Sistem manajemen biaya dapat diklasifikasikan sebagai sistem tradisional dan sistem kontemporer. Baik pendekatan tradisional maupun kontemporer ditemukan dalam praktek. Sistem manajemen biaya tradisional saat ini lebh luas digunakan daripada sistem kontemporer.
Sistem Akuntansi Manajemen Tradisional: Tinjauan Singkat
Sistem akuntansi manajemen tradisional hanya memusatkan pada ukuran-ukuran output aktivitas yang didasarkan pada volume produksi. Pendekatan tradisional mengasumsikan bahwa semua biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau variabel sesuai dengan perubahan unit atau volume produk yang diproduksi. Karena itu, unit produk atau penggerak lainnya yang berkorelasi kuat dengan unit yang diproduksi seperti jam tenaga kerja langsung dan jam mesin adalah hanya penggerak aktivitas yang dianggap penting. Penggerak tingkat unit atau berdasarkan volume tersebut digunakan untuk membebankan biaya produksi kepada produk. Karena penggerak biaya berdasarkan unit biasanya bukan satu-satunya penggerak yang menjelaskan hubungan sebab akibat, maka banyak aktivitas pembebanan biaya produk harus diklasifikasi sebagai alokasi (ingat bahra alokasi adalah pembebanan biaya yang didasarkan pada asimsi kemudahan). Karena itu, kita dapat mengatakan bahwa pembebanan biaya tradisional cenderung menjadi alokasi intensif.
Sistem Akuntansi Manajemen Kontemporer : Tinjauan Singkat
Akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai reaksi terhadap perubahan signifikan pada lingkungan bisnis bersaing yang dihadapi baik perusahaan jasa maupun manufaktur. Tujuan keseluruhan sistem manajemen biaya kontemporer adalah untuk meningkatkan kualitas, kepuaan, relevansi, dan penetapan waktu informasi biaya. Pada umumnya, lebih banyak tujuan manajerial yang dapat dipenuhi dengan sistem kontemporer daripada dengan sistem tradisional.
Akuntansi manajemen kontemporer menekankan penelusuran alokasi; dapat disebut penelusuran intensif. Peran penelusuran penggerak diperluas secara signifikan melalui pengidentifikasian penggerak yang tak berhubungan dengan volume produk yang diproduksi (disebut penggerak aktivitas berdasarkan nonunit, yang mencakup penggunaan penggerak tingkat batch dan penggerak tingkat produk). Penggunaan penggerak aktivitas berdasarkan unit dan nonunit meningkatkan keakuratan pembebanan biaya dan kualitas serta relevansi informasi biaya keseluruhan. Sebagai contoh, mari kita pertimbangkan aktivitas “pemindahan bahan baku dan narang setengah jadi dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu pabrik”. Jumlah pemindahan yang diperlukan produk merupakan ukuran yang jauh lebih baik untuk aktivitas penanganan bahan daripada jumlah unit yang diproduksi. Pada kenyataannya, jumlah unit yang diproduksi tidak ada hubungannya dengan pengukuran permintaan produk untuk penanganan bahan. (Satu batch produksi sejumlah 10 unit mungkin memerlukan aktivitas penanganan bahan yang sama banyaknya dengan batch 100 unit).
Belum ada tanggapan untuk "Sistem Akuntansi manajemen tradisional dan kontemporer"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung