Dalam ilmu ekonomi dikenal dengan kurva permintaan dan penawaran. Ketika penawaran berkurang maka permintaan menjadi naik, sebaliknya ketika penawaran meningkat maka permintaan berkurang. Prinsip ini sudah diakui kebenarannya. Apakah sekarang masih berlaku?
Untuk menemukan cara tepat menguasai pasar maka sebaiknya beberapa contoh berikut dapat dijadikan pertimbangan.
1. Perusahaan Honda
Perusahaan Honda selalu berada pada top rengking penjualan terutama untuk produk kendaraan roda dua. Apa yang membuat Honda bisa unggul dari produk lain? apakah karena kehebatan tenaga marketing mempengaruhi konsumen? Apakah dana promosi lebih besar dibanding yang lain?
Masyarakat awam atau konsumen tertarik dengan motor Honda oleh karena banyaknya stok Honda yang tersedia, bukankah tarian kolosal lebih menarik ketimbang tarian individual? Banyaknya cadangan motor yang dipajang ternyata membawa pengaruh terhadap minat beli masyarakat.
Honda pun membanjiri suku cadangnya di pasaran. Banyaknya suku cadang akan memudahkan konsumen untuk menentukan pilihan. Apalagi gaya hidup masyarakat yang serba instan, semua membutuhkan kemudahan. Kemudahan inilah pemicu masyarakat lebih berminat terhadap produk Honda.
2. Microsoft
Adalah salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia. Melalui system operasi Windows dan aplikasi officenya mengukuhkan perusahaan ini menjadi raksasa piranti lunak. Banyak produknya yang dibajak dipasaran tetapi microsoft seolah melakukan pembiaran karena mereka paham bahwa semakin banyak orang tahu mengoperasikan produknya maka semakin tinggi permintaan atas produknya.
Ibaratnya walaupun ekornya bergerak bebas tetapi kepalanya dibawah kontrol mereka. Artinya software bajakan dijadikan sebagai bagian dari proses belajar karena lebih banyak digunakan oleh pemula sedangkan yang original digunakan oleh unit yang lebih besar, sementara sumber daya manusianya lahir dari proses belajar dari software bajakan. Dengan demikian unit-unit tersebut harus mengikuti kemauan pasar SDM, inilah kemenangan Microsoft atas produk lainnya.
3. Makanan instan
Makanan instan menghiasi hampir semua toko. Stok yang beredar dipasaran berlimpah ruah sehingga konsumen merasa lebih dekat dengan produk makanan instan, pemandangan yang akrab di mata konsumen mampu merubah pola pikir dan kebiasaan konsumen, kesibukan yang padat merubah kebiasaan untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan instan.
Ketiga contoh di atas sudah dapat menggambarkan cara merebut pasar. Dari ketiganya mengedepankan upaya untuk meningkatkan penawaran. Teori yang menjelaskan bahwa agar permintaan meningkat maka penawaran harus diturunkan tidak dapat menjadi pijakan mencapai keberhasilan.
Produk-produk yang ditawarkan dalam jumlah besar melebihi permintaan memiliki peluang menguasai pasar atau lebih diminati konsumen bila dibandingkan dengan produk yang ditawarkan secara terbatas.
Perilaku konsumen telah berubah, konsumen lebih memilih kemudahan, praktis dan berkualitas. Harga tidak menjadi ukuran, yang paling penting adalah produk yang ditawarkan memberi kepuasan kepada konsumen. Indikator kepuasan konsumen antara lain; kualitas dan kuantitas terjamin, mudah di peroleh, sesuai kebutuhan, menarik, dan cadangan berlimpah serta jujur. Kejujuran atas produk lebih diterima, banyak produk ditawarkan berbeda dengan bahasa yang disampaikan melalui promosi.
Penawaran yang tinggi berimplikasi pada meningkatnya pula biaya produksi, sehingga siapapun yang memiliki dana besar akan menjadi penguasa atau raja di bidang ekonomi. Memperbanyak produk di pasaran sama halnya dengan menguasai media informasi, perbedaanya adalah media informasi menampilkan produk secara visual sedangkan memperbanyak produk merupakan promosi secara nyata.
Belum ada tanggapan untuk "Cara merebut pasar dan hati konsumen"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung