Uang adalah raja. Dengan uang kita bisa berbuat apa saja termasuk menjual harga diri, dengan uang pula iman seseorang dapat runtuh, uang juga dapat merubah sikap dan prilaku seseorang.
Untuk mendapatkan uang, banyak cara yang bisa dilakukan baik melalui cara-cara baik maupun yang dilarang oleh ajaran agama. Salah satunya adalah judi, saat ini judi semakin merajalela dilingkungan masyarakat. Tidak mengenal dari latar belakang seseorang, apakah dia pejabat, politisi, bisnisman, PNS, ibu rumah tangga dan masyarakat umum. Salah satu bentuk judi yang paling digandrungi adalah judi togel.
Judi togel telah mengakar dimasyarakat, hampir setiap lingkungan mengenal dan ada yang memasang judi togel. Caranya mulai mengikuti perkembangan jaman, ada yang menggunakan cara-cara tradisional dan ada dengan cara memanfaatkan teknologi informasi dalam penyebarannya. Seseorang mulai memasang judi togel bermula dari iseng atau coba-coba kemudian mencoba lagi yang pada akhirnya menjadi kebiasaan bahkan menjadi profesi.
Prosesnya sangat mudah dilakukan yakni hanya dengan menebak nomor atau angka yang keluar, apabila benar maka dia mendapatkan hadiah berupa uang 10 kali lipat dari modal pasang. Judi togel berafiliasi pada bandar-bandar judi intenasional misalnya, bandar singapura, malaysia, hongkong, makau dan lain sebagainya. Dalam sehari, putaran dilakukan lebih dari 10 kali, kesempatan ini dimanfaatkan betul oleh penggemar judi togel. Dengan modal Rp. 1.000,- kita sudah mendapatkan satu kupon tebakan sehingga banyak orang tertarik karena nilainya sangat terjangkau.
Akan tetapi yang namanya judi tetaplah judi, apabila dilakukan maka dapat mendatangkan dosa bagi pelakunya, melihat pesatnya perkembangan judi togel baik pemerintah maupun masyarakat yang memahami bahaya judi membuat berbagai regulasi, aturan hukum serta komunikasi keagamaan yang dilakukan oleh para ulama. Semakin dilarang semakin merajalela itulah yang kenyataan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Materi hukum yang melarang perjudian hanya menjadi sebuah catatan kecil, sedangkan muatan ceramah atau peringatan yang disampaikan para pendakwa atau ulama bagaikan lelucon yang nilainya sama dengan OVJ (penontonnya bingung dalangnya lebih bingung lagi). Judi togel terus menggurita kepada semua orang.
Banyak orang mengatakan bahwa penyebab pesatnya penyebaran judi togel adalah karena persoalan ekonomi. Terus terang saya tidak sepenuhnya sependapat dengan asumsi tersebut, karena judi togel tidak hanya menyentuh lapisan masyarakat ekonomi lemah bahkan masyarakat ekonomi mapan pun menjadi pemasang judi togel. Persoalan judi togel sebenarnya didasari oleh didikan yang salah secara sosial, tidak ada gerakan perubahan yang dilakukan oleh masyarakat umum untuk menghentikannya. Bahkan ada orang tua yang tanpa sadar telah mengajarkan kepada anaknya untuk memasang togel dengan cara dia memasang togel. Sehingga kebiasaan ini menjadi tradisi mulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosial.
Untuk menghentikan judi togel dibutuhkan ketegasan dari pemerintah dan penegak hukum, tanpa keterlibatan penuh dari pemerintah dan penegak hukum, segala upaya akan gagal karena tidak ada kekuatan besar yang mendukung perubahan dan perbaikan sikap dan mental. Pemerintah harus berani bertindak tegas pada bandar lokal dan penyalur kupon berhadiah tersebut, pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan atas penggunaan teknologi informasi seperti mobile phone dan internet. Karakter masyarakat Indonesia tidak tepat mengatasi permasalahan dengan cara-cara persuasif tetapi harus lebih agresif menegakkan aturan-aturan, siapa melanggar harus dihukum. Ketegasan inilah satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit menahun yang bernama judi togel. Jika tidak demikian maka judi togel semakin menunjukkan giginya sebagai alat penghancur moral dan kepribadian walaupun ada gerakan pendidikan karakter bangsa.
Belum ada tanggapan untuk "Semakin dilarang semakin merajalela"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung