Tidak layak dan tidak dibenarkan kalau sekiranya kita menaruh dendam kepada ibu kita. Seorang yang telah melahirkan kita, yang menjaga kita dengan baik, yang menyusui kita dengan penuh kasih sayang melebihi perhatian pada dirinya sendiri, yang telah membesarkan dan merawat kita, dan yang telah membina dan mendidik kita tanpa mengharapkan balas budi.
Sosok ibu adalah segalanya dalam hidup kita, ketika kita dalam keadaan lemah, tangan-tangan ibulah yang menopang kita, ketika kita menangis belaian ibulah yang menenangkan kita, ketika kita berjuang mencari jati diri, doa ibu selalu menuntun kita. Maka tidaklah wajar kalau kita harus dendam pada ibu kita, orang yang seharusnya kita muliakan, orang seharusnya kita bahagiakan, orang yang seharusnya kita lindungi setelah menua, orang yang seharusnya kita jaga agar setetespun air matanya tidak membasahi pipinya, pipi yang dulunya selalu kita cium, pipi yang selalu menempel diwajah kita dan pipi yang selalu diharapkan memancarkan senyum kepada kita.
Betapa pentingnya sosok ibu dalam hidup ini, maka janganlah membuat ibu menangis, janganlah membuat ibu kecewa, janganlah membuat ibu merasa terhina dan tertekan jiwanya, janganlah meninggikan suara kita dihadapan ibu, janganlah membentak ibu, janganlah mendebat ibu walaupun kita merasa benar. Karena hanya dengan cara itu kita bisa membalas budi baiknya walaupun sampai akhir jaman utang budi terhadap ibu tidak akan pernah terbalas.
Kalau ibu sangat keras dalam mendidik kita, hal itu dilakukan demi kebaikan kita. Ibu tahu persis apa yang harus dilakukan pada anaknya, ibu paham betul bagaimana memperlakukan anaknya karena ibu telah mengenyam banyak garam kehidupan. Ibu tidak ingin anaknya terjebak dan tersesat dalam kehidupan yang penuh dengan kepahitan hidup. Ibu ingin anaknya bahagia dan memperoleh cahaya kehidupan sehingga nasib anaknya lebih baik darinya. Jadi bersyukurlah kalau ibu kita begitu perhatian pada kita walaupun dilakukan dengan cara-cara yang keras, cara yang menurut kita tidak manusiawi.
Karena tingginya ilmu pengetahuan yang kita miliki, seringkali kita membandingkannya dengan ibu kita. Kitapun merasa lebih berpengatahuan dari ibu kita, maka janganlah heran kalau sebagian anak terjebak pada persoalan ini, memandang ibu sebagai orang yang kolot, kuno, hina dan tidak sebanding dengan diri kita. Berdosalah anak yang demikian, renungkanlah seandainya ibu kita tidak berpengetahuan, maka mereka pasti memandang bahwa tugasnya hanyalah bagaimana memberi kita makan dan membesarkan kita. Tetapi ibu tidaklah demikian, dengan segenap daya dan kuasanya, mereka mendidik kita, menyekolahkan kita walaupun harus membatasi dirinya dalam segala hal. Mereka paham bahwa kita membutuhkan pakaian yang bermerek, maka dibelikannya kita pakaian itu, segala macam alat kecantikan dibelikan hanya untuk agar kita tampak sama dengan orang lain. Tanyakanlah pada diri kita! Darimana biaya sekolah kita? Darimana biaya hidup kita? Darimana biaya yang kita pakai untuk merias dan merawat diri kita? Apakah semua karena kerja keras kita? Itulah bukti bahwa ibu memiliki pengetahuan yang lebih luas dari diri kita, ibu lebih paham tentang gaya hidup daripada diri kita, hanya saja badan kita tempat melekatnya segala macam hiasan bukan bukan badan ibu.
Kalau sekiranya latar belakang ibu tidak seperti yang kita harapkan, kalau prilaku ibu tidak sesuai dengan norma dan adab dalam masyarakat misalnya sering berjudi, minum atau bentuk hura-hura lainnya. Maka marilah kita jadikan sebagai pelajaran hidup, toh masih ada orang lain yang paling pantas untuk menasehatinya misalnya paman, bibi, kakek atau nenek. Janganlah mengungkit masa lalu ibu, jangan pula mengajari ibu dengan kebaikan atas prilakunya yang buruk itu, tetapi berdoalah kepada Tuhan agar ibu diberi petunjuk olehNya sehingga meninggalkan segala keburukan. Bantulah ibu agar menyadari kesalahannya dengan jalan menjaga diri kita dari segala macam keburukan, sadarkan ibu kita dengan cara menunjukkan perhatian dan pelayanan yang terbaik kepada ibu kita, niscaya suatu saat ibu akan menyadari kesalahannya, ibu pasti akan sadar bahwa anak yang sangat perhatian dan yang telah memberinya pelayanan yang sangat baik padanya harus dijauhkan dari segala macam keburukan dengan jalan memulai hidup baru, kehidupan yang nantinya akan menambah kehormatan anaknya yakni kita sendiri.
Percayalah bahwa ibu sebenarnya sangat sayang kepada kita, ibu sangat mendambakan kita menjadi anak yang baik, sukses dan mandiri serta berakhlak mulia, jadi hargailah perlakuan ibu yang penuh kasih sayang. Jangan pernah menaruh dendam apalagi sampai mengatakan sesuatu yang menyakitkan “Kalau saya berhasil nanti jangan pernah temui saya”.
Belum ada tanggapan untuk "Dendam anak kepada ibunya"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung