Banyak orang menjadi jutawan, hartawan, dan sebagainya. Namun ternyata hanya sedikit orang yang mampu memiliki kekayaannya tersebut. Kekayaan yang tampak didepan mata, belum tentu menjadi milik kita sebenarnya walaupun semua surat-surat terkait dengan kekayaan tersebut atas nama kita.
Tentunya anda bertanya bagaimana cara mengetahuinya? Maka tidaklah salah anda membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan dapat menjadi pedoman anda untuk mengelola kekayaan yang anda miliki. Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kekayaan yang kita miliki bukan milik kita sebenarnya.
- Zakat dan Pajak. Ini adalah cara resmi, secara agama dapat anda ketahui melalui pembayaran zakat. Anda tidak membayar zakat harta sesuai dengan hitungan yang telah ditetapkan maka sudah pasti harta yang tidak anda bayarkan bukanlah milik anda sebenarnya atau dapat dikatakan sebagai harta haram. Begitupula dengan pajak, adalah kewajiban anda untuk membayar pajak atas harta kekayaan yang anda miliki. Pajak jangan hanya dipandang sebagai bentuk penerimaan negara tetapi lihatlah betapa pajak berguna bagi pembangunan. Jadilah bagian dari pembangunan, karena pajak yang anda bayarkan akan bernilai sedekah, sebab pajak tersebut untuk membiayai pembangunan fasilitas umum dan sosial yang pada akhirnya juga dinikmati oleh orang yang lain yang juga lebih membutuhkan.
- Hitunglah seberapa besar kebutuhan anda, diluar kebutuhan yang anda hitung maka kekayaan yang anda miliki bukanlah milik anda yang sebenarnya. Disinilah kita dituntut untuk berbagi atau bersedekah kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Jangan anda tumpuk, karena nilainya akan sama dengan “sampah”, tidak bernilai guna bagi kehidupan termasuk kehidupan anda.
- Karena harta diluar kebutuhan sama nilainya dengan “sampah” maka sudah dapat dipastikan kekayaan tersebut dapat menjadi sumber penyakit bagi diri anda dan keluarga anda. Penyakit dimaksud dapat berupa penyakit yang lahir dari diri sendiri dan dari orang lain. Dari diri sendiri seperti sombong, congkak, serakah, ria atau suka pamer. Sedangkan dari orang lain seperti iri, dengki, hasut, fitnah dan lain sebagainya. Belum lagi kehadiran bakteri-bakteri pembusuk yang akan menggerogoti anda yang menyebabkan timbulnya penyakit seperti kelainan jiwa (psikologi), asam urat, stroke, gagal ginjal, jantung, paru-paru basah, anemia, insomnia, gelisah, dan lain sebagainya. Jika penyakit-penyakit ini menimpa anda maka sebaiknya instropeksi diri atau evaluasi seluruh kekayaan yang anda miliki jangan sampai diantara kekayaan anda terdapat milik orang lain atau bukan hak anda.
- Pandanglah semua kekayaan anda, ketika anda memandang kekayaan tersebut kemudian terlintas keraguan dalam diri anda maka kekayaan itu bukanlah milik anda.
- Jika anda mengeluarkan begitu banyak biaya untuk memperbaiki salah satu harta anda, dan dilakukan secara terus menerus maka harta itu bukan milik anda. Ketahuilah bahwa harta itu akan menjadi ratu bagi seluruh kekayaan yang bukan milik anda untuk memisahkan diri dari anda. Melepas harta tersebut bukan solusi untuk menyelamatkan kekayaan anda karena jalan lain sudah terbuka, satu-satunya cara adalah dengan berzakat, bersedekah atau berbagi dengan orang lain dengan tujuan supaya kekayaan yang tersisa dari anda dapat menjadi milik anda sepenuhnya.
- Jika harta yang anda miliki merenggut kebahagiaan dan kenyamanan anda maka harta tersebut bukan milik anda sebenarnya. Banyak orang merasa takut “kemalingan” sehingga mengganggu kedamaiannya. Jadi telusuri harta mana yang anda miliki sehingga berdampak pada kejiwaan anda tersebut. Apabila diperoleh dengan cara halal maka keluarkan sedekah atau zakatnya, sebaliknya bila diperoleh dengan cara tidak halal maka segeralah untuk melepasnya atau berikan kepada yang berhak menerimanya.
Pada prinsipnya, “Apa yang anda makan dan gunakan itulah rejeki anda, selain itu bukanlah rejeki anda melainkan hanyalah titipan untuk disalurkan kepada pemiliknya atau yang berhak menerimanya”
Belum ada tanggapan untuk "Tidak semua harta kekayaan atas nama kita adalah milik kita sebenarnya. Beginilah cara mengetahuinya"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung