Gaya hidup modern telah merubah pola hidup masyarakat, kaidah-kaidah kesopanan, tata krama, tutur kata dan lain sebagainya ikut berubah. Kemampuan dan kompetensi seseorang tidak lagi hanya berpatokan kepada jenis kelamin, kaum perempuan sudah menunjukkan dirinya setara dengan kaum laki-laki. Artinya antara perempuan dan laki-laki tidak ada lagi perbedaan status dan kedudukan, sangat berbeda dengan kondisi pada tahun-tahun sebelumnya dimana perempuan selalu berada dibawah laki-laki dalam segala hal.
Pergeseran paradigma ini berpengaruh terhadap semakin kompetitifnya persaingan hidup, yang menariknya, banyak diantara kita menerapkan pola yang terjadi di dunia kerja ke dalam rumah tangga. Bagi seorang muslim, hidup berumah tangga ada aturan jelas yang tidak dapat dirubah, suami adalah kepala rumah tangga, sebagai kepala rumah tangga maka istri harus tetap mengikuti petunjuk dan bimbingan dari suami, termasuk istri yang memiliki pendidikan jauh lebih tinggi dari suami atau memiliki penghasilan lebih besar dari suami.
Apakah istri dibenarkan jikalau menguasai suaminya? atau mengatur-ngatur suaminya? yang patut dipahami adalah penanggung jawab rumah tangga adalah suami, yang dimintai pertanggung jawabannya kelak adalah suami, kalau suami keras terhadap istrinya jangan langsung dimaknai secara salah tetapi harus dimaklumi karena begitu besarnya tanggung jawab yang dibebankan kepada suami.
Dengan demikian adalah tidak pantas kalau sistem dunia kerja di terapkan ke dalam kehidupan rumah tangga. Tidaklah elok kalau istri menguasai suaminya, apalagi mengambil peran suaminya. Sehebat apapun istri, dia harus mampu menempatkan dirinya sebagai seorang istri, status sosial, kedudukan dan pangkat yang diraih oleh istri harus dilihat sebagai sesuatu yang berbeda apabila berada di dalam rumah tangga.
Adalah sangat penting untuk diperhatikan ketika peran suami dan peran istri tidak jelas atau berlaku sebaliknya. Peran yang tidak pada yang seharusnya dapat mempengaruhi kehidupan rumah tangga kita termasuk masalah ekonomi. Berikut beberapa akibat yang terjadi disebabkan oleh tidak berjalannya peran suami istri didalam rumah tangga :
1. Ekonomi pasang surut, sekeras apapun daya dan upaya yang dilakukan, ekonomi rumah tangga akan mengalami pasang surut, kadang di atas kadang pula dibawah.
2. Sering terjadi cekcok, Keluarga sakinah, mawadah dan warahma tidak akan pernah terwujud bahkan kehidupan dalam rumah tangga bagaikan neraka bagi kedua pasangan.
3. Anak tidak terdidik, Akan melahirkan anak-anak yang berjiwa pembangkang, penjilat, penipu, pembohong, bahkan yang lebih menakutkan adalah akan ada kesewenangan anak terhadap orang tua atau anak tidak akan menunjukkan rasa hormat terhadap orang tua.
4. Banyak masalah sosial, kehidupan rumah tangga akan banyak menghadapi masalah sosial, tetangga tidak suka, kurangnya kepercayaan dan hancurnya kehormatan rumah tangga.
5. Anak sulit mendapatkan pekerjaan, Banyaknya orang yang sulit mendapatkan pekerjaan salah satu akibatnya adalah karena pengaruh kehidupan rumah tangga, tidak satunya pandangan dan persepsi suami istri justru membawa anak pada tingkat kebingungan menemukan jati dirinya. Tingginya ego yang dimiliki oleh pasangan suami istri menuntun anak kepada pemikiran-pemikiran negatif yang dapat merusak pola pikir dan prilaku anak.
Selain kelima poin di atas, tentu masih banyak lagi hal-hal yang menjadi akibat atau dampak dari persoalan rumah tangga.
Belum ada tanggapan untuk "Inilah Akibatnya Kalau Istri Menguasai Suaminya"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung