Sebelum saya mengungkapkan strategi pemasaran masa kini, maka tidaklah salah apabila kita menengok kembali ke masa lalu. Pada awalnya kita mengenal prinsip ekonomi “modal kecil, penghasilan besar”, kira-kira seperti itulah. Prinsip ini dalam beberapa dekade dipegang teguh oleh para pelaku ekonomi sampai pada waktu Bill Gates merubahnya.
Melalui perusahaannya yang dikenal dengan Microsoft, Bill Gates merubah prinsip tersebut dengan “modal besar, penghasilan besar”. Hal ini mendapatkan tanggapan beragam, namun Bill Gates membuktikannya dengan kesuksesan yang luarbiasa, prinsip ini telah menempatkan perusahaan Microsoft menjadi salah satu perusahaan raksasa dunia dalam waktu singkat. Apa yang dilakukan oleh Bill Gates? Beliau meningkatkan biaya promosi dengan nilai yang cukup fantastis, tidak tanggung-tanggung nilainya sampai milyaran dollar. Pada awalnya banyak yang mencibir, namun setelahnya banyak mengadopsi kejeniusan Bill Gates, maka sejak saat itulah konsep pemasaran berubah sampai saat ini.
Konsep Bill Gates tersebut tentunya berpengaruh besar pada perkembangan media, baik media cetak maupun media elektronik karena omset yang diperoleh melalui jasa iklan meningkat tajam. Saat ini, media menjadi salah satu senjata mematikan dalam melakukan propaganda, merubah pola pikir masyarakat bahkan menciptakan budaya baru dengan mudah. Media merupakan satu-satunya alat kampanye yang tidak mengenal ruang dan waktu, tidak mengenal batas Negara dan tidak mengenal batasan budaya, suku, ras, agama dan sebagainya.
Perkembangan dan perubahan gaya hidup masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh media. Begitu penting dan efektifnya peran media maka komunikasi dan pesan yang disampaikan melalui media mampu menciptakan perubahan dalam waktu singkat. Siapa yang tidak kenal dengan media sosial, misalnya twitter, facebook, google+ dan lain sebagainya, jangankan seputar gaya hidup, dunia politik sekalipun tunduk pada media sosial.
Atas dasar peran media inilah, maka para pelaku ekonomi masa kini mulai merubah strateginya. Strategi pemasaran saat ini bukan lagi bagaimana melakukan promosi terhadap produk yang ditawarkan secara besar-besaran melainkan bagaimana merubah pola pikir, gaya hidup dan budaya di masyarakat. Lihatlah sinetron, film, dan acara-acara lainnya semua diarahkan pada penciptaan budaya baru. Belum lagi beberapa public figure misalnya artis, kehidupannya mulai dari pakaian, makanan dan semua kebutuhannya disponsori oleh para pelaku ekonomi. Tujuannya adalah agar para penggemarnya mengikuti gaya hidup artis tersebut.
Sederhananya, saat ini strategi pemasaran bukan lagi pelaku ekonomi yang aktif mencari konsumen tetapi konsumen yang mencari produk untuk memenuhi gaya hidupnya atau merubah masyarakat menjadi masyarakat konsumtif terhadap produk tertentu. “Apa yang anda butuhkan, sudah kami siapkan”, kenapa? Karena gaya hidup dan budaya anda saat ini merupakan hasil dari rekayasa yang disusun oleh para pelaku ekonomi dengan memanfaatkan peran media. Inilah jebakan yang telah di desain secara matang, terprogram, dan sistematik agar masyarakat menjadi ketergantungan terhadap produk-produk yang ditawarkan, tidak menutup kemungkinan kita semua termasuk orang yang terjebak dalam rencana mereka.
Sesuai dengan judul di atas, strategi pemasaran yang berkembang saat ini adalah “merubah pola pikir, budaya konsumen, dan gaya hidup masyarakat agar terkondisi sesuai tujuan yang diharapkan” dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat dan kompetitif. Faktor kualitas bukan lagi unsur utama dalam pengambilan keputusan melainkan seberapa besar kebutuhan yang harus dipenuhi. Sementara kebutuhan saat ini telah terkondisi sedemikian rupa sesuai harapan para pelaku ekonomi.
Dampaknya sangat besar, termasuk sulitnya pelaku ekonomi baru dalam memasuki pasar kecuali mengikuti grand design yang berkembang. Maka kemudian pelaku ekonomi baru jangan pernah berharap untuk memenangkan persaingan karena masuknya pelaku ekonomi baru hanya memperkuat pelaku ekonomi lama apabila tidak memiliki kemampuan untuk memisahkan diri dari system pasar yang terkondisi tersebut.
Bagitulah strategi pemasaran saat ini, konsepnya mengadopsi system kerajaan, dimana kehidupan rakyatnya harus mengikuti kemauan sang raja yang berkuasa, mulai dari pola pikir, budaya, ekonomi dan sebagainya, yang jelasnya semua telah diatur dan terkondisi dalam satu paket desain besar agar harapan dan tujuan dapat tercapai. Selanjutnya kekuasaan terus mencengkeram sehingga tidak ada ruang yang dapat dimanfaatkan untuk berkembang diluar system tersebut.
Kondisi inilah yang terjadi saat ini, kekuasaan mengikuti kemauan para konglomerat, disisi lain rakyat mengikuti budaya dan gaya hidup yang mereka ciptakan. Demi hidup dan kehidupan maka segala macam batasan hidup yang selama ini mengatur proses kehidupan bermasyarakat ditinggalkan bahkan dirubah sesuai dengan pola-pola yang tidak bertentangan dengan grand desain besar tersebut. Hukum dan segala macamnya diperkuat untuk melindungi kekuasaan mereka, yang bertolak belakang dengan grand desain tersebut diperhadapkan dengan hukum, maka muncullah berbagai macam rekayasa dengan harapan dapat mendiamkan gejolak perubahan yang ingin melepaskan diri dari cengkeraman system yang terkondisi.
Jadi, jika ingin bermartabat dan berbudaya sesuai kepribadian luhur kita, maka tinggal gaya hidup komsumtif seperti saat ini.
Belum ada tanggapan untuk "Strategi pemasaran telah berubah, kenalilah agar tidak terjebak kedalam jeratannya!"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung