Menjadi seorang manajer atau pimpinan suatu perusahaan atau organisasi tidak mudah, karena tidak semua bawahan atau orang-orang yang kita pimpin memiliki visi dan misi yang searah dengan kita. Tujuan yang baik sekalipun dapat diartikan tidak baik oleh sebagian orang yang kita pimpin, begitu pula sebaliknya. Pengaruh harapan dan ambisi tidak pernah lepas dari suatu organisasi termasuk dalam tubuh perusahaan.
Pemimpin pada umumnya berupaya untuk melakukan langkah-langkah agar tujuan dapat dicapai, target menjadi prioritas utama setiap manajer. Dalam mewujudkan tujuan dan target, dibutuhkan kerjasama semua orang yang terlibat dalam suatu organisasi atau perusahaan berdasarkan tugas dan fungsinya masing-masing. Menggerakkan orang-orang agar mau melaksanakan setiap pola tindakan yang ditawarkan oleh manajer atau pimpinan membutuhkan kemampuan manajerial seorang pemimpin.
Namun demikian, jangan pernah berharap bahwa semua orang yang dipimpin mau melakukan seperti yang diharapkan. Disinilah tantangan yang harus diperhatikan oleh pemimpin atau manajer. Olehnya itu, diperlukan pemetaan semua orang, pemimpin atau manajer yang berpengalaman akan membagi orang-orang yang dipimpinnya menjadi tiga kelompok. Tiga kelompok ini selalu ada, dan pemimpin atau manajer mesti tahu siapa saja yang termasuk dalam ketiga kelompok ini.
1. Bawahan setia
Kelompok ini merupakan orang-orang yang akan selalu membantu dan bersedia untuk melakukan rencana dan tindakan dari seorang pemimpin atau manajer. Kelompok ini tidak perlu diragukan kredibilitas dan kapabilitasnya dalam mengawal dan menyukseskan visi dan misi yang ingin kita wujudkan karena merekalah kelompok yang paling loyal. Kelompok ini mewakili sepertiga (1/3) dari jumlah keseluruhan bawahan atau orang-orang yang kita pimpin.
2. Bawahan kritis
Kelompok ini merupakan orang-orang yang selalu berseberangan dengan pemimpin atau manajer. Dalam suatu organisasi kehadiran kelompok ini dapat berperan sebagai motivasi bagi pemimpin atau manajer. Banyak karya-karya inovasi dan kreatifitas yang lahir dari kelompok ini. Jumlah kelompok ini sama dengan jumlah bawahan setia yakni sepertiga (1/3) dari jumlah bawahan yang kita pimpin.
3. Bawahan diam
Kelompok ini merupakan orang-orang yang bekerja tanpa mempedulikan siapa pemimpinnya, kelompok ini sangat mudah menerima setiap instruksi dari pemimpin atau manajer. Mereka selalu berupaya bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya, mereka sangat memperhatikan profesionalisme. Pemimpin atau manajer hanya berusaha menemukan cara agar kelompok ini tidak terbawa pengaruh dari kelompok bawahan kritis karena dapat berdampak sangat serius terhadap motivasi kerja dan tindakan organisasi. Jumlah kelompok ini adalah diluar dari kelompok bawahan setia dan bawahan kritis
Setelah kita mengidentifikasi ketiga kelompok di atas, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengamankan kebijakan sehingga semua kelompok di atas memiliki kemauan untuk bekerja sesuai arahan kita. Sebagai pemimpin atau manajer berupaya untuk memperhatikan kepentingan dan keinginan dari kelompok bawahan setia dan bawahan kritis tanpa merugikan dan menghilangkan hak bawahan yang selalu diam dan tetap berpedoman pada visi dan misi sehingga target dan tujuan dapat tercapai.
Belum ada tanggapan untuk "Kiat merangkul bawahan dalam suatu organisasi atau perusahaan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung