukan di kawasan terlindung Riversleigh World Heritage, Queensland.
4. Planet Layak Huni di Bimasakti
Para astronom memperkirakan dari 100 milliar bintang di galaksi Bimasakti memiliki planet potensial untuk dihuni. Dijelaskan, dengan menggunakan data dari teleskop Kepler milik NASA, mereka berpendapat satu dari lima bintang memiliki kesamaan dengan matahari yang memiliki planet seukuran Bumi. Planet-planet tersebut dikategorikan sebagai "potensial huni" karena memiliki zona atau jarak tertentu dengan matahari, sehingga suhu planet dapat menjaga air sebagai elemen kunci kehidupan dan tetap berada dalam bentuk cair di permukaan. Riset ini dipublikasikan secara rinci dalam jurnal PNAS.
"Ini berarti, ketika Anda melihat ribuan bintang di langit malam, bintang mirip Matahari yang berpotensi memiliki planet layak huni mungkin hanya berjarak 12 tahun cahaya dan bisa dilihat dengan mata telanjang," kata salah satu peneliti Erik Petigura, dari Universitas California, Berkeley seperti dilansir telegraph (5/11).
5. Mobil Terbang Bukan Lagi Mimpi
Perusahaan Amerika Terrafugia baru akan memproduksi mobil serbaguna yang dapat terbang. Selain dapat dioperasikan di jalan raya, kendaraan ini juga bisa berubah menjadi pesawat terbang untuk menghindari kemacetan di jalanan. Namun di slovakia, seorang desainer berhasil menguji prototipe mobil terbang baru-baru ini. Stefan Klein, sang pembuat mobil ini merupakan salah satu pendiri Aeromobil dan kepala mekanik di perusahaan itu. Menurut discovery (21/10), sebelumnya, Stefan bekerja pada pabrikan otomotif raksasa seperti Audi , BMW dan Volkswagen. Dia mulai mengembangkan Aeromobil pertama di awal 1990-an dan musim gugur ini prototipe Aeromobil 2,5 berhasil diujicoba
Informasi Lengkapnya baca :
Mobil Terbang
6. Bukti Komet Hantam Bumi di Mesir
Sebuah tim ilmuwan mengklaim telah menemukan bukti hantaman komet ke bumi. Diyakini, kejadian tabrakan benda asing ke Bumi terjadi di Mesir jutaan tahun silam. Hal ini didapatkan setelah para ilmuwan melakukan serangkaian analisis menentukan kerikil hitam misterius yang ditemukan tahun lalu di gurun Mesir. Batuan ini diduga merupakan bagian dari inti komet pertama yang pernah ditemukan.
"Ini adalah euforia ilmiah yang khas ketika anda menghilangkan semua pilihan lain dan melihat realitas yang ada," ungkap pemimpin studi Jan Kramer, University of Johannesburg Afrika Selatan, seperti dilansir livescience (9/10). Kerikil hitam, yang dinamai "Hypatia" untuk menghormati matematikawan, astronom dan filsuf perempuan kuno Alexandria, Hypatia, yang juga mengandung makna berlian.
"Berlian biasanya berasal dari karbon. Mereka terbentuk jauh di dalam bumi, pada kondisi tekanan yang tinggi. Tetapi dalam kondisi tertentu juga dapat dihasilkan karena adanya tekanan sangat tinggi yang merupakan dampak dari tabrakan benda asing ke Bumi," lanjutnya. Dampak ini terjadi sekitar 28 juta tahun yang lalu di Mesir. Diperkirakan komet yang tidak diketahui namanya ini meledak di atmosfer, menyebabkan pemanasan pasir dibawahnya sampai suhu 3.630 derajat Fahrenheit atau 2.000 derajat Celsius. Kondisi ini memicu munculnya sejumlah besar dari kaca silika kuning di wilayah 6.000 km di Gurun Sahara.
7. SmartPipe, Pipa yang "Berteriak" Bila Bocor
TIM peneliti dari Norwegia dibantu beberapa perusahaan minyak, berhasil mengembangkan sebuah pipa pintar atau SmartPipe. Dikatakan pintar, karena pipa yang dikembangkan sejak tahun 2006 itu memiliki kemampuan memberitahu secara langsung (real time) jika terjadi sesuatu yang salah. Semisal perubahan suhu mendadak di dalam pipa sampai adanya kebocoran. Pendek kata, pipa ini mampu mendeteksi kesehatannya sendiri. Tujuannya tentu saja meminimalisasi kerusakan dan kecelakaan kerja yang kemungkinan dialami pekerja bidang perminyakan dan gas, atau kerusakan lingkungan akibat kerusakan pipa.
Ide yang diusung SmartPipe sebenarnya sederhana, yakni mengaliri pipa dengan "sabuk sensor" yang terus-menerus mengawasi temperatur, getaran, akselarasi, ketegangan, sampai ketebalan dinding pipa. Hasil pemeriksaan sensor tadi kemudian dikirimkan ke sistem yang ada di platform tempat pipa berada atau lokasi pemantauan khusus.
Belum ada tanggapan untuk "7 Penemuan Terkini dibidang sains"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung