Pemerintahan Jokowi-JK dalam kerjanya berpedoman pada program Nawacita, program ini dinilai mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Istilah Nawacita pada mulanya diprakarsai oleh Presiden RI pertama yakni Soekarno, kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Program Nawacita memiliki dasar kerakyatan yang kuat, pembangunan bangsa dititikberatkan pada peran masyarakat secara keseluruhan. Namun pada prakteknya, selalu tidak sejalan dengan harapan. Kini program Nawacita diragukan oleh banyak pihak karena sangat berpihak pada kaum pemodal dan berorientasi pada pemikiran liberal. Sebuah pemikiran yang sangat bertolak belakang dengan Nawacita yang sebenarnya.
Walaupun sudah sering kita mendengar istilah program Nawacita, mungkin sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu poin-poin utama program Nawacita.
Program Nawacita terdiri atas tiga bagian, 3 program wajib, 4 program prioritas, dan 1 program dukungan. Rinciannya sebagai berikut:
3 Program Wajib
- Kesehatan
- Pendidikan
- Penanggulangan kemiskinan
4 Program prioritas
- Pembangunan infrastruktur
- Pembangunan poros maritim
- Pembangunan ketahanan energi
- Pembangunan ketahanan pangan
1 Program dukungan
- Reformasi birokrasi
Secara umum, berdasarkan gambaran di atas, program Nawacita menjadi solusi atas permasalahan bangsa saat ini. Program ini sangat berpihak pada masyarakat Indonesia karena mengedepankan sistem kerakyatan apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Bagaimana dengan realitasnya? Penilaian kembali pada pribadi kita masing-masing, yang jelasnya indikator keberhasilan sebuah program adalah rasa, bagaimana anda merasakan pekerjaan pemerintah sekarang? Itulah hasil penilaian yang sebenarnya.
Belum ada tanggapan untuk "Inilah Program Nawacita yang diragukan oleh banyak pengamat politik"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung