Untuk menjadi juara membutuhkan perjuangan ekstra, baik teknis maupun non teknis harus siap dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Sudah terlalu lama Timnas Indonesia hanya sebatas runner-up, untunglah Timnas U-19 menjuarai piala AFF U-19, jika tidak maka, status sebagai spesialis runner-up terus semakin melekat.
Berikut Kelemahan-kelemahan Timnas Indonesia :
- Fisik. Kelemahan yang paling mendasar dari Timnas Indonesia adalah fisik para pemainnya. Timnas Indonesia hanya mampu bermain selama 70 menit, kekalahan Timnas Indonesia pada umumnya terjadi diatas menit ke-70. Khusus Timnas U-19, mereka mampu bermain selama 85 menit, hal ini terbukti pada saat melawan Korea Selatan pada Pra-Piala Asia U-19 lalu. Korea Selatan mampu memanfaatkan waktu 5 menit terakhir dengan memperkecil kekalahannya. Saya sangat sepakat dengan program pelatih U-19 Indra Sjafri yang terus meningkatkan VO2Max para pemainnya.
- Mental. Para pemain Indonesia terlalu mudah terpancing emosinya, mereka pun tidak sabar dalam memainkan bola. Timnas terlalu memaksakan diri untuk secepatnya membuat gol sehingga mengakibatkan tidak berjalannya strategi permainan yang diterapkan oleh Pelatih.
- Kerjasama Tim. Timnas Indonesia lebih sering memperagakan kemampuan individu ketimbang kerjasama tim. Para pemain terlalu lama memainkan bola, pada umumnya operan terjadi hanya ketika akan kehilangan bola dari kakinya. Hal ini menyebabkan mudahnya Timnas Indonesia kehilangan bola padahal untuk memenangkan permainan ditentukan seberapa lama sebuah tim menguasai bola. Semakin lama menguasai bola semakin banyak peluang dan strategi yang dapat diterapkan dan juga semakin mudah mengontrol jalannya pertandingan. Menguasai bola lebih lama juga dapat menurunkan tingkat kelelahan pemain.
- Strategi. Untuk memenangkan permainan membutuhkan strategi, Timnas Indonesia lebih banyak menerapkan strategi dengan bola-bola jauh. Bola mengalir dari pemain belakang langsung ke pemain depan. Strategi ini tidak dapat memaksimalkan kemampuan pemain depan. FC Barcelona menguasai semua kejuaraan adalah karena strategi tiki-takanya, kemudian diikuti oleh Timnas Spanyol. Brasil dapat merebut piala dunia sebanyak 5 kali oleh karena strategi permainan yang diterapkan lebih pada kerjasama tim. Inggris sulit bersaing karena strategi yang diterapkan lebih banyak menerapkan bola-bola long. Syukurlah Timnas Indonesia U-19 menyadari kelemahan tersebut sehingga mereka lebih banyak menerapkan permainan dari kaki ke kaki. Hasilnya piala AFF U-19 dapat direbut dan negara Korea Selatan pun dapat dikalahkan.
- Bangga Diri. Siapapun pemain apabila dipanggi bergabung dengan Timnas pastilah bangga tetapi apabila terlalu berlebihan kebanggannya itulah kelemahaan.
- Pemain. Timnas Indonesia Senior tidak mempunyai ukuran jelas dalam perekrutannya, di negara-negara yang sepakbolanya maju hanya memanggil pemain yang klubnya berada di 5 besar klasemen liga. Pemain Timnas Indonesia umumnya direkrut hanya berdasarkan nama besarnya saja, padahal pemain top yang ada diklub peringkat 10 berbeda nilainya dengan pemain top yang klubnya berada diperingkat 5 besar sebab para pemain yang klubnya di peringkat 5 besar untuk menjadi starter harus bersaing ketat dengan pemain-pemain top lainnya. Hampir tidak ada perbedaaan kualitas antara pemain inti dengan pemain cadangan. Inilah kesalahan yang selama ini dalam perekrutan pemain Timnas Indonesia.
- Visi. Hampir semua pemain yang tergabung di Timnas tidak memiliki visi yang jelas, hal ini menyebabkan bentuk permainan individu pemain berbeda antara pada saat seleksi dan pada saat berlangsungnya turnamen.
Inilah 7 Kelemahan Timnas Indonesia yang harus diperbaiki.
Belum ada tanggapan untuk "7 Kelemahan Timnas Indonesia"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung