Pendidikan ibarat beberapa utas tali, tugas guru bersama orang tua dan pemerintah adalah menyambung tali itu. Semakin baik cara menyambungnya maka semakin kokoh dunia pendidikan, semakin berkualitas output yang dihasilkan. Dengan demikian, tidak ada keraguan untuk menitipkan bangsa dan negara ke pundak mereka.
SD, SMP dan SMA adalah tali pendidikan, rangkaian ini harus disimpul dengan baik, berkesinambungan dan konsekuen. Ketiganya merupakan jenjang yang saling menguatkan, dibutuhkan kesatuan visi dan misi, dan pelaksanaannya senantiasa berpedoman pada kurikulum pendidikan nasional.
Mengelola dunia pendidikan diperlukan kerjasama semua bidang. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan orang tua, pendidikan memerlukan dukungan pemerintah, pendidikan juga mengharapkan kontribusi dari pihak swasta. Semua harus bekerja memikirkan dan mengembangkan kualitas masyarakat khususnya pada usia sekolah atau pendidikan dasar.
Semua aspek kehidupan perlu di dorong untuk terlibat aktif menciptakan suasana dan situasi pendidikan. Misalnya PLN memastikan listrik tidak padam pada saat proses belajar mengajar berlangsung, PAM menjamin distribusi air bersih untuk MCK, dinas kesehatan mengontrol dan memeriksa secara berkala kondisi fisik siswa, kepolisian menjamin rasa aman dan ketentraman, dan lain sebagainya.
Secara kualitas, pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata harapan dan itu sudah terjadi sejak lama maka tidaklah salah apabila dunia pendidikan ditempatkan sebagai masalah terbesar yang dihadapi oleh bangsa ini. Olehnya itu perlu dirumuskan rencana kontijensi, sebuah rencana yang harus dieksekusi secepatnya dengan melibatkan semua pihak untuk bekerja penuh guna mengembalikan Indonesia sebagai negara yang kualitas pendidikannya dapat bersaing dengan Finlandia. Sebagaimana kita ketahui bahwa Finlandia merupakan negara yang menempati peringkat pertama dunia bidang pendidikan.
Pemerintah sudah harus menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan, dampak ketidakseriusan penanganan dunia pendidikan adalah tidak siapnya generasi bangsa menyongsong globalisasi semua bidang, kita menjadi ketergantungan dengan tenaga kerja asing, sehingga kita mudah digoyang dan dirongrong dari dalam maupun dari luar.
Kedaulatan bangsa kita khususnya bidang pendidikan tergantung bagaimana upaya kita menyambung tali pendidikan, semua unsur harus terlibat aktif ke dalam proses pendidikan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Belum ada tanggapan untuk "Mengikat tali pendidikan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung