Manusia adalah makhluk Tuhan yang beradab, makhluk yang diciptakan dalam keadaan sempurna. Diantara semua makhluk ciptaan Tuhan, hanya manusialah yang dilengkapi dengan akal dan pikiran. Dan inilah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Selain itu, Tuhan juga menurunkan pedoman yang harus diikuti oleh manusia, pedoman dimaksud yakni ajaran agama. Berdasarkan ajaran agama inilah diharapkan manusia dapat meningkatkan keimanan dan kualitas hidupnya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Ajaran agama diturunkan kepada manusia melalui perantara Malaikatnya, mengangkat salah seorang manusia terpilih yakni Nabi dan Rasul untuk menyebarkan ajaran tersebut kepada seluruh manusia.
Akan tetapi, kehidupan modern yang berpemikiran liberal bahkan atheis mulai memandang ajaran agama sebagai sesuatu yang fiktif belaka, karena semua hal harus disertai dengan pembuktian. Pemikiran liberal dan atheis lebih mengharapkan suatu bukti, dampaknya tentu saja mulai meragukan kebenaran dari ajaran agama. Agama dianggap sebagai dogma yang memenjarakan kebebasan berpikir manusia, dengan demikian agama tidak dapat dijadikan sebagai pedoman.
Mereka mempertanyakan keberadaan Tuhan, dimana Tuhan berada, bagaimana wujudnya dan lain sebagainya. Bagi yang beriman tentu saja tindakan para pemikir liberal bahkan atheis dianggap sebuah kekafiran.
Tentang pembuktian dimaksud, mungkin ada baiknya contoh berikut dapat dijadikan sebagai rujukan bahwa Tuhan itu ada.
Ketahuilah bahwa manusia khususnya laki-laki pada saat memasuki usia balig atau remaja akan mengalami mimpi “enak (berhubungan badan)” sedangkan perempuan mengalami masa “datang bulan”. Sebuah mimpi yang mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita memperlakukan perempuan. Mimpi ini jika anda cermati sebenarnya tidak langsung dalam bentuk vulgar melainkan secara bertahap sesuai dengan usia dan tingkat kedewasaan berpikir manusia. Melalui mimpi ini pula, Tuhan mengajarkan kita secara langsung terhadap dua hal :
- Bahwa pendidikan seks tidak dapat disampaikan secara formal seperti yang dibesar-besarkan oleh para intelektual kita selama ini. Pendidikan seks hanya bisa disampaikan oleh orang tua secara bertahap kepada anaknya seperti Tuhan mengajarkan manusia melalui mimpi sebagaimana dimaksud di atas. Jadi apa yang terjadi selama ini dimana para remaja telah mengenal pacaran, seks bebas dan film porno adalah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Tuhan termasuk pelajaran yang mengajarkan pendidikan seks di sekolah formal maupun non formal. Dampaknya, terjadinya penyimpangan perilaku manusia, misalnya pemerkosaan, pelecehan seksual dan lain sebagainya.
- Bahwa Tuhan mengajarkan kita bagaimana beretika yang baik. Yang bersifat rahasia harus disampaikan dengan cara-cara yang baik pula, tidak terlalu vulgar sebab dampak negatifnya dapat merusak nilai-nilai dan hakikat manusia sebenarnya, karena menyangkut hubungan manusia dengan manusia maka bentuk penyampaiannya didasarkan pada etika dan etiket yang telah diajarkan dalam ajaran agama dan norma yang berkembang di masyarakat.
Mimpi dimaksud adalah bukti bahwa Tuhan ada dan selalu hadir di kehidupan kita. Tuhan akan mengajarkan kepada kita tentang semua yang tidak kita ketahui tetapi melalui cara-cara yang hanya Tuhan yang tahu. Mimpi ini merupakan bentuk perhatian Tuhan kepada hambanya untuk berperilaku baik, menempatkan sesuatu pada tempatnya, dan mengajarkan kepada hambanya untuk memisahkan yang benar dan yang tidak benar.
Belum ada tanggapan untuk "Inilah bentuk pelajaran dari Tuhan yang langsung kepada manusia yang harus di ketahui!"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung