Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berimbas pada semua sektor, masyarakat Indonesia harus siap menghadapi MEA. Salah satunya adalah memperbaiki kemampuan penguasaan bahasa asing bagi tenaga kerja di berbagai sektor profesi. Kemampuan penguasaan bahasa asing inilah kelemahan utama yang dihadapi oleh Indonesia.
Hal ini sebenarnya sangat sederhana, namun bila tidak diperhatikan dengan baik maka justru yang sederhana ini akan menjadi rintangan atau hambatan bahkan ancaman serius bagi keberhasilan program pembangunan kedepan. Pemerintah pusat harus mencontoh apa yang dilakukan oleh pemerintah kota surabaya yang menyediakan “Rumah Bahasa” bagi semua warganya. Melalui rumah bahasa ini, warga Surabaya dapat belajar bahasa asing dengan gratis karena semua biaya telah ditanggung oleh pemerintah Kota Surabaya.
Program ini dinilai sangat berhasil, pada tahap pertama sejumlah 15.000 orang telah mengikuti kegiatan ini, artinya saat ini warga Kota Surabaya telah siap menghadapi MEA. Bagaimana dengan daerah lainnya? Inilah tugas pemerintah pusat jika ingin masyarakat Indonesia siap menghadapi program MEA kedepan.
Peningkatan kemampuan penguasaan bahasa asing bagi semua warga negara akan berimbas pada peningkatan kepercayan diri dan keterampilan sehingga mendorong kesiapan warga Indonesia menghadapi persaingan di berbagai bidang kehidupan. Apalagi diprediksi bahwa MEA akan membuat persaingan semakin berat, pemerintah harus mampu mengelolanya sehingga menjadi peluang yang menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi MEA.
Belum ada tanggapan untuk "“Rumah Bahasa” Sebagai Solusi Masyarakat Indonesia Jelang MEA"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung