Sidang MKD bagaikan batu akik yang mampu menyedot perhatian semua orang. Sidang MKD sedianya ditujukan untuk membuktikan kebenaran laporan Sudirman Said terkait dugaan pelanggaran kode etik, sebagai barang bukti yakni berupa rekaman pembicaraan utuh yang direkam oleh presiden direktur freeport.
Namun siapa sangka, justru berdampak pada legitimatenya pemerintahan Jokowi-JK. Dalam rekaman pembicaraan yang berdurasi satu jam lebih mengungkap fakta baru yang berkaitan dengan pilpres lalu. Dugaan keberpihakan kepolisian yang di motori oleh Budi Gunawan melalui propam untuk menggerakkan polda seluruh Indonesia untuk bekerja memenangkan Jokowi-Jk.
Apabila materi dalam rekaman tersebut benar terutama yang menyinggung soal pilpres maka dapat berimbas pada program "revolusi mental". Munculnya revolusi mental dilatar belakangi oleh degradasi mental masyarakat Indonesia, mengembalikan semangat gotong royong, kejujuran, sopan santun, kebersamaan, hormat menghormati dan lain sebagainya. Masalahnya adalah pemerintahan sekarang memenangkan pilpres dengan cara-cara tidak benar, melakukan kecurangan, keberpihakan aparat dan lain sebagainya berdasarkan informasi bukti rekaman yang ada di MKD.
Kalau rekaman tersebut benar, maka pemerintahan sekarang tidak memiliki legitimasi dari rakyat. Rakyat menjadi tidak percaya, ibaratnya "maling teriak maling", ingin merevolusi mental rakyat Indonesia namun ternyata pemerintah perlu merevolusi mentalnya sendiri.
Haruskah program revolusi mental terhenti di meja MKD? Menarik untuk kita ikuti episode selanjutnya.
Belum ada tanggapan untuk "Revolusi mental kandas di sidang MKD"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung