Bagaimana jangkrit bisa bungkam alias diam? Padahal jangkrit merupakan binatang yang selalu mengeluarkan suara atau kicauan. Jangkrit jantan akan mengeluarkan suara melalui kepakan sayapnya untuk menebar pesona guna memikat hati jangkrit betina. Biasanya ini terjadi pada malam hari terutama diwaktu mati lampu, pasti mereka akan memecah keheningan.
Di daerah Hawaii beberapa jangkrit jantan justru tidak mengeluarkan suara untuk memikat jangkrit betina, mereka seperti kehilangan kemampuan untuk bernyanyi atau berdendang ria atau mungkin karena mereka kehilangan pencipta lagu? Hasil temuan ini dilaporkan oleh Cell Press jurnal Current Biology pada 29 Mei 2014. “Ada lebih dari satu cara untuk membungkam jangkrit” kata Nathan Bailey dari University of St Andrews.
Pengaruh evolusi yang dilakukan oleh seleksi alam telah menghasilkan adaptasi yang mempengaruhi faktor genetika makhluk hidup. Lantas mengapa jangkrit di Hawaii diam tidak seperti jangkrit yang kebanyakan kita dengar? Dari hasil penelitian tersebut jangkrit di Hawaii menjadi sasaran lalat parasitoid yang tertarik dengan suara yang dihasilkan oleh jangkrit jantan. Lalat ini akan masuk ke sarang jangkrit dan kemudian membunuh mereka dalam waktu seminggu.
Sehingga untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh lalat parasitoid ini, jangkrit tidak lagi memikat jangkrit betina dengan cara kepakan sayapnya yang menimbulkan suara tetapi dengan jalan memposisikan dirinya dekat dengan jangkrit betina, kebiasaan menghindar dan bersembunyi atau diam justru menghasilkan prilaku baru dari jangkrit. Perubahan ini menjadi contoh dari evolusi konvergen, teori evolusi yang sedang dikembangkan oleh para ilmuwan.
Belum ada tanggapan untuk "Mengapa Lalat Parasitoid Mampu Membungkam Jangkrit?"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung