Tablet disatu sisi membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan. Namun disisi lain tablet atau gadget justru membuat anak kehilangan daya kritis dan kreativitasnya.
Dampak negatif inilah sehingga karyawan perusahaan google tidak memperkenalkan gadget atau tablet kepada anak-anaknya pada usia pertumbuhan. Mereka beranggapan bahwa anak dalam masa pertumbuhan memerlukan waktu bermain lebih banyak ketimbang bergelut dengan gadget atau tablet. Masa bermain dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif anak, kemampuan ini diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif anak.
Kecemerlangan imajinasi anak berproses melalui latihan dalam bentuk permainan. Permainan mendorong olah pikir anak memecahkan masalah. Kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh anak pada masa pertumbuhan. Anak yang terbiasa memecahkan masalah memiliki kesempatan untuk menjadi pemenang dalam persaingan hidup, sebaliknya bila anak tidak terbiasa memecahkan masalah akan terpuruk dan kalah bersaing dengan orang lain.
Kemampuan kognitif harus dilatih sejak usia dini, latihan dapat berupa problem solving dengan pendekatan menggunakan konsep bermain sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan. Penyakit utama anak adalah jenuh dan bosan, anak biasanya suka dengan hal baru karena tingginya rasa ingin tahu terhadap semua obyek yang dihadapinya.
Gadget atau tablet memiki aplikasi yang memanjakan penggunanya. Aplikasi kebanyakan menyuguhkan hasil namun tidak menunjukkan bagaimana hasil tersebut diperoleh. Padahal untuk mengembangkan daya pikir dan kritis dibutuhkan kemampuan analisis yang hanya bisa terbentuk melalui proses.
Menguasai teknologi sudah menjadi keharusan, sumber informasi dapat diperoleh dengan mudah melalui teknologi informasi. Akan tetapi teknologi informasi dapat membawa kita pada perilaku konsumtif, suatu perilaku yang tidak produktif. Perilaku inilah yang diharapkan oleh produsen alat teknologi.
"Penjajahan" melalui teknologi informasi menjadi pekerjaan rumah kita semua, kita boleh menguasai teknologi informasi tetapi kita juga harus bisa menjadi pengendali teknologi tersebut. Dengan memberi kesempatan seluas-luasnya anak untuk menikmati masa pertumbuhannya, saat ini banyak orang tua memanjakan anaknya dengan teknologi informasi tanpa mempertimbangkan masa pertumbuhannya. Kesalahan ini harus dihentikan agar anak dapat berekspresi memaksimalkan daya analisisnya. Hindari sesuatu yang instan karena dampaknya dapat merusak otak anak menjadi statis.
Belum ada tanggapan untuk "Bahaya tablet bagi anak-anak"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung