Beranda · Pendidikan · Politik · Pemerintahan · Kesehatan · Ekonomi · Life · Manajemen · Umum

Learning English as a Foreign Language

In this globalization era, the world has no limits in communication, and technology develops very fast. This forced people around the world to master language that is used for international communication. English, as an international language since the end of the Second World War, is used to communicate internationally by people from different countries. It has brought an unprecedented expansion in scientific, technical, and economic activities in an international scale. As a result, it has created a whole mass of people wanting to learn English because it is the key to the international technology and commerce. So, learning a foreign language becomes an important thing, because we need to communicate and co-operate with other people from different countries for different purposes.

In learning a foreign language, some people may have different reasons. Harmer (2001:1-2) points out some reasons why they learn a foreign language. First, people learn a foreign language because of the target community. As they find themselves living either temporarily or permanently in the target language community, they will have to speak in the target language to survive in that community. Second, they have specific purposes. For example, someone learns a foreign language to get a particular job. In other case, a person will learn a foreign language as they want to read and understand some articles and other printed mass media that are written in the foreign language. The third reason is school curriculum. When a foreign language is included in the school curriculum, students have to study it. They cannot refuse to learn it. The last and most interesting reason why people learn a foreign language is to know the background of people who speak it and the place in which it is spoken. When we learn a foreign language, it means that we also learn its culture.

Even though English is not the language with the largest number of native speakers, it is popular as a lingua franca. A language will be categorized as a lingua franca if it is known and spoken by most of people in the world although it has not a large number of native speakers. 

Learning English as a foreign language is different from learning a native language. In learning English as a foreign language, the learners will face several learning problems dealing with vocabulary, sound system, and how to arrange words into sentences that are quite different from those of their native language. Ramelan (2001:2) states that if someone wants to learn a foreign language, he will obviously meet with all kinds of learning problems. These difficulties have to do with the learning of the new vocabulary items and the learning of the unfamiliar ways of arranging the foreign words into sentences.

Several learning problems faced by learners in learning a foreign language are due to the differences of learner’s environment in achieving their first language and a foreign language. For example, learners do not know how to read and write at the time they are learning their mother tongue, but they learn the foreign language through written expression and reading. Learners are not used to communicate in another language in their society. They may be interfered by their earlier language system which has been established in their mind. 

Indonesian learners also have difficulties in Learning English, because English language is quite different from their native language. Its differences cover the different structures, pronunciations, and intonations. Thus, the style of teaching English as a foreign language differs from teaching the Indonesian language. Indonesian learners will find more difficulties in learning English since Indonesian and English are not from the same family language. Ramelan (2001:2) states that the degree of difficulty in learning is also determined by the degree of difference between the two languages. Consequently, the learners should have great motivation. Students are supposed to be more encouraged and interested in studying it. They should be serious in learning English because it needs a total physical, intellectual, and emotional response.

People have different ways in learning English as a foreign language. Their different ways are caused by their different ages and backgrounds. A child will have a different style with an adult when they are learning English. Children would commonly like to learn a language in a normal situation than in a form of study. They would rather acquire any language through play or games. Adults will acquire a language through implementing it in their daily life directly since they can provide themselves in appropriate situation.

Artikel keren lainnya:

General Concept of Speaking

Speaking is one of the major language skills, which has distinctive characteristic from others. Some linguists give some definitions of speaking that may help us to get clearer description. Martin By gate (1987) stated that speaking is a skill which deserves attention every bit as much as literary skills, in both first and second languages. It is the skill by which they are most frequently judged, and through which they may make or lose friends. It is also a medium through which much language is learnt, and which for many is particularly conducive for learning. 

Speaking is the mode of oral discourse in which a single speaker communicates with (address) an audience, usually, or more than one (Americana Encyclopedia, 1986). 

Speaking is a part of human life. According to Lado (1961: 241), speaking is the ability to express oneself in life situations, report acts, precise words, or to express a sequence of ideas fluently.

Artikel keren lainnya:

Ketahuilah bahwa cara pemakaian obat 3 x 1 Sehari bukan pagi, siang dan malam. Berikut penjelasannya!

Setiap obat memiliki aturan pemakaian, misalnya 3 x 1 sehari baik berupa tablet, puyer atau sirup semuanya tidak berdasarkan pada waktu pagi, siang dan malam. Aturan pemakaian sebenarnya mengacu pada rentang lamanya waktu ketika diminum.

Misalnya aturan pemakaian 3 x 1 sehari maka rentang waktu harus memenuhi 6 jam. sehingga minum obatnya menurut saran dokter di mulai dari jam 6 pagi, kemudian jam 2 siang, dan terakhir jam 10 malam. Alasannya adalah proses reaksi obat dan lamanya obat larut dalam tubuh.

Selain aturan pemakaian 3 x 1 sehari kita juga menemukan aturan 2 x 1 dan 1 x 1 sehari. Aturan 2 x 1 sehari, rentang waktunya selama 12 jam dimulai saat diminum. Sedangkan aturan 1 x 1 sehari, rentang waktunya 24 jam.

Jadi pemahaman kita selama ini bahwa 3 x 1 sehari, 2 x 1 sehari atau 1 x 1 sehari perlu diluruskan. Bukan pagi, siang dan malam melainkan berdasarkan pada rentang waktu dimaksudkan di atas. Maksudnya adalah kurang dari rentang waktu tersebut, di dalam tubuh akan terjadi kelebihan zat obat, disisi lain kelebihan waktu akan mengakibatkan terputusnya reaksi obat di dalam tubuh. 

Tidak memperhatikan cara pemakaian obat di atas akan mengakibatkan kurang maksimalnya kerja obat, dampaknya tentu saja menurunnya fungsi obat dalam menyembuhkan penyakit. Jadi, untuk menyembuhkan penyakit tidak harus menggunakan obat dosis tinggi, obat dengan dosis rendah pun dapat menyembuhkan penyakit berat asalkan selalu memperhatikan cara pemakaian obat yang benar.

Artikel keren lainnya:

Katanya listrik sekarang jika disentuh akan mendorong kita sehingga terlempar. Benarkah demikian?

Pada saat kita menyentuh listrik, umumnya arus listrik akan mendorong kita sehingga terlempar dan memutuskan kontak dengan listrik. Kejadiannya seolah-olah ada makhluk gaib yang mendorong kita, atau dalam masyarakat ilmiah disebutnya dengan gaya. Apakah gaya dorong tersebut bersumber dari arus listrik? Ataukah dari sumber yang tidak diketahui?

Ketahuilah, sebenarnya gaya itu berasal dari otot-otot kita sendiri. Ketika sebuah arus listrik menjalar melalui tubuh kita, otot-otot terangsang untuk berkontraksi melakukan perlawanan secara kuat, bahkan melebihi kontraksi ketika dilakukan secara sengaja.

Biasanya tubuh menetapkan batas-batas sesuai proporsi serat-serat otot yang dapat berkontraksi secara sengaja sekaligus. Stres yang ekstrem dapat menyebabkan tubuh menaikkan batas-batas ini, yang memungkinkan pengerahan tenaga lebih besar dengan risiko cedera.

Inilah dasar dari efek kekuatan misteri yang diketahui memungkinkan seorang ibu mengangkat sebuah mobil ketika anaknya terperangkap di bawahnya, atau memungkinkan orang sakit jiwa memiliki kekuatan lebih besar dari pada beberapa perawat normal sekaligus, atau kemampuan seseorang melewati pagar pembatas yang dua kali lebih tinggi darinya ketika dikejar oleh anjing gila.

Ketika otot terangsang oleh sebuah arus listrik, batas yang diprogramkan tadi tidak berlaku, maka kontraksinya bisa luar biasa. Arus listrik biasanya mengalir dari sebelah tangan, lewat perut, dan keluar dari salah satu atau kedua kaki, yang dapat menyebabkan otot-otot di seluruh tubuh berkontraksi secara sekaligus. Hasilnya tidak dapat diramalkan tetapi banyak kejadian yang membuat korbannya melayang jauh dari tempat kejadian tanpa gerak yang disengaja sama sekali. Akibat kejutan yang tak terduga itu, kita akan merasa seolah-olah terlempar meskipun sesungguhnya kita melempar diri sendiri.

Artikel keren lainnya:

Alasan mengapa naluri manusia secara tidak sadar selalu bersama dan bergerak selaras

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial sehingga dalam kehidupannya saling ketergantungan satu sama lain. Naluri hidup bersama ini dapat dibuktikan melalui perilaku manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, mulai dari cara bergerak, cara bersikap sampai dengan cara menunjukkan gerakan bahasa tubuh sebagai bentuk komunikasi, baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar.

Pakar zoology dan spesialis perilaku manusia, Desmond Morris berkata bahwa alasan orang mulai berjalan seperti orang lain adalah karena mereka mempunyai kebutuhan bawah sadar untuk menunjukkan kepada sang teman bahwa mereka sependapat dengan mereka dan karena itu cocok sekali dengan mereka. Ini juga sebuah isyarat bagi orang lain bahwa kami bersama, maka kami selaras.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kita juga cenderung meniru perilaku orang lain yang bersama kita, terutama atasan kita, misalnya dengan menyilangkan kaki kearah yang sama. Ini sering terjadi dalam sebuah rapat, ketika bos menggaruk hidung, banyak orang lain ikut melakukannya tanpa sadar.
Kecenderungan manusia melakukan suatu gerakan menyelaraskan dengan sekitarnya merupakan kemampuan manusia yang dipengaruhi oleh otak bawah sadar. Manusia dalam berkomunikasi selalu mengeluarkan energi, semakin besar energi yang dikeluarkan maka semakin besar pengaruhnya terhadap kepada orang lain, pengaruh inilah yang mendorong manusia disekitar kita melakukan gerakan-gerakan yang tidak sadarinya.

Faktor lainnya adalah adanya tekanan dari luar yang mempengaruhi jiwa manusia, tekanan ini dapat berupa hubungan atasan dan bawahan, kebutuhan, ideologi, dan lain sebagainya. Contoh yang paling menonjol adalah kewibawaan, seseorang yang berwibawa mampu mempengaruhi perilaku orang lain sehingga orang lain akan bergerak menyelaraskan gerakannya.

Pada intinya, semua gerakan-gerakan tersebut merupakan isyarat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang hidup dalam komunitas dan berkelompok karena adanya sifat ketergantungan kepada orang lain.

Artikel keren lainnya:

Definition of Interest

Interest in learning is one of the factors supporting the succes of the learning process.  In addition, interest also a supporting factors to students success  in activities, therefore learning interest need special attention from teacher to help facilitate in guilding  and directing childrent in learning. To achieve good learning outcomes needed to support the learning methods of students in activities teaching learning. If an institution has a good learning method and the students have learned a good interest will surely produce a satisfactory learning outcomes.Interest is very important in taching learning proces. Particularly, for achievement the maximum attaiment. Interest is atendecy to the something (Poerbakwatja, 1982.65). Interest can determine the success of  the an success of student in learning either in outside of cllass or their home.

Simanjutak, (1986 :72) explain that interest is subject attitude toward something on needed and it will fulfilled it self it also state psychology interest has actual meaning and dispossession meaning. Actual meaning is through to something that always there in spesific column actual interest is called a basic attention teaching learning proces.

Mahmud in Dewi (2014), because that interest is a driving force that compels a person to pay attention to people, situations or certain activities and not on others, or interest as a result of which effective experience distimular by the presence of a person or an object, or for participating in an activity

So interest is the tendency or direction of a desire for something to satisfy an impulse, an impulse of interest within the influence of motion and the would to something, a strong impetus for someone to do everything in realizing the achievement of the goals and ideals into his desire.

Arikunto.1993:104I, say that interest in a person's tendency to selector eject an activity, actually sought not only activity but also objects, people and situations with a larger sense. The element sire the center of attention at school students can be learning materials, learning tool used, the situation class and the teacher's own environment student sire interested in having an interest or concern about something then the whole power of the soul would be poured out on what is considered.

From the above description can be conclude that the learning process without interest will be very hard to do. If the child since have an interest to learned English, the child will be serious in the learning process and will be accompanied by feelings of pleasure, lack of attention, and the activity in each do their lessons.

Based on various definitions of interest and read it then it can be concluded that the definition of an element of interest to read:
  1. Interest and pleasure in reading activities
  2. The existence of satisfaction after reading activities
  3. The emergence of interest in reading can occur because of the habit of reading
  4. The existence of a reading comprehension


Artikel keren lainnya:

Definition Of Reading

The definition of reading in this chapter is includes the definition of reading in general or in the native language, and definition of reading foreign language.

Reading is a language-based skill. As such, it requires the processing of language that is decontextualized from any ongoing event. Decontextualized language is characterized by the fact that the speaker and listener do not directly share the experience being communicated. The speaker must create the context through language, as in narration. It is not surprising, therefore, that poor readers also exhibit poor narrative skills, especially with linguistic cohesion (Norris & Bruning, 1988). The narratives of poor readers tend to be shorter and less well developed than those of better readers.

Reading is the synthesis of a complex network of perceptual and cognitive acts along a continuum from word recognition and decoding skills to comprehension and integration. Beyond the printed page, a skilled reader draws conclusions and inferences from what he or she reads. Of all the factors involved in early reading success, early exposure to reading by parents and a literate atmosphere at home seem to be most important.

Reading is the process of constructing meaning from written texts. It is a complex skill requiring the coordination of a number of interrelated sources of information (Anderson et al., 1985). 

Reading is the process of constructing meaning through the dynamic interaction among the reader's existing knowledge the information suggested by the text being read  and  the context of the reading situation (Wixson, Peters, Weber, & Roeber, 1987, citing the new definition of reading for Michigan). 

It is important for the students to read a new language of passage, as in the following statement by P. Gurrey (1957: 84) there must be question on the text. This is essential. The questions are to help the pupils to understand every detail in the printed words. It means the questions on the passage are to facilitate the students in understanding the content passage.

Psychologists and reading experts have been conducting extensive researches in the nature of reading and sequential development of language skills. Among the discoveries of the researches as stated by Lewis and Sisk (1963:95 – 96) are:
  1. Reading is not a single skills but an interrelated process of many skills.
  2. Reading is a developmental process. In other words reading skills develop sequentially as studentnature.
  3. There are general developmental patterns from grade and from year to year, but wide variation in reading abilities exists among students in any grade or in any age.
  4. There are no basic reading skills, which can be taught or learned once and for all, there are merely simpler or more difficult levels of reading proficiencies, which can be taught to students who are ready to learn them.


Artikel keren lainnya:

Penyebab rambut menjadi beruban. Penting bagi yang merasa kurang PD dengan rambu uban!


Uban pada dasarnya adalah warna dasar rambut kita. Sel-sel pigmen yang terletak di dasar tiap kantung rambut (follicle) menghasilkan warna dominan alami yang kita miliki sejak lahir. Bagaimanapun, ketia seseorang semakin berumur dan mencapai usia pertengahan, makin banyak sel pigmen seperti ini yang mati maka hilang pula warna rambut yang berpangkal pada kantung rambut yang sama. Akibatnya rambut orang secara berangsur-angsur berubah menjadi abu-abu, makin lama makin merata.

Seluruh proses ini barangkali berlangsung antara 10 hingga 20 tahun, jarang ada orang yang seluruh rambutnya apalagi mengacu pada tingkat kerontokan bisa mencapi ratusan ribu helai berubah menjadi uban dalam semalam. Yang menari, sel-sel pemberi warna sering mempercepat produksi pigmen sewaktu usia kita bertambah, maka rambut kadangkala menjadi gelap untuk beberapa lama sebelum sel-sel pigmen itu mati. (Bob Barnhurt, Kanada)

Artikel keren lainnya:

Penyebab jari tangan dan jari kaki berkerut sesudah lama terendam dalam air. Simak penjelasannya dari para ahli.

Semua orang pasti mengalami hal ini, ketika kita berendam dalam air dalam waktu yang cukup lama. Akan terjadi perubahan dalam tubuh kita, yang paling nyata adalah jari tangan dan jari kaki tampak berkerut. Tentunya menjadi pertanyaan mendasar yang mesti dijawab walaupun bagi sebagian orang selalu mengabaikan perubahan wujud tersebut.



Steven Frith dari Inggris menjelaskan bahwa ujung-ujung jari tangan dan jari kaki ditutup dengan lapisan kulit yang tebal dan kuat yang ketika direndam berlama-lama dalam air, menyerap air dan memuai. Akan tetapi karena ruang untuk pemuaian tidak memadai, maka pemuaian tersebut menyebabkan lapisan kulit terlipat-lipat. 

Sedangkan pendapat lainnya dari Robert Harrison yang menyatakan bahwa bagian tubuh kita yang lain tidak menjadi keriput karena kulit di situ mempunyai sebuah lapisan tahan air, keratin di permukaan yang mencegah kelebihan atau kekurangan air. Pada tangan dan kaki terutama pada jari kaki dan jari tangan, lapisan keratin ini terus menerus rusak karena gesekan. Air dengan demikian dapat masuk ke dalam sel-sel melalui osmosis dan membuat lapisan kulit di situ menggelembung.

Terlepas adanya perubahan wujud jari tangan dan jari kaki yang berkerut setelah berendam di air dalam jangka waktu yang cukup lama, yang menggembirakan adalah perubahan tersebut tidak berdampak pada kondisi kesehatan tubuh kita. Namun demikian, apabila dilakukan secara terus-menerus bukan tidak mungkin dapat mempengaruhi struktur lapisan kulit terutama pada kulit yang bersentuhan langsung dengan air. 

Artikel keren lainnya:

Program Beasiswa bagi PNS tahun 2017

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bekerja sama dengan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB membuka kesempatan dan menyediakan beasiswa pendidikan S2 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah (kecuali Guru dan Dosen), serta PNS di lingkungan TNI/POLRI.

Program Beasiswa ditujukan khusus bagi aparat pemerintah, baik pejabat maupun calon pejabat struktural dan fungsional, yang tugas dan fungsinya terkait dengan bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pendidikan yang diberikan berfokus pada bidang IT Service, Service Computing & Engineering, e-Government, Smart City, Chief Information Officer (CIO), serta bidang Information Security Management dan Information Security Technology. Program Beasiswa ini terdapat pada Program Magister Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, opsi Layanan Teknologi Informasi (LTI) dan Rekayasa dan Manajemen Keamanan Informasi (RMKI).

Bagi PNS yang berminat silahkan klik alamat berikut:


atau

KONTAK DAN INFORMASI
Sekretariat Program Beasiswa Kominfo STEI ITB
d/a. Kelompok Keahlian Teknologi Informasi
Laboratorium Sinyal dan Sistem
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB
Gedung Achmad Bakrie (Gedung Labtek VIII) Lt.3
Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132
Telp/Fax: 022-2500985
Kontak: Meisa Trinuranni C.H
Email: mti@stei.itb.ac.id

Artikel keren lainnya:

Program beasiswa S3 dari Kementerian Agama. Pendaftaran mulai tanggal 13 Maret sampai dengan 31 Mei 2017

Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendis kembali membuka pendaftaran program beasiswa doktoral (S3). Beasiswa ini diperuntukan bagi dosen dan tenaga kependidikan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), serta PNS Ditjen Pendidikan Islam.

Ada 17 PTKI dan 13 PTU (Perguruan Tinggi Umum) yang bisa dijadikan pilihan dalam mengikuti seleksi beasiswa S3 dalam negeri yang tersebar di beberapa provinsi. Untuk pilihan PTKI misalnya, UIN Alauddin Makassar (Kajian Hadits), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Pemikiran Islam), dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Kajian Islam Internasional).

Sedangkan untuk pilihan PTU antara lain: Universitas Negeri Jakarta (Pendidikan Dasar dan PAUD), Universitas Negeri Yogyakarta (Penelitian dan Evaluasi Pendidikan), Universitas Negeri Malang (Teknologi Pendidikan), Universitas Pendidikan Indonesia (Bimbingan Konseling), Universitas Gajah Mada (Sosial Humaniora), dan Institut Teknologi Bandung (Bidang Sains dan Teknologi)

Ada 2 tahapan seleksi, yaitu: seleksi pemberkasan, serta tes tertulis dan wawancara. Peserta yang dinyatakan lolos berkas, akan diikutkan dalam tes tertulis dan wawancara.

Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengikuti program S3 dalam negeri maupun program S3 Luar Negeri.



Para peminat program beasiswa ini dapat melakukan pendaftaran secara online melalui situs web http://scholarship.kemenag.go.id terlebih dahulu dengan melampirkan dengan dokumen persyaratan yang diminta.

Artikel keren lainnya:

Defenition of Learning

Basically, learning is a change. It is a process to interact with surroundings. So, it makes individual can change whether they become better or worse based on the certain destination. Howard L. Kingskey in Nining (2013:5) stated that “learning is the process by which behaviour (in the broader sense) is originated or changed through practice or training”. In addition, Cronbach in Nining (2013:5) stated that “learning is shown by change in behaviour as a result of experience”. Based on the explanations above, there is a change in learning. It is about learning for formation of personality and behaviour based on the experience in order to give benefit for surrounding people.

Learning Achievement 

It is important to know what learning achievement is. Commonly, learning achievement is about how success the learner can master the materials of the learning object. Although the definition learning achievement would be argued by different views of scholars, most scholars support the notion of Chien (1987) "learning achievement is the acquisition of knowledge or skills that are developed by subject matter, usually indicated by test scores or numerical value is assigned by teachers". In conclusion, learning achievement is target measured by competences of the learner in learning which are shown by score as a sign and score is not a final expectation. So, learning achievement is the level of student success in learning the subject matter in schools that are expressed in the form of scores obtained from the results of tests on a particular subject matter.

Winkel in Paramita (2008) clarifies by comparing such thing as meaningful of achievement between capability and performance, and said: Learning achievement is an internal capability that to be student’s achievement and may be the students doing something or giving some performance. 

The statement mean that someone having possessed result of learning of achievement which will become the result change if himself (internal capability) must also be able to share his knowledge to the other one.

Furthermore, the students were suggested by Bloom that the process of learning will change in student behaviour through proposing three aspects (domains), namely cognitive domain, affective domain, physcomotoric domain. We can also says that learning a certain subject matter at school which are presented in numerical forms and obtained by measurement in evaluation programmer.

Therefore, the teacher’s role in the student’s achievement is very directing. The teacher task is how to support students for having changed as many as possible. In addition, the teacher must know about something that may influence students in learning and teaching process.

For that reason, to know the students’ learning achievement, especially English learning achievement, we have to do the evaluation test in accordance to the material and time span of learning if the students’ understanding towards English material taught by the teacher is good, the test value or the result of students’ evaluation test will also be good.

Based on the explanation above, the researcher conclude that learning achievement of the students is the result of the learning process reached by one that has done learning activity that is determined by the value or their response, after doing the exams or test. The result at learning achievement can be seen through his or her performance, capability of proficiency in language through their skill.

Artikel keren lainnya:

Indonesia dalam ambang bahaya, ternyata rakyat tidak banyak yang tahu tentang Lembaga Perlindungan Konsumen

Sebuah lembaga dapat bekerja maksimal apabila kontribusi masyarakat cukup tinggi, apalagi lembaga-lembaga yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakkan aturan dan hukum. Namun bagaimana apa bila terdapat lembaga masyarakat yang tidak diketahui oleh masyarakat sementara fungsinya sangat penting bagi kehidupan masyarakat itu sendiri?

Adalah Lembaga Konsumen Indonesia, lembaga ini merupakan lembaga yang berwewenang untuk melakukan pengawasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen. Di Indonesia sendiri terdapat 4 lembaga konsumen yakni BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional), LPKSM (Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat), dan BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).


Berdasarkan tweet dari @setkabgoid, menyatakan bahwa hanya 22,2% jumlah masyarakat Indonesia yang tahu dan paham dengan tugas dan fungsi Lembaga Perlindungan Konsumen. Artinya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu tempat untuk mengadukan kasus-kasus yang merugikan kehidupannya.

Ini tentu sangat berbahaya mengingat bebasnya orang menyalurkan ekspreasi dan eksplorasi terhadap sumber daya termasuk yang berasal dari luar negeri. Yang paling nyata misalnya peralatan kecantikan. Ada banyak alat kosmetik yang menawarkan keunggulan dibandingkan lainnya yang justru sangat berbahaya bagi konsumennya.

Atau misalnya kasus-kasus tentang makanan, lihatlah betapa banyak makanan terutama makanan ringan yang dicampur dengan narkotika dan obat-obatan terlarang dimana konsumennya menyasar anak-anak kecil. 

Tentunya masih banyak lagi contoh kasus yang berdampak negatif pada konsumen khususnya konsumen di Indonesia. Uniknya, bagi merasa dirugikan oleh perilaku orang tertentu yang tidak bertanggung jawab justru tidak tahu tempat untuk mengadukannya. 

Maka berdasarkan tweet dari @setkabgoid tersebut di atas, maka sudah saatnya bagi lembaga-lembaga perlindungan konsumen untuk meningkatkan dan memaksimalkan fungsi sosialisasinya kepada masyarakat. Dengan harapan, kehadiran setiap lembaga perlindungan konsumen menjadi kebutuhan yang sangat membantu dalam mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat Indonesia.

Artikel keren lainnya:

Peninggalan seni tinggi masa “Dinasti Qing” berupa mangkuk yang bercorak tumbuhan

Kekaisaran China dikenal dengan peninggalannya yang eksotik dengan nilai seni tinggi. Pada Dinasti Qing, Kekaisaran China memperoleh masa kejayaannya. Pada masa itu, China dikenal luas diseluruh dunia, banyak sekali produk-produk China di pesan oleh kerajaan lain di dunia termasuk Indonesia.

Baru-baru ini, di situs Air Hitam Laut ditemukan mangkuk yang terbuat dari batuan berporselin. Mangkuk tersebut berwana abu-abu, berglasir warna putih keabuan-biru pudar, penglasiran dilakukan diseluruh permukaan pada bagian lingkar kaki, sedangkan bagian dasar luar tidak diglasir.

Hiasan dioleh warna biru pudar, motif dasarnya adalah tentang flora atau tumbuhan. Adapun ukurannya adalah berdiameter 13,4 cm dan tinggi 5,2 cm. Diperkirakan, mangkuk ini dibuat pada masa Dinasti Qing sekitar abad 19-20 masehi.

Penampakan mangkuk tersebut seperti tampak berikut:


Artikel keren lainnya:

Inilah perancang mesjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah Jakarta yang istimewa itu

Apabila anda berwisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan menemukan salah satu bangunan yang tidak asing yakni sebuah mesjid yang bernama mesjid At-Tin. Mesjid ini dibangun pada masa pemerintahan Soeharto.




Mesjid yang memiliki arsitek yang cukup tinggi tanpa kubah ini sangat terkenal, apalagi belum lama ini dilaksanakan peringatan terhadap mendiang mantan Presiden Soeharto. Pada peringatan tersebut dihadiri ratusan ribu jamaah.

Melihat gaya arsiteknya, tentu kita akan bertanya-tanya “siapakah perancangnya?”, apakah perancangnya berasal dari luar negeri? Ataukah putra daerah?

Mungkin kita tidak pernah mendengar nama Ahmad Noe’man, tetapi ketahuilah bahwa beliau dikenal dengan julukan Arsitek Seribu Masjid. Selain itu beliau juga dikenal dengan maestro dan inspirator pembangunan masjid modern. Hal ini telah beliau buktikan dan sudah diakui oleh seluruh dunia dengan memasukkan nama beliau kedalam buku perancang masjid-masjid di seluruh dunia.

Karya-karya beliau seperti Masjid Salman ITB Bandung, Masjid At-Tin TMII Jakarta, Masjid Al-Markas Al-Islami Makassar, Masjid Raya Bandung, Masjid Asy-syifa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Masjid Lambung Mangkurat Banjarmasin, Masjid Agung Al-Akbar Surabaya, Masjid Syekh Yusuf Cape Town Afrika Selatan, Masjid Isiklal Dzamija Sarajevo Bosnia dan Mimbar Masjid Al-Aqsa Palestina serta masih banyak lagi Masjid-Masjid lainnya yang merupakan karya beliau.

Hampir semua masjid yang dibangun berdasarkan desain beliau tidak menggunakan kubah, beliau memiliki alasan mengapa kebanyakan masjid rancangan beliau tidak memiliki kubah “Saya justru mencari nilai-nilai yang universal, yang transcendental. Jadi saya hilangkan itu bentuk kubah. Memang, berat juga waktu menghilangkan kubah dari rancangan kita, itu kan cirri kita “ kata Noe’man yang dikutip dari arofiusmani.blogspot.com

Konsep bangunan masjid tanpa kubah dari Ahmad Noe’man ini sempat diperdebatkan karena tidak sesuai dengan tradisi bangunan masjid yang selalu memakai kubah. Namun, Noe’man memiliki filosofi sendiri atas konsepnya, salah satu prinsipnya adalah ijtihad yakni melakukan terobosan berdasarkan ilmu sesuai perintah Al-Quran dan meninggalkan taklid. Masjid Salman misalnya yang menonjolkan garis-garis vertical pada bangunannya yang menunjukkan hubungan manusia dengan Tuhan dan garis horizontal yang menunjuk hubungan manusia dengan sesamanya.

Atas karya-karyanya inilah, beliau pernah menerima penghargaan Satyalencana Kebudayaan dari pemerintah Indonesia. Ia juga menjadi salah satu pendiri Ikatan Arsitek Indonesia dan menjadi dosen luar biasa Interior Seni Rupa ITB.

Artikel keren lainnya:

Pengaruh keluarga sehat dan keluarga yang tidak sehat terhadap gaya pengasuhan anak

Pengasuhan merupakan tugas kompleks yang membutuhkan sensitifitas dan keinginan untuk melihat apa yang kita perbuat terhadap anak kita dan untuk merubahnya juga dibutuhkan (Norton, 1977). Gaya pengasuhan sangat menentukan tingkat kesehatan keluarga. Woititz (1992) menguraikan beberapa karakteristik keluarga sehat dan keluarga tidak sehat. 

Ciri-ciri keluarga sehat adalah :
  • Tugas orang tua untuk menjaga dan memperhatikan anak 
  • Pesan-pesan dalam keluarga jelas dan dimengerti, dan jika tidak, anak dapat menanyakan 
  • Anak selalu dicintai, walaupun perilakunya tidak dapat diterima 
  • Orang-orang dilingkungannya dihormati 
  • Seluruh perasaan anak ditoleransi 
  • Orang tua adalah guru dan pembimbing 
  • Terdapat struktur dan batas-batas yang dimengerti anak 
  • Anak diperlakukan sesuai dengan usianya dan perkembangan sewajarnya 
  • Anak dikuatkan secara teratur dan secara otomatis 
  • Terdapat organisasi dan perencanaan sebagaimana kemampuan dalam merespon krisis 


Sedangkan keluarga yang tidak sehat digambarkan : 
  • Tugas anak adalah untuk menjaga dan memperhatikan kepentingan orang tua 
  • Terdapat pesan-pesan ganda, yang menyebabkan anak bingung 
  • Anak dipermalukan dan keluarga dibuat bingung dengan perilakunya 
  • Lingkungan personal tidak jelas 
  • Perasaan sering dilanggar dan karenanya anak merasa ditindas 
  • Anak membesarkan dirinya sendiri sesuai kemampuannya 
  • Terdapat suasana kaku dan kacau 
  • Anak diminta menunjukkan kematangan semu, tidak sesuai dengan kematangannya 
  • Anak dibuat merasa tidak berharga dan tidak dicintai 
  • Anggota berespon dari satu krisis ke krisis lainnya, dan bila tidak ada krisis, mereka menciptakannya. 


Artikel keren lainnya:

Ethical Education of Teacher and Quality Teacher

The succeed of education process is overchanging by the quality of the techers. In general, the quality teacher must have ability to deliver ethical education toward the student. 

Talking about ethical education always correlated with moral value in school community between teacher, students, principal and all school’s staffs. Ethical education of teacher must have moral sensibility such as Boon (2011:78) stated that in Burant et.al. (2007;408) 

"....convinced that our attention teacher education must shift considerably to the formation not only of knowledge and skills but also of the moral sensibility that underlies them. The moral nature of teaching cannot be conflated with the knowledge and skills important for teaching; neither can it be neatly separated from them. As we have known throughout the ages yet also frequently ignore, the moral is always in play in classrooms in teachers' actions, whether intentionally or not, and the complexity of the classroom environment--its immediacy and ever-changing activities--makes demands on teachers that reveal their orientation to their work in a myriad of daily acts.‖ "

That explanation reflects that ethical education is important which has context with behavioral activity. If the teachePrs can apply moral value in their daily activities in terms of knowledge and skills, the classroom activities will be more condussive and students can follow the lead from teacher beahviour in classroom evenmore in school community. 

As we know that in our school community often seen that teachers have no moral sensitivity. Some of them ignored moral values and gave bad behaviour that can be influence towards students views. Ethical building is no matter about the theory and speech only but it needs action as a model of virtues for the students. The moral virtues could be shown by some good traits. In website of charactercount explained that there are Six Pillars of Characters, they are: trustworthiness, respect, responsibility, fairness, caring, and citizenship 

In the council for the teaching profession in Malta (2012:15) stated that as professionals, teachers are constantly engage with the principles outlined in a critical manner, taking into account the educational value of the particular relationships with persons within particular teaching and learning situations and processes. here also explained about six principles that become teachers’ capability regarding to the ethics code in teaching, they are: 
1. Maintain trust in the profession. 
2. Maintain professional relationship with students. 
3. Respect the uniqueness and diversity of students. 
4. Work in collaborative manner with collegues and parents, guardians and career. 
5. Act with honesty and integrity. 
6. Keep their professional knowledge and prctice up to date. 

Understanding those six principals, teacher should be trained in order to get better personality which consist of moral value and ethics code. In fact, in our educational system especially teacher as a role model often ignore etchical education in school communitty. It must be secured in phases to get the point of best moral value attainment .

Quality Teacher 
The main foundation of students’ attainment is quality of the teacher. Teacher quality have many aspects in need to teach and learn the students’ in school community. According to Rice (2003) aspects are: Teachers’ experience, teacher preparation programs and degree, teacher sertification, teacher course work and teachers’ own test score. In detail Rice (2003:V) explained that: 

"greater clarity on the empirical evidence can inform the wisdom of current practice, guide state efforts as they struggle with No Child Left Behind compliance regarding teacher quality, and provide direction for future teacher policy decisions. For example, developing an approach to policy that values different and multiple teacher characteristics based on the research evidence may prove promising. It is important to note that many personal characteristics important for a good teacher are not measured in the studies reviewed. The focus is on aspects of teacher background that can be translated into policy recommendations and incorporated into teaching practice. "

Furthermore Rice (2003:1) stated that education is the compilation and product of many and varied resources. Among these, teachers stand out as a key to realizing the high standards that are increasingly emphasized in schools and school systems across the country. In this case needs the role of policy maker and publics to make deal in making the characteristics of good teacher. The characteristics of good teacher has the close relevancy with quality teacher and its professionalism in teaching. According to Edi (2010:3), professional teacher is a teacher who has skills ability, responsibility and collague consideration which is supported by strong professional ethics. Meanwhile H.A.R Tilaar (1999:205) in Edi (2010:3) stated some ideas about professional teacher profile in 21 century are as follows: 
1. Mature and developing personality. 
2. Mastering knowledge and technology. 
3. Mastering skills to raise students’ interest and potential. 
4. Preofession developing in continuity.

Accordance to those four ideas, Supriadi (1999:98) in Edi (2010:3) quoted from Journal Education Leadership that there are five things should be gained to be professional teacher, they are: 
1. Having commitment to the students and the learning process. 
2. Mastering the subjects deeply. 
3. Responsible to observe students’ outcome throigh many evaluation techniques. 
4. Able to have systematic thinking about what they have done and learning from experiences. 
5. Become the parts of society who learn in the professional environment. 

In this case, theacher should have effective personality to be professional teacher. Effective personality is te personality which has competence in mastering sunjects, quality, process, adjusment 

In addition, in Indonesia Law Number 14, 2005 on Teachers and Lecturers Law (UUGD) stated that teachers are required to have academic qualifications , competence , teaching certificate , physically and mentally healthy , and have the ability to achieve national education goals . Related to the competence , a teachers must have pedagogical competence , personal competence , social competence, and professional competence acquired through professional education (Article10, 1st Paragraph).

Artikel keren lainnya:

3 Jenis Kurikulum yang menjadi pedoman dalam proses belajar mengajar

Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek pendidikan juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Menurut S. Nasution kurikulum dibagi menjadi tiga jenis:

1. Separate subject curriculum
Artinya segala bahan pelajaran yang disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah. Subject atau mata pelajaran ialah hasil pengalaman umat manusia sepanjang masa, atau kebudayaan dan pengetahuan yang dikumpulkan oleh manusia sejak dahulu, lalu disusun secara logis dan sistematis, disederhanakan dan disajikan kepada anak didik sesuai dengan usianya masing-masing. Kelebihan dari jenis kurikulum ini adalah, 1). Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis. 2). Sederhana, mudah direncanakan dan dilaksanakan. 3). Mudah dinilai. 4). Dipakai di Perguruan Tinggi. 5). Sudah menjadi tradisi. 6). Memudahkan guru. 7). Mudah diubah. Sedangkan kekurangan-kekurangannya, 1). Memberikan mata pelajaran yang lepas-lepas. 2). Tidak memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi anak-anak sehari-hari. 3). Menyampaikan pengalaman umat manusia yang lampaui. 4). Tujuannya terlampau terbatas. 5). Kurang mengembangkan kemampuan berfikir. 6). Statis dan ketinggalan zaman.

2. Corelated curriculum
Artinya masing-masing setiap mata pelajaran mempunyai hubungan. Kelebihannya adalah 1). Murid-murid mendapat informasi yang utuh/terintegrasi. 2). Minat murid bertambah. 3). Pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih mendalam dan luas. 4). Memungkinkan murid-murid menggunakan pengetahuannya lebih fungsional. Sedangkan kekurangannya, 1). Tidak menghubungkan dengan masalah yang aktual. 2). Guru sering tidak menguasai pendekatan interdisipliner.

3. Integrated curriculum
Integrated curriculum maksudnya adalah meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan sehingga diharapkan akan membentuk anak-anak menjadi pribadi yang terintegrated. Kelebihannya adalah 1). Merupakan suatu keseluruhan yang bulat. 2). Menerobos batas-batas mata pelajaran. 3). Didasarkan atas kebutuhan dan minat anak. 4). Life centered. 5). Perlu waktu panjang. 6). Anak-anak dihadapkan pada situasi-situasi yang mengandung problema. 7). Dengan sengaja memajukan perkembangan sosial pada anakanak. 8). Direncanakan bersama oleh guru dan murid. Sedangkan kelemahannya adalah, 1). Guru-guru tidak disiapkan untuk menjalankan kurikulum seperti ini. 2). Dianggap tidak mempunyai system organisasi yang logis dan sistematis. 3). Memberatkan tugas guru. 4). Tidak memungkinkan ujian umum. 5). Alat-alat sangat kurang.

Artikel keren lainnya:

Concept of Vocabulary

Many language experts has set out about the concept of vocabulary. Katler (1989:313) stated that vocabulary is the ability to recognize individual of letter that form a word. In addition, Ur (1996) defines that vocabulary is as the word we teach in a foreign language. However, a new item of vocabulary may be more than a single word. Webster in Third New International Dictionary stated that vocabulary is a list of words and phrase usually alphabetically arranged and explained or defined.

Another concept of vocabulary stated by Simpson et all (1989:721) states that vocabulary is a collective words brief explanation of their meaning. While, Good (1979:642) gives two definitions of vocabulary, they are: (1) vocabulary is the content and function word l language, which are learned so thoroughly that they become a part of child’s understanding, speaking and after reading, and writing vocabulary, (2) vocabulary is the word having meaning when learned or seen even though not produced by individual himself to communicate with others.

From the above definition, the teacher may conclude that vocabulary is the words that have meaning which is not isolated or the meaning of words depend on context of the words exist in a context and the people who owned vocabulary will be used to understanding text either written or oral text.

Artikel keren lainnya:

Definition of Text

Kathy and Mark Anderson (1997:1) defines that text is words that are put together to communicate meaning. When we speak or write to communicate a message it means that we are creating a text. In creating a text it requires us to make choices about words we use and how we put the together.  . 

Anderson and Anderson (2003:5-7) divide text types such as recount, narrative, explanation, discussion, literary poetry, and so on. Among those kind of texts as mentioned, based on the curriculum for junior high school students, there are only some of  those texts  introduced to the students of junior high school; they are narrative, recount, procedure, report, and descriptive. In this case, the teacher only focuses on narrative text because it is one of difficult text for students especially ninth grade students and the teacher assumes that it is very important for students to comprehend this text, not only for their preparation on National Exam but also for mastering  English text as well.

According Garnett (2003: 7), a narrative text tells a story that may be based on the writer’s imagination or on facts. The purpose of a narrative is to entertain the reader.

Types of narratives are short stories, fables, modern fantasy, folktales, science fiction, legends, myths and play.

The features of Narratives are Orientation, Sequence of Events and Resolution. A narrative begins by setting the mood of the story to give the reader an “orientation” or starting point. An orientation tells the place, time, main character/s and other information. Sequence of Events is the main body of the story and describes an event or sequence of events which leads the character/s into a complication where the normal events are upset by some form of conflict. More than one complication may be created to frustrate the character/s in resolving the conflict. This heightens the sense of tension and anticipation in the reader. While in the resolution part, everything ends up happily or sadly after the problem/s or conflict/s are satisfactory resolved. In some narratives, the resolution may be left for the reader to decide.

The language features found in narrative texts are:
  • nouns /pronoun  
  • adjectives forming noun phrase, e.g: long black hair, two red apples
  • time connectives and conjunctions for sequencing event, e.g  then, before that, etc. 
  • adverbs and adverbial phrases to show the place of the story, e.g here, in the mountain, happily ever after, etc. 
  • action verbs in past tense; stayed, lived 
  • saying verbs, for speech, e.g: said, told, and thinking verbs for thought and feeling of the characters, e.g:  thought, felt, etc. 


Artikel keren lainnya:

Inilah tanda khusus yang akan dipakai untuk taksi konvensional dan taksi online, berlaku mulai 1 April 2017

Pemerintah melalui kementerian Perhubungan akan mewajibkan taksi online dan taksi konvensional untuk memasang stiker khusus sebagai pembeda antara keduanya. Aturan ini berdasarkan pada Peraturan  Menteri Perhubungan  Nomor  32  Tahun  2016  tentang Penyelenggaraan  Angkutan  Orang  dengan Kendaraan  Bermotor  Umum  Tidak  dalam Trayek.

Dasar keluarnya peraturan ini tentu saja karena disebabkan oleh tingginya konflik yang terjadi antara sopir taksi konvensional dan taksi online. Aturan ini sendiri mulai diberlakukan mulai 1 April 2017. Jadi bagi penggemar taksi konvesional dan taksi online, mulai 1 April 2017 mendatang akan mendapati sebuah stiker seperti berikut yang melekat di mobil mereka.





Stiker di atas hanya berlaku untuk roda empat, sedang untuk roda dua masih dalam pembahasan. diharapkan dengan diberlakukannya aturan ini akan mengurangi polemik antara taksi online dan konvensional, termasuk soal pembagian penumpang maupun penerapan tarif kendaraan.

Artikel keren lainnya:

Apa yang dimaksud dengan Postmodernisme

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan postmodernisme? Untuk menjawab pertanyaan ini bukanlah perkara yang mudah, bahkan merupakan sesuatu hal yang sangat rumit. Postmodernisme sulit untuk didefinisikan karena ia merupakan sebuah tema yang terkait dan dipergunakan dalam banyak bidang, seperti seni, arsitektur, musik, film, susastra, sosiologi, komunikasi, mode, teknologi, geografi dan filsafat. Bahkan karena keterkaitan dan penggunaan dalam banyak bidang ini pula ( Bertens, 1996:3) menyebut postmodernisme sebagai sebuah tema yang menjengkelkan.

Selain kesulitan dalam mendudukkan definisi postmodernisme secara tepat, kesulitan lain yang juga dijumpai adalah kesulitan dalam usaha untuk memposisikannya dalam periode waktu tertentu karena ketidakjelasan kapan postmodernisme dimulai. Menurut (Sugiarto, 1996:24) terma postmodernisme muncul untuk pertama kalinya dalam bidang seni. Terma ini dipakai oleh Federico de Onis tahun 1930-an dalam karyanya Antologia de la Poesia Espanola a Hispanoamericana. Terma ini dipergunakan untuk menunjukkan reaksi yang muncul dari dalam modernisme. Lalu pada tahun 1947, Toynbee juga menggunakan terma postmodernisme dalam bukunya A Study of History.

Sementara Stanley J. Grenz dengan penjelasan yang agak berbeda menyebutkan bahwa postmodernisme baru lahir 15 juli 1972 yang ditandai dengan peledakan rumah berarsitektur modern di Pruitt-Igoe, St. Louis, Missouri. Peristiwa peledakan ini menandai kematian modernisme dan kelahiran postmodernisme. (Grenz, 1996:25).

Dalam bidang filsafat, istilah postmodernisme diperkenalkan oleh Jean Francois Lyotard dalam bukunya The Postmodern Condition: A Report on Knowledge yang dalam edisi Inggris terbit pada tahun 1984 dan sejak itu menjadi rujukan utama dalam diskusi-diskusi tentang postmodernisme di bidang filsafat saat ini.(Sugiarto, 1996:26-27) Penting untuk diketahui bahwa postmodernisme filosofis awalnya muncul sebagai bentuk respon terhadap modernisme yang dianggap telah melahirkan berbagai konsekuensi buruk bagi kehidupan manusia dan alam pada umumnya. Meski demikian, dalam perkembangannya, postmodernisme filosofis tidak merepresentasikan suatu pandangan yang seragam.

Sugiharto memaparkan bahwa keragaman bentuk postmodernisme dapat dimasukkan ke dalam tiga kategori. Meski demikian, kategori ini tidak dapat dilihat secara ketat karena hanya merupakan alat bantu untuk melihat aneka gerakan secara lebih jernih dan global. 

Pertama, pemikiran-pemikiran yang berusaha merefisi kemodernan untuk kembali ke pola berpikir pramodern. Beberapa tokohnya: F. Capra,J. Lovelock, Garry Zukav, dan Prigonio. 

Kedua,Pemikiran-pemikiran yang terkait erat dengan dunia sastra dan banyak berurusan dengan persoalan linguistik. Kata kunci yang populer untuk kelompok ini adalah dekonstruksi. Beberapa tokohnya misalnya Derrida, Foulcault, Vattimo, Lyotard. 

Ketiga, semua pemikiran yang hendak merefisi postmodernisme, tidak dengan menolak modernisme secara total, namun dengan memperbaharui premis-premisnya saja. Kelompok ini ditokohi oleh David Ray Griffin, J. Cobb Jr., David Bohm, dan Frederick Ferre. Kelompok lain yang juga dapat dimasukkan ke dalam kategori ketiga ini adalah pemikiran-pemikiran yang disatu sisi masih melihat pentingnya gambaran dunia, bahkan metafisikanya juga, disisi lain sadar pula akan relatifitasnya akibat karakter linguistik dan historiknya. Tokoh-tokohnya antara lain adalah Heidegger, Gadamer, Ricoeur, Mary Hesse, Rorty dan Apel (Sugiarto, 1996:30-31). Satu filsuf terkenal lainnya yakni Jurgen Habermas tampaknya juga dapat dimasukkan ke dalam kategori ketiga. Meskipun secara eksplisit ia menolak postmodernisme dan hanya meneruskan proyek modernitas dan tidak, namun pandangan-pandangannya memiliki elemen-elemen postmodern yang jelas.

Menurut Habermas dalam (Hardiman, 2003:162) modernitas yang berlangsung di zamannya adalah suatu modernitas yang terdistorsi. Ada sebuah konsep normatif mengenai modernitas yang kemudian secara factual disimpangkan oleh tendensi-tendensi historis tertentu, yakni kapitalisme sehingga modernitas saat ini adalah modernitas kapitalis. Habermas ingin mempertahankan isi normative modernitas, yaitu rasionalisasi kebudayaan, masyarakat, dan kepribadian dengan rasio komunikatif. Kalau rasionalisasi berjalan sesuai dengan isi normatifnya, modernisasi akan menjamin integrasi kebudayaan, masyarakat, dan sosialisasi.

Artikel keren lainnya:

Makna dibalik lengsernya Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye bagi perkembangan pemerintahan di Indonesia

Mahkamah Konstitusi Korea Selatan secara resmi mengukuhkan pemberhentian Park Geun-Hye sebagai Presiden Korea Selatan. Pemberhentian ini dilakukan setelah dimakzulkan parlemen karena dugaan keterlibatannya dalam skandal yang melibatkan teman dekatnya yakni Choi Soon-sil.

Sehubungan dengan lengsernya Presiden Korea Selatan tersebut, Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon melalui akun twiternya @Fadlizon menyatakan sebagai berikut:

1) Dilengserkannya Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Peringatan Bagi Penguasa Agar Tidak Menyalahgunakan Kekuasaan

2) Jumat (10/3/2017), Mahkamah Konstitusi Korea Selatan secara resmi mengukuhkan pemberhentian Park Geun-Hye

3) Park Geun-hey dimakzulkan parlemen karena dugaan keterlibatannya dalam skandal yang melibatkan teman dekatnya Choi Soon-sil.

4) Choi didakwa dengan penyuapan dan korupsi karena diduga menekan perusahaan besar untuk memberikan uang sebagai imbalan untuk pemerintah.

5) Peristiwa Park Geun-hey menjadi peringatan bagi setiap penguasa. Termasuk penguasa di Indonesia, untuk tidak menyalahgunakan kekuasaannya

6) Meski menimbulkan guncangan, peristiwa di Korea Selatan ini menunjukkan jalannya mekanisme demokrasi di negara tersebut.

7) Pengawasan, Transparansi, dan Penegakkan hukum dapat dilakukan terhadap siapa saja. Termasuk juga kepada Presiden sebagai penguasa.

8) Hukum ditegakkan tanpa memandang status politik dan posisi.

9) fenomena bribe and extortion, atau praktik yg lazim disebut dngn crony capitalism, jga msh massif terjadi di negara berkembang dan maju.

10) data yang dirilis The Economist, crony capitalism index di Indonesia masih sangat tinggi.

11) Posisi Indonesia di tahun 2016 meningkat ke peringkat ke-7 di dunia dibanding di tahun 2014 pada posisi ke-8.

12) praktik bisnis di Indonesia yg memanfaatkan pengaruh lingkaran kekuasaan negara, msh cukup tinggi, bahkan memburuk dlm 2 tahun terakhir.

13) Meningkatnya praktik crony capitalism juga turut berkontribusi pada tingginya gap kesenjangan di tengah masyarakat Indonesia.

14) Sehingga, meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhannya tidak inklusif. Tidak ada pemerataan kesejahteraan.

15) Peristiwa Korea Selatan, mengingatkan agar penguasa Indonesia tdk menjalankan kekuasaan di luar mandat yg tlh digariskan konstitusi.

16) Di era yg semakin terbuka, kontrol politik trhdp penguasa akan semakin kuat. Tdk hny kontrol parlemen, namun pengawasan dari masyarakat.


Artikel keren lainnya:

Surat dari Anies Baswedan dalam menyikapi gejolak sosial politik menjelang pilkada DKI Jakarta putaran ke dua

Tensi politik di DKI Jakarta semakin memanas, masyarakat mulai melakukan tindakan mengancam warga lainnya yang berseberangan pilihan politik. Guna memenangkan pilihannya, segala cara dilakukan sehingga muncullah berbagai macam black campaign (kampanye hitam) di masyarakat. Hal ini dinilai dapat memperuncing suasana, dampaknya tentu saja dapat menimbulkan konflik sosial.

Menyikapi persoalan tersebut, Anies Baswedan yang juga salah satu paslon yang akan bertarung di pilkada DKI Jakarta putaran ke dua memandang perlu untuk mengajak masyarakat DKI Jakarta untuk tetap menjaga persatuan serta menunaikan kewajiban dan hak dengan baik.

Adapun beberapa ancaman yang dimaksudkan yang berkembang di DKI Jakarta antara lain eksploitasi kemiskinan dengan ancaman pemberhentian program KJP, program PPSU, dan program lainnya.

Atas dasar itulah, maka pasangan Anies-Sandi menyerukan kepada seluruh tim pemenangan, relawan dan masyarakat DKI Jakarta untuk :
  1. Menyerukan pada semua agar menghentikan segala bentuk ancaman kepada warga, apabila ancaman yang mengeksploitasi kemiskinan warga dengan ancaman penghentian program-program bantuan untuk rakyat bila petahana tidak dipilih lagi.
  2. Menyerukan kepada warga untuk tetap menunaikan seluruh ketentuan hukum dan setiap kewajiban terhadap jenazah, serta menurunkan spanduk ancaman penolakan shalat jenazah
  3. Kepada seluruh relawan pendukung pasangan Anies-Sandi, saya minta agar para relawan bersama dengan warga dan para tokoh/ulama untuk turun tangan dan terlibat langsung membantu apabila ada yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenazah bagi tiap warga yang memerlukan

Lebih lengkapnya bagaimana surat edaran yang dari Anies Baswedan tentang masalah-masalah di atas, berikut kami lampirkan suratnya.




Artikel keren lainnya:

Apakah kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak rendah? beginilah gambarannya!

Beberapa orang anak sedang berjalan dipinggir jalan, berpakaian seragam sekolah, menunjukkan keceriaan dan harapan. Di sisi lain, tampak lelaki separuh baya sedang menggandeng tangan seorang anak yang juga berpakaian seragam sekolah atau dibagian lainnya kelihatan seorang ibu sedang menjulurkan tangannya untuk dicium oleh anaknya di depan gerbang sekolah. 

Pemandangan ini adalah nyata adanya, pemandangan ini terjadi pada pagi hari tepatnya sebelum bel pertama berbunyi. Mungkin anda juga termasuk pelakunya, apakah anda sebagai orang tuanya, apakah sebagai kakaknya atau orang yang dipercaya oleh orang tua salah seorang anak yang sedang menempuh pendidikan.

Dalam kehidupan, pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Pendidikan adalah satu dari sekian banyak tanggung jawab yang diwajikan kepada semua orang, dengan demikian pendidikan sebenarnya tidak menunggu adanya kesadaran karena pendidikan adalah kewajiban.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dipastikan bahwa orang tua masa kini dituntut untuk selalu memperhatikan pendidikan anaknya. Akan tetapi pada perkembangannya ternyata tidak semua orang tua mampu menyekolahkan anaknya. Bukan karena kesadaran mereka rendah namun karena masalah lain yang juga tidak kalah pentingnya yakni ekonomi keluarga.

Ketahuilah bahwa pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, terlalu banyak aspek yang harus diperhatikan apabila ingin memajukan pendidikan. Kita tidak bisa mendikte kesadaran orang tua sebagai faktor utama yang mempengaruhi pendidikan. 

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan antara lain kesejahteraan keluarga, ketersediaan air bersih, kesehatan, lampu, kebijakan, akses ke sekolah, dan sarana lainnya yang pemanfaatannya bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan.

Semua aspek harus dituntaskan secara bersamaan, semakin maksimal tindakan yang dilakukan terhadap semua aspek ini maka dampaknya akan berpengaruh langsung pada pola pikir masyarakat, masyarakat menjadi semakin terbuka terhadap perubahan, dengan demikian mereka membutuhkan pendidikan sebagai akibat dari tuntutan untuk berkemampuan mengelola situasi dan kondisi disekitar.

Artikel keren lainnya:

Pengertian dan fungi mikoriza dalam mendukung keberhasilan pertumbuhan tumbuhan pioner terhadap lahan bekas tambang

Oleh Retno Prayudyaningsih


Mikoriza merupakan asosiasi simbiotik antara tanaman dan jamur tertentu yang mengkolonisasi jaringan kortek akar tanaman hidup. Asosiasi ini dicirikan adanya perpindahan (1) karbon hasil fotosintesis yang diproduksi oleh tanaman ke jamur (2) penyerapan hara dan air oleh jamur ke tanaman (Brundrret et.al., 1996). 

Berdasarkan struktur tumbuh dan cara kolonisasinya pada sistem perakaran inang, mikoriza dikelompokkan dalam 2 golongan besar yaitu Ektomikoriza dan Endomikoriza. Fungi endomikoriza (Fungi Mikoriza Arbuskula) berasosiasi dengan lebih dari 90% jenis tanaman baik tanaman kehutanan, pertanian dan perkebunan. Sedangkan sisanya sekitar 7% - 10% jenis tanaman berasosiasi dengan fungi ektomikoriza, terutama tanaman kehutanan dari jenis dipterokarpa (Shorea, Diptetocarpus dan Hopea), pinus dan ekaliptus (Santoso et al., 2003; Setiadi, 2006). 

Kolonisasi fungi mikoriza pada akar tanaman tidak hanya membentuk struktur tertentu dalam akar tanaman (hifa internal, arbuskula, vesikula, hartig net) namun juga di luar akar tanaman (mantel dan hifa ekternal). Pertumbuhan hifa ekternal dan mantel pada rambut akar (fine roots ) yang intensif memberikan manfaat bagi inang (host). 

Lahan pasca tambang umumnya mempunyai kandungan hara yang rendah dan mengalami kekeringan. Fungi mikoriza merupakan salah satu mikroorganisme tanah yang mempunyai peran penting dalam keberlanjutan sistem tanah – tanaman (Duponnois et al., 2005). Fungi mikoriza dapat meningkatkan penyerapan unsur hara P oleh tanaman. Aktivitas fosfatase juga meningkat sehingga hidrolisis P organik juga meningkat. 

Aktivitas fosfatase asam pada akar dan rizosfer tanaman gandum yang dikolonisasi Glomus geosporum dan G. mosseae lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak dikolonisasi, dan meningkatkan pertumbuhan dan kadar P tajuk (Harakarti 2006). Aktivitas fosfatase fungi mikoriza bermanfaat pada tanah yang mengandung P organik tinggi terutama jika ada kontak antara hifa dan bahan organik (Haselwandter & Bowen 1996). Selain itu juga meningkatkan penyerapan unsur hara lain seperti NO3 (nitrat), Cu, Zn dan K (Smith dan Read, 1997; Duponnois et al., 2005; Bertham, 2006). 

Fungi mikoriza juga memengaruhi penyerapan air sehingga memberikan ketahanan tanaman terhadap kekeringan (Duponnois et al., 2005; Setiadi, 2006). Fungi mikoriza yang menginfeksi sistem perakaran tanaman inang akan memroduksi jalinan hifa ekternal yang intensif yang memperluas permukaan absorbsi akar sehingga tanaman bermikoriza akan mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air (Smith dan Read, 1997; Abbot dan Robson dalam Delvian, 2005; Harakarti, 2006). 

Tanaman bermikoriza lebih tahan kekeringan daripada yang tidak bermikoriza dan akan cepat kembali pulih setelah periode kekeringan berakhir. Hal ini dimungkinkan karena hifa fungi mikoriza masih mampu menyerap air dari pori-pori tanah pada saat akar tanaman sudah tidak mampu. Penyebaran hifa eksternal sangat luas sehingga dapat mengambil air relatif lebih banyak pada kondisi kekeringan (Bowen, 1980; Munyaziza et al. dalam Delvian, 2005). 

Selain itu, hifa fungi mikoriza berukuran diameter sepersepuluh diameter rambut akar (Orcutt dan Nielsen, 2000) dan luas permukaan penyerapan akar 80 kali lebih luas dibandingkan akar tidak bermikoriza Bowen (1980). Dengan demikian hifa fungi mikoriza mampu mencapai bagian tanah yang tidak dapat dicapai lagi oleh rambut akar, terutama pori tanah yang kecil. Selain mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman di lahan pasca tambang, fungi mikoriza juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. 

Tanah pasca tambang umumnya mempunyai kepadatan tanah (bulk density) tinggi yang menyebabkan terhambatnya penetrasi dan respirasi akar. Fungi mikoriza dapat membentuk agregat tanah lebih baik dibanding fungi tanah lain. Fungi mikoriza arbuskula mengeluarkan subtansi seperti lem yang disebut glomalin (glikoprotein) yang mengikat partikel tanah menjadi mikroagregat. 

Selanjutnya hifa fungi mikoriza dan akar tanaman mengikat mikroagregat tanah menjadi makroagreagat tanah. Hal inilah yang membuat tanaman bermikoriza sangat dibutuhkan pada rehabilitasi lahan bekas penambangan karena agregasi tanah akan mempercepat penetrasi air, memelihara kapasitas pengikatan air (water holding capacity) dan meningkatkan aerasi tanah (Mosse dan Hayman, 1980; Smith dan Read, 1997) tetapi mengurangi hambatan penetrasi dan respirasi akar. 

Seringkali dilaporkan bahwa tanah-tanah pertambangan mengandung logam-logam berat beracun (Cu, Zn, Ni, Fe, Co, Pb, Cd, dan Ba) dalam konsentrasi tinggi. Golden dan Tinker dalam Delvian (2005) melaporkan bahwa pada kondisi yang sangat masam, rerumputan yang bermikoriza mengakumulasi Cu dan Ni dalam level yang tinggi dibanding tanaman yang tidak bermikoriza sehingga disimpulkan bahwa simbion mikoriza harus dipertimbangkan sebagai komponen dari toleransi tanaman terhadap logam-logam berat yang toksik. 

Mekanisme simbiosis FMA dalam memperbaiki toleransi tanaman terhadap logam berat diduga karena (a) terjadi pengenceran unsur-unsur toksik dengan membaiknya serapan unsur hara lainnya, (b) terjadi penangkapan logam-logam oleh polifosfat, yang akumulasinya terjadi karena membaiknya status fosfor dalam fungi, dapat menurunkan perpindahan unsur toksik ke tanaman sehingga terjadi penurunan toksisitas, (c) simbiosis FMA memperbaiki pertumbuhan tanaman sehingga tanaman meningkat toleransinya terhadap logam berat (Bertham, 2006). 

Mosse et al. (1981) menyatakan bahwa fase bibit merupakan fase yang sangat tergantung pada mikoriza. Inokulasi mikoriza pada bibit tanaman terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan bibit. Inokulasi Fungi mikroza indigen dari tanah bekas tambang kapur terhadap bibit bitti (Vitex cofassus), pulai (Alstonia scholaris) dan jati (Tectona grandis) yang ditumbuhkan pada media dari tanah bekas tambang kapur mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi (30 – 635%), diameter batang (47 – 275%), indek mutu bibit (140– 829%) dan serapan P (187 – 2313%) dibanding pertumbuhan semai bitti yang tidak diinokulasi fungi mikoriza (Prayudyaningsih et al., 2009). 

Hasil penelitian lain menunjukkan inokulasi fungi mikoriza pada bibit bitti (V. cofassus) yang ditumbuhan di media tanah ultisol juga mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi (60%), diameter batang (61%) dan serapan P (105%) dibanding bibit yang tidak diinokulasi fungi mikoriza (Prayudyaningsih, 2007a; Prayudyaningsih dan Tikupadang, 2008). Demikian juga dengan inokulasi fungi mikoriza pada bibit eboni (Diospyros celebica) yang ditumbuhkan pada media tanah ultisol, mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi sebesar 31%, diameter batang 17%, indeks mutu bibit 64% dan panjang akar 96% dibanding bibit yang tidak diinokulasi fungi mikoriza (Prayudyaningsih, 2007b). 

Dengan demikian inokulasi fungi mikoriza pada bibit tanaman mampu menghasilkan bibit yang berkualitas karena mempunyai pertumbuhan yang lebih baik sehingga mempunyai daya hidup di lapangan yang lebih baik pula. 

Asosiasi fungi mikoriza dengan akar tanaman mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Untuk itu pengadaan bibit dari jenis tumbuhan yang sesuai dengan tapak dan berasosiasi dengan fungi mikoriza merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan rehabilitasi lahan bekas tambang. 

Menurut De La Cruz (1998) dalam Setiadi (2006), asosasi fungi mikoriza dengan akar tanaman dapat meningkatkan daya hidup dan pertumbuhan tanaman terutama pada tanah marginal seperti lahan pasca tambang sehingga aplikasi fungi mikoriza dapat membantu keberhasilan rehabilitasi lahan kritis dan marginal seperti lahan pasca pertambangan. Namun, inokulum fungi mikoriza yang digunakan sebaiknya merupakan fungi mikoriza yang adaptif di lokasi tersebut. 

Menurut Killham dalam Ervayenri (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan inokulum mikroba di dalam tanah adalah faktor produksi inokulum, sifat-sifat tanah dan iklim serta kompetisi oleh beberapa jenis mikroba lain di lingkungannya. Dengan demikian keefektifan simbiosis antara mikrobion dan inangnya dipengaruhi oleh faktor iklim dan tanah di lingkungannya serta kompatibilitas antara inokulum dan tanaman inang. 

Pfleger et al. (1994) menyatakan fungi mikoriza indigen merupakan kandidat inokulum terbaik untuk reinokulasi dalam upaya reklamasi lahan bekas tambang. Sedangkan menurut Smith dan Read (1997), penting artinya mengetahui potensi dan peran fungi mikoriza untuk pengelolaan lahan terdegradasi seperti lahan pasca penambangan. Aplikasi fungi mikoriza perlu dilakukan pada lahan yang memiliki propagul fungi mikoriza rendah. 

Dengan demikian penelitian bioprospeksi fungi mikoriza indigen dari lahan bekas tambang untuk mendukung keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang tersebut perlu dilakukan. Kegiatan bioprospeksi fungi mikoriza untuk reklamasi lahan bekas tambang diawali dengan eksplorasi dan identifikasi jenis fungi mikoriza indigen pada lahan bekas tambang, kemudian dilanjutkan dengan isolasi dan pembuatan inokulum Fungi mikoriza indigen tersebut dan uji efek inokulum fungi mikoriza indigen tersebut terhadap pertumbuhan semai dan pertumbuhan tanaman di lapangan. 

Penelitian Nurtjahya, et al., (2006) menunjukkan bahwa kepadatan spora fungi mikoriza pada lahan pasca tambang timah di Bangka sangat rendah. Lahan pasca tambang timah umur 11 tahun kepadatan sporanya 69 - 72 per 50 gram tanah dan 1 per 50 gram tanah pada lahan pasca tambang timah umur 1 tahun (tidak bervegetasi). 

Hasil penelitian eksplorasi dan identifikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) di lahan bekas tambang kapur, PT. Semen Tonasa menunjukkan terdapat 4 macam morfotipe spora yang termasuk dalam 3 genus yaitu Acaulospora sp., Gigaspora sp., dan Glomus sp. dimana Acaulospora sp. merupakan FMA yang paling dominan (Prayudyaningsih, 2007a). Selanjutnya ditinjau dari kerapatan sporanya, maka spora FMA di lahan bekas tambang kapur PT. Semen tonasa tergolong rendah yaitu berkisar 19 – 116 buah spora per 100 gram sampel tanah (Prayudyaningsih, 2008). 

Menurut Daniels dan Skipper (1982), tanah mempunyai populasi spora FMA yang tinggi apabila kerapatan sporanya 20 per gram tanah (2000 per 100 gram tanah). Selain itu hasil pengamatan kolonisasi FMA secara alami pada tumbuhan pioner yang menginvasi lahan bekas tambang kapur PT. Semen Tonasa menunjukkan 21 jenis dari 22 jenis tumbuhan pioner berasosiasi dengan FMA (Prayudyaningsih, 2007c). Hal ini menunjukkan kolonisasi fungsi mikoriza sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan pertumbuhan tumbuhan pioner tersebut di lahan bekas tambang.

Artikel keren lainnya:

Inilah perbedaan Presiden Amerika Barack Obama dan Raja Salman dari Arab Saudi saat berkunjung di Indonesia

Apa yang terlintas dibenak anda jika Presiden Amerika Serikat berkunjung ke Indonesia? Tentu tidak lain adalah faktor keamanan yang super ketat. Selain pengamanan yang berasal dari Amerika Serikat yakni Secret Service (SS) juga pengamanan yang berasal dari Indonesia sendiri. Khusus dari Indonesia melibatkan 7.883 personel dari Polda dan 5.000 personel dari Kodam Jaya, serta pengerahan kendaraan berat.

Tidak jelas berapa biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, kedatangan Presiden Amerika Serikat menyepakati beberapa poin antara lain perdagangan dan investasi, energi dari sumber terbarukan, perubahan iklim, pendidikan, pemberantasan terorisme, kerjasama ASEAN dan AS, kerangka kerja G20, demokratisasi di Myanmar, dan perdamaian di Timur Tengah.  Berapa nilai keseluruhannya? Hanya pemerintah yang tahu. Berapa pula nilai investasi yang disepakati saat kunjungan Presiden Amerika Serikat? juga tidak ada yang tahu.

Bagaimana dengan kedatangan Raja Arab Saudi? Raja Salman bin Abdulaziz yang membawa rombongan sekitar 1.500 orang disambut dengan penuh kemewahan. Mulai dari transportasi, hotel dan sebagainya bernilai miliaran rupiah, diprediksi kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz beserta rombongan ini menghabiskan anggaran triliunan lebih. 

Kelebihan rombongan Raja Salman bin Abdulaziz menggunakan biaya sendiri kecuali biaya keamanan. Pemerintah sendiri tidak merilis berapa biaya yang dikeluarkan untuk penyambutan Raja Salman bin Abdulaziz beserta rombongan.

Agenda kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz menitikberatkan pada investasi dan pariwisata, terutama investasi tentang migas. Pemerintah sendiri melalui juru bicaranya sudah mengumumkan nilai investasi yang disepakati yakni puluhan miliar dolar Amerika, sungguh nilai yang tidak sedikit apalagi investasi ini sangat menguntungkan Indonesia karena tidak dibarengi dengan sejumlah persyaratan seperti buruh harus dari negara Arab Saudi.

Sekedar perbandingan saja bahwa kunjungan rombongan kerajaan Arab Saudi terakhir terungkap saat Raja Abdullah berkunjung ke Spanyol untuk berlibur. Mengutip dari Guardian, pada tahun 2005 Raja Abdullah membawa rombongan sejumlah 3000 orang, menyewa 300 kamar hotel, dan 100 mobil Mercedez baru dari Jerman. Keluarga kerajaan Arab Saudi saat itu menghabiskan 60 juta dolar atau setara Rp 780 miliar. 

Artikel keren lainnya: