Hungtinton dan Dominguez (dalam Afan Gaffar, 1989) konsep pembangunan politik dikatakan mempunyai konotasi secara geografis, deveriatif, teologis dan fungsional:
- Pembangunan politik dalam konotasi geografis berarti terjadi proses perubahan politik pada Negara-negara sedang berkembang dengan menggunakan konsep-konsep dan metoda yang pernah digunakan oleh Negara-negara maju, seperti konsep mengenai sosialisasi politik, komunikasi politik dan sebagainya.
- Pembanguna politik dalam artri derivative dimaksudkan bahwa pembangunan politik merupakan aspek dan konsekuensi politik dari proses perubahan yang menyeluruh, yakni modernisasi yang membawa konsekuensi pada pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, peningkatan pendidikan, media massa, perubahan status sosial dan aspek-aspek lainnya.
- Pembangunan politik dalam arti teologis dimaksudkan sebagai proses perubahan menuju pada suatu atau beberapa tujuan dari sistem politik. Tujuan-tujuan itu misalnya mengenai stabilitas politik, integrasi politik, demokrasi, partisipasi, mobilisasi dan sebagainya. Juga termasuk didalamnya tujuan pembangunan suatu bangsa meliputi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan, demokrasi, stabilitas dan otonomi nasional. (Hungtington dalan Ramlan Surbakti, 1992)
- Pembangunan politik dalam makna fungsional diartikan sebagi suatu gerakan perubahan menuju kepada suatu sistem politik ideal yang ingin dikembangkan oleh suatu Negara misalnya Indonesia ingin mengembangkan system politik demokrasi konstitusional.
Dengan mengeksistensikan budaya politik masyarakat lebih mengenal atau memahami nilai-nilai politiknya yang kemudian akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku politik masyarakat. Dengan demikian pembangunan politik dalam masyarakat serta dapat menyalurkan aspirasi-aspirasinya dengan benar sesuai dengan budaya politik yang dipahaminya. Dalam pelaksanaan pembangunan politik ini dapat dilihat akan makin tingginya kesadaran politik masyarakat, karena masyarakat yang telah memahami budaya politik itu dengan sendirinya bertanggung jawab akan kelangsungan pembangunan politik. Dengan kata lain budaya politik merupakan landasan pelaksanaan pembangunan politik dan juga merupakan mata rantai diantara system politik.
Belum ada tanggapan untuk "4 Konotasi pembangunan politik secara geografis, deveriatif, teologis dan fungsional"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung