Sesuai dengan karakteristik kulturalnya, sistem ekonomi berkembang berbeda-beda antara masyarakat satu dengan lainnya. Masyarakat barat yang secara cultural sangat menekankan prinsip hak dan kebebasan individu memiliki sistem ekonomi yang bercorak individualistis.
Main-stream pemikiran dan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum juga didasarkan pada prinsip hak dan kebebasan individu tersebut. Jika dibandingkan dengan sistem-sistem ekonomi yang lain, misalnya sistem ekonomi yang secara ekstrim didasarkan pada prinsip kapitalisme atau sosialisme, sistem ekonomi Islam memiliki ciri fundamental antara lain:
- sistem ekonomi Islam, baik pada tataran konsep maupun implementasi, dibangun di atas nilai-nilai fundamental dan ajaran utama syariat Islam.
- pelaksanaan sistem ekonomi Islam berdasar pada motivasi mencapai keberuntungan dan kesejahteraan secara komprehensif, yang mencakup kesejahteraan material-spiritual, individual-kolektif, serta dunia-akhirat sekaligus.
- kegiatan ekonomi di samping ditujukan untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri, harus pula diupayakan pada membangkitkan semangat kesetiakawanan sosial di antara sesama warga masyarakat demi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. (siti zulaikha)
Dalam konteks pembahasan tentang perekonomian, Islam tidak menganjurkan kepada umat manusia untuk menjadikan harta kekayaan sebagai tujuan akhir dan paling utama dalam hidup mereka. Islam juga tidak menyuruh mereka untuk mengabaikannya, karena harta kekayaan dapat menjadi sarana yang penting dan amat dibutuhkan untuk mendapatkan berbagai kemudahan dan kenikmatan hidup sebagai karunia Allah
Belum ada tanggapan untuk "3 ciri fundamental sistem ekonomi islam yang membedakan ekonomi islam dengan prinsip kapitalisme dan sosialisme"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung