Globalisasi telah melanda pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dalam kaitan ini globalisasi dipandang sebagai suatu tantangan sekaligus sebagai suatu proses yang dapat menimbulkan banyak akibat. Sebagai suatu proses, globalisasi berlangsung begitu cepat dan banyak mendatangkan kekacauan. Industri manufaktur ditinggalkan segera digantikan dengan perusahaan multinasional yang bergerak dalam industri dan jasa yang merambah berbagai penjuru dunia tanpa mengenal batas-batas negara nasional. Sebagai akibatnya pengangguran meningkat dan di pihak lain terbuka kesempatan kerja yang sangat luas, yang tidak dapat dijangkau oleh sebagian besar anggota masyarakat kita karena menunutut kualifikasi tingkat tinggi. Dari sinilah kemudian muncul istilah the loser dan the winner, yang menempatkan masyarakat negara berkembang sebagai pecundang dan masyarakat negara maju sebagai pemenang (Micklethwait & Wooldridge, 2000: xx).
Untuk dapat menempatkan diri sebagai pemenang, maka penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sesuatu yang sangat penting artinya sebagai prasyarat mengantisipasi perubahan-perubahan agar suatu bangsa tidak ketinggalan. Perlu pula dinyatakan, bahwa eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi sangat diwarnai oleh perlombaan untuk mencapai puncak ilmu pengetahuan. Berkaitan dengan itu Hatten & Resenthal ( 2000: 5) menyatakan, bahwa penguasan bidang ilmu dan teknologi dalam kadar yang memadai sangat diperlukan agar masyarakat dapat meningkatkan kemampuan kreativitas, pengembangan, dan penerapan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) sebagai tuntutan yang mutlak dalam kehidupan global.
Sebagai konsekuensi dari perkembangan yang terjadi, pemerintah dituntut untuk melakukan inovasi sistem pendidikan tinggi sesuai dengan tuntutan perubahan dalam suatu pola pembinaan, yang menempatkan pendidikan tinggi sebagai: 1) bagian integral dari pembangunan nasional dan daerah, 2) penghubung antara dunia iptek dan kebutuhan masyarakat, 3) upaya pengembangan pola analitik yang berorientasi pada pemecahan masalah dengan pandangan masa depan, 4) bentuk partisipasi dalam perbaikan dan pengembangan mutu kehidupan dan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan penerapannya, pengertian dan kerja sama internasional dalam upaya mencapai perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia, 5) upaya yang memungkinkan pengembangan seluruh kemampuan serta kepribadian manusia, mobilitas dalam memperoleh pengalaman pendidikan, diversifikasi, demokratisasi dalam pendidikan, proses belajar, mobilisasi sumber masyarakat untuk pendidikan dan petumbuhan kegairahan kegiatan penelitian (Brodjonegoro, 2001: 143 )
Dalam era globalisasi dewasa ini perubahan berlangsung begitu cepat. Masyarakat yang sadar akan tantangan masa depan, sehingga berusaha membekali diri melalui penguasaan berbagai macam ilmu pengetahuan. Dalam kaitan itu pula manusia Indonesia dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat dalam segala lapangan kehidupan. Kiranya hanya dengan cara itulah masyarakat kita dapat memacu diri agar tetap eksis. Dalam kenyataannya globalisi memang menuntut setiap orang untuk selalu meningkatkan kemampuan diri agar dapat memberi respon yang cepat dan tepat terhadap berbagai tantangan yang dihadapi. Di samping itu harus pula memiliki harga diri dan kepercayaan kepada diri-sendiri berdasarkan iman yang kuat. Semua itu akan memungkinkan kesanggupan untuk mandiri untuk berprakarsa dan bersaing, baik secara lokal maupun secara global (Kartasasmita, 1991: 18-19).
Pada dasarnya globalisasi yang berkembang cepat didorong oleh tiga faktor penting yang sering disebut three engine of globalization, yang meliputi teknologi, modal, dan manajemen. Ketiganya merupakan perangkat yang saling terkait satu sama lain. Perkembangan teknologi baru telah dapat memudahkan perpindahan dan perluasan modal dari suatu tempat ke tempat lain. Sementara itu dengan manajemen modern para ahli ekonomi telah mampu menyiapkan perusahaan dan mengatur strategi dalam rangka bekerja sama atau untuk memenangkan persaingan dengan didukung oleh modal dan teknologi. Manajemen modern yang canggih sudah tentu dapat mendorong para manajer untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik pula (Micklethwait & Wooldridge, 2000: 29).
Dalam era globalisasi telah terjadi paradigma yang sangat besar dalam sektor produktivitas yang menyangkut kekayaan suatu negara. Pada masa lampau kekayaan suatu negara dipandang berkait erat dengan sumber-sumber kekayaan alam yang dimiliki. Akan tetapi untuk ukuran sekarang, kekayaan suatu negara sangat ditentukan oleh kamampuan sumber daya manusia yang mampu mengubah sumber-sumber alam itu menjadi produk atau jasa yang berharga berdasarkan ilmu pengetahuan, investasi, gagasan, dan inovasi. Banyak sumber eksternal yang dulu menguntungkan suatu negara kini telah hilang karena arus perkembangan globalisasi (Harrison & Huntington, 2000: 5).
Dengan demikian penguasaan ilmu dan tekologi dalam era globalisasi sangat penting artinya sebagai prasyarat untuk dapat mengantisipasi perubahan-perubahan, sehingga suatu bangsa tidak ketinggalan. Tidak heran jika berbagai bangsa dewasa ini juga diwarnai oleh perlombaan untuk menggapai puncak ilmu pengetahuan. Berkaitan dengan itu Hatten & Rosenthtal (2000: 5) menyatakan, bahwa penguasaan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan dalam kadar yang memadai dapat melahirkan kemampuan kreativitas, mengembangkan dan menerapkan pengetahuann itu sebagai suatu tuntutan yang mutlak dalam era globalisasi.
Konteks baru dalam peningkatan daya saing antar bangsa adalah kebutuhan untuk mengetahui segala perubahan. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan penguasaan yang memadai bidang ilmu pengetahuan tersebut. Oleh sebab itu tidak heran jika berbagai bangsa dapat kita saksikan sangat antusias berlomba dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan, termasuk menciptakan, mengembangkan, dan menggunakannya dalam rangka mencapai kesuksesan yang kompetitif. Bagi suatu bangsa maupun organisasi bisnis, penguasaan ilmu pengetahuan baru sangat penting artinya untuk dapat berpartisipasi dalam era global. Pihak yang pantas menjadi pemenang dalam persaingan global adalah mereka yang mengetahui (knowing) bagaimana cara bertahan hidup dan mengetahui bagaimana mengembangkan kemampuan berorganisasi (Hatten & Rosenthtal, 2000: 7).
Kemudian untuk mencapai itu semua diperlukan banyak jalan. Salah satu yang dipandang sangat penting adalah pendidikan. Dalam kaitan ini pendidikan merupakan unsur penting yang harus mendapat prioritas utama. Pendidikan diharapkan dapat memberi sumbangan perkembangan seutuhnya bagi setiap orang, baik jiwa, raga, intelegensi, kepekaan, estetika, tangung jawab, dam nilai-nilai spiritual. Melalui pendidikan, setiap orang hendaknya dapat diberdayakan untuk berpikir mandiri dan kritis. Dalam dunia yang terus berubah dan diwarnai oleh inovasi sosial dan ekonomi, pendidikan tampak sebagai salah satu kekuatan pendorong untuk meningkatkan kualitas imajinasi dan kreativitas sebagai ungkapan dari kebebasan manusia dan standarisasi tingkah laku perorangan. Kesempatan perlu diberikan kepada generasi muda untuk melakukan percobaan dan menemukan sesuatu yang baru (UNESCO, 1996: 94).
Lebih jauh Ohmae (1990: 195), menyatakan, bahwa setiap pemerintah yang bertanggung jawab akan mempersiapkan diri agar rakyatnya dapat memasuki era global dengan kesiapan yang mantap. Cara yang mungkin dapat ditempuh adalah menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkan rakyat mendapatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan yang diperlukan. Penguasaan informasi dan penguasaan sebanyak mungkin pilihan pengetahuan akan memantapkan suatu bangsa untuk berkompetisi dalam era global.
Dengan demikian proses pendidikan bukan semata-mata untuk memperdalam pengetahuan, tetapi juga ditekankan untuk mempertinggi sikap kritis dan daya kreatif peserta didik. Hal ini sangat perlu mengingat keanekaragaman tantangan di masa depan sangat menuntut kemampuan semacam itu. Selain itu, kita juga sering dituntut untuk mampu memberi jawaban dalam response time yang pendek dan sering kali suatu tantangan memerlukan beberapa jawaban sekaligus (Soedjatmoko, 1991: 87).
Belum ada tanggapan untuk "Dampak Globalisasi bagi Kehidupan Masyarakat"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung