Beranda · Pendidikan · Politik · Pemerintahan · Kesehatan · Ekonomi · Life · Manajemen · Umum

Waspadai program cuci otak melalui penayangan sinetron

Sinetron menjadi program unggulan hiburan rumah tangga. Stasiun televisi yang hanya mengejar rating, mengandalkan sinetron untuk menaikkan rattingnya. Memperhatikan fenomena ini, dapatlah diwaspadai bahwa sinetron akan menjadi alat untuk melakukan program cuci otak yang paling efektif.

Indikasi ini sudah mulai terlihat dari muatan setiap sinetron, konsep materialistik sangat kental, umumnya menonjolkan konflik perebutan harta yang diperindah dengan percintaan. Memang banyak sinetron, pemeran utamanya memakai hijab tetapi selalu dibalut dengan kemewahan, inilah yang saya katakan program cuci otak neolib.

Sadar atau tidak selalu saja ada pesan neolib melekat setiap sinetron. Dampaknya sudah mulai terasa, sifat emansipasi, gotong royong, toleransi, budaya, bahkan agama sudah mulai tergantikan oleh kebebasan ala neolib. Materi sudah menjadi ukuran strata di masyarakat, yang kaya lebih dihormati, orang berakhlak menjadi musuh utama karena menjadi penghalang kebebasan bertindak.

Mereka menyadari bahwa ada waktu-waktu tertentu untuk melakukan program ini. Waktu yang dipilih adalah waktu dimana kesempatan berkumpulnya keluarga, waktu tersebut berkisar selepas magrib.

Selain itu, ada program pembodohan, banyak sinetron justru memperlihatkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan adab dan moral, beberapa sinetron mengambil seting dunia pendidikan tetapi pesan yang disampaikan jauh dari unsur pendidikan. Jika disekolah, tata tertib menjadi pedoman bagi semua siswa, sinetron banyak yang melabrak unsur tersebut dengan alasan agar lebih menarik dan digemari oleh penonton.

Skenario adalah alur cerita, skenario adalah roh dan jantung sinetron. Skenario sinetron saat ini tidak berdasarkan fakta dan kenyataan, tidak mengandung pesan kebaikan yang berlandaskan agama. Kita ambil contoh; banyak adegan-adegan yang mempertontonkan seorang istri berani melawan dan mengatur suaminya. Dalam agama, perbuatan ini sangat dilarang, bagi penganut kebebasan seperti kaum neolib, tidak mempersoalkan ini karena adanya persamaan hak antara perempuan dan laki-laki, padahal yang sebenarnya bukan masalah hak dan kewajiban, bukan pula masalah persamaan melainkan masalah adab perkawinan. Inilah yang tidak dipahami oleh kaum neolib, atau mungkin mereka paham tetapi atasnama kebebasan dan kemerdekaan individu sehingga adab berumahtangga dikesampingkan.

Penghancuran generasi bisa dikatakan mengadopsi operasi "senyap" ala tentara. Tanpa kita sadari, kita sudah jauh terjerumus kedalam perencanaan yang sebenarnya sudah lama dilaksanakan secara hati-hati, terencana dan terprogram. Ketika kita sadar, semuanya sudah dalam kendali mereka, tidak ada yang mampu melepaskan diri dari sistem ini. Kalau saya contohkan, kita ini bagaikan katak yang di masak, mula-mula dengan air dingin, kemudian lama-lama jadi hangat sampai pada waktu tertentu air itu sudah mendidih. Mau keluar sudah terlambat, itulah kondisi kita dikemudian hari.

Olehnya itu, sebelum kaum neolib berkuasa penuh atas negara kita maka propaganda mereka harus secepatnya dihentikan. Jangan beri ruang kepada mereka untuk menanamkan pengaruhnya di bumi pertiwi ini. Turki sudah menjadi pelajaran berharga, dimana mereka terjajah di tanah airnya sendiri. Secara umum belum ada satu negara pun didunia yang berhasil dalam semua segi dengan menerapkan prinsip-prinsip neolib. Negara Barat sebagai moyangnya neolib tidak pernah secara penuh menerapkan hasil-hasil pemikiran kaum neolib, mereka menyadari bahwa sebuah negara harus memiliki kepribadian pada semua aspek kehidupan. Karena inilah landasan riil sebuah negara jika ingin membawa rakyatnya kepada kemakmuran.

Artikel keren lainnya:

Bahaya tablet bagi anak-anak

Tablet disatu sisi membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan. Namun disisi lain tablet atau gadget justru membuat anak kehilangan daya kritis dan kreativitasnya.

Dampak negatif inilah sehingga karyawan perusahaan google tidak memperkenalkan gadget atau tablet kepada anak-anaknya pada usia pertumbuhan. Mereka beranggapan bahwa anak dalam masa pertumbuhan memerlukan waktu bermain lebih banyak ketimbang bergelut dengan gadget atau tablet. Masa bermain dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif anak, kemampuan ini diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif anak.

Kecemerlangan imajinasi anak berproses melalui latihan dalam bentuk permainan. Permainan mendorong olah pikir anak memecahkan masalah. Kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh anak pada masa pertumbuhan. Anak yang terbiasa memecahkan masalah memiliki kesempatan untuk menjadi pemenang dalam persaingan hidup, sebaliknya bila anak tidak terbiasa memecahkan masalah akan terpuruk dan kalah bersaing dengan orang lain.

Kemampuan kognitif harus dilatih sejak usia dini, latihan dapat berupa problem solving dengan pendekatan menggunakan konsep bermain sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan. Penyakit utama anak adalah jenuh dan bosan, anak biasanya suka dengan hal baru karena tingginya rasa ingin tahu terhadap semua obyek yang dihadapinya.

Gadget atau tablet memiki aplikasi yang memanjakan penggunanya. Aplikasi kebanyakan menyuguhkan hasil namun tidak menunjukkan bagaimana hasil tersebut diperoleh. Padahal untuk mengembangkan daya pikir dan kritis dibutuhkan kemampuan analisis yang hanya bisa terbentuk melalui proses.

Menguasai teknologi sudah menjadi keharusan, sumber informasi dapat diperoleh dengan mudah melalui teknologi informasi. Akan tetapi teknologi informasi dapat membawa kita pada perilaku konsumtif, suatu perilaku yang tidak produktif. Perilaku inilah yang diharapkan oleh produsen alat teknologi.

"Penjajahan" melalui teknologi informasi menjadi pekerjaan rumah kita semua, kita boleh menguasai teknologi informasi tetapi kita juga harus bisa menjadi pengendali teknologi tersebut. Dengan memberi kesempatan seluas-luasnya anak untuk menikmati masa pertumbuhannya, saat ini banyak orang tua memanjakan anaknya dengan teknologi informasi tanpa mempertimbangkan masa pertumbuhannya. Kesalahan ini harus dihentikan agar anak dapat berekspresi memaksimalkan daya analisisnya. Hindari sesuatu yang instan karena dampaknya dapat merusak otak anak menjadi statis.

Artikel keren lainnya:

Menpora? PSSI belum tuntas, cabor lain apa langkahmu

Hasil yang diraih Indonesia di SEA Games Singapura tidak sesuai harapan. Mulanya (Menpora) ingin raih peringkat dua, yang didapat peringkat lima. Menpora kok diam?

Kalaulah Menpora tidak segera membenahi semua cabang olahraga pertanda bahwa benar Menpora sedang mencitrakan dirinya melalui sepakbola. Apakah karena bulan Ramadhan sehingga program berhenti?

Melalui cabang sepakbola, pemerintah sedang bertaruh, karena sepakbola profesional tidak bekerja sesuai yang diinginkan Menpora sehingga berujung pada pembekuan PSSI, ingat olahraga profesional lainnya juga sedang menunggu terobosan dari Kemenpora misalnya tinju. Saat ini organisasi tinju justru ada tiga yakni KTI, ATI dan KTPI. Ketiganya selain mengurus tinju amatir juga profesional. Terakhir kasus yang menimpa KOI dan KONI. Apa langkahmu Menpora?

Kalaulah seperti ini yang terjadi, maka bisa dipastikan Kemenpora akan keteteran. Mengurus sepakbola diperlukan seluruh tenaga, biaya dan waktu semua staf dan tim transisi bentukan Kemenpora untuk mengembalikkan roh persepakbolaan di Indonesia. Lalu bagaimana nasib cabor lainnya? Kapan engkau benahi?

Masalah pembinaan usia muda semua cabor belumlah tampak hasilnya kini pekerjaan kemenpora bertambah dengan mengurus olahraga profesional. Dua tahun mendatang SEA Games kembali dilaksanakan, berarti persiapan menghadapi ajang SEA Games mendatang hanya dua tahun. Mampukah Menpora memenuhi targetnya?

Bagaimana pula dengan Asian Games dan Olimpiade? Semoga Mempora punya solusinya. Jangan sampai seperti Tim Transisi, diumumkan dengan resmi, sudah melalui pertimbangan matang. Pasca pengumuman ramai-ramai mengundurkan diri.

Artikel keren lainnya:

Kasus Angelina kapan berakhir?

Perkembangan kasus Angelina sudah pada top news, semua media menyoroti soal kasus Angelina, andalan polri sudah turun tangan tidak lain adalah "tim inafis", tujuannya untuk mengungkap dalang pembunuh Angelina. Masihkan mereka bekerja untuk kemanusiaan?

Coba anda bayangkan, wilayah yang diselidiki hanya seputar rumah ibu angkat Angelina, jumlah orangnya pun hanya sebatas Agus dan Margiet. Yang bekerja mengungkap kasusnya sungguh luar biasa. Polda Bali menurunkan puluhan personil, Inafis lebih dari 10 orang, belum lagi komnas anak, anggota DPR, para pejabat daerah, dan masyarakat pemerhati kasus tersebut. Bila dihitung mungkin bisa ribuan orang terlibat mengungkap kasus ini.

Bagaimana hasilnya? Yang jelasnya sampai saat ini kasus pembunuhan Angelina masih dalam penyidikan.

Disisi lain ternyata kasus ini bisa dikatakan membawa berkah bagi sebagian orang, muka baru banyak yang nongol di layar kaca. Masing-masing hadir dengan analisisnya, melibatkan banyak tokoh publik, disaat yang lain berjuang untuk hidup. Tanpa disorot media, tanpa ada yang peduli terhadap nasib mereka.

Kasus Angelina harus diungkap tetapi tidak melupakan kasus lainnya. Jangan sampai kasus Angelina menjadi moment untuk mencitrakan diri, mumpung masih menjadi perhatian publik. Media jangan menjadikan kasus Angelina sebagai upaya untuk menaikkan ratting siaran, tetapi mari kita hargai dan hormati perjuangan Angelina bertahan hidup sampai akhir hayatnya. Bukankah Angelina tidak berharap kematiannya dimanfaatkan untuk kepentingan pencitraan? Angelina juga tidak pernah berharap kasusnya dijadikan sebagai pengalihan isu! Andaikan dia masih hidup, maukah dia mengorbankan nyawanya untuk kepentingan orang-orang tertentu?

Hanya menghadapi dua orang, dan tempatnya pun hanya seputaran rumah ibu angkatnya, seluruh energi tersedot untuk mengungkap kasus ini, bagaimana kalau wilayahnya seluas Indonesia dan melibatkan seluruh rakyat Indonesia?

Yang jelasnya kasus Angelina bila dihadirkan dalam bentuk lain maka kematian Angelina merupakan satu dari sekian banyak kasus yang ada di Indonesia. Misalnya mahalnya kebutuhan pokok, harga yang tidak terkendali dan lain sebagainya yang bila tidak ditangani dengan serius bisa jadi banyak menguburkan dirinya didalam tanah.

Semoga Angelina mendapatkan kebahagiaan yang layak diperolehnya, dan kematiannya segera terungkap.

Artikel keren lainnya:

Jokowi marah di tanjung priok

Pada kunjungan kerjanya di pelabuhan tanjung priok, presiden Jokowi sempat marah karena proses bongkar muat tidak sesuai harapannya. Jokowi sempat melontarkan pernyataan " ....bisa saja menterinya saya ganti" apakah ini indikasi bahwa dalam waktu dekat akan ada resufle kabinet?

Banyak pengamat menganggap kemarahan Jokowi merupakan upaya pengalihan isu, dimana saat ini ekonomi Indonesia melemah, investasi lesu dan daya beli masyarakat menurun. Pendapat ini bisa ada benarnya dengan melihat tidak adanya kebijakan pemerintah yang dapat mengembalikan kepercayaan publik yang sudah luntur akibat tidak adanya terobosan yang mampu mengendalikan pergerakan ekonomi.

Slogan "kerja,kerja dan kerja" ternyata tidak cukup membawa perubahan nyata. Malah pencitraan semakin menggila, tidak presiden, menteri dan aparat pemerintah, semuanya hanya sukses di media tetapi jauh dalam hal yang nyata. Apakah ini bentuk kegagalan "Jokowi-JK adalah kita"?

Saya pernah membaca sebuah buku bahwa keberhasilan tergantung bagaimana kita memulainya. Sejak pemerintahan Jokowi-JK, apa yang sudah dimulai? Bagi kami rakyat kecil yang tidak mengetahui tentang hukum-hukum ekonomi, jelas indikator kami adalah harga terjangkau, BBM terbeli, mudah dapat uang, dan semua yang membuat kami dapat hidup layak, nyaman, dan damai. Artinya kami dapat menikmati hidup walaupun hanya sehari saja.

Namun apa yang terjadi sekarang? Uang Rp 100 ribu hanya sekali belanja ke pasar. Uang tersebut hanya bisa beli ikan untuk sehari konsumsi, sementara gaji kami hanya berkisar 700 ribu sampai 800 ribu per bulan. Berarti kami hanya bisa makan ikan maksimal hanya seminggu lebih dan pada minggu selanjutnya "puasa ikan". Apakah kondisi ini termasuk dalam program penghematan?

BBM sudah diserahkan kepada pasar, keuntungan yang diperoleh dinamakan kompensasi BBM, program ini untuk meringankan hajad hidup masyarakat ekonomi lemah atau kelompok masyarakat pra sejahtera. Bagaimanakah kabar kompensasi BBM? Sudahkah tersalurkan? dan apa yang harus kami lakukan untuk mendapatkan kompensasi BBM agar tekanan hidup yang kian sulit akibat kenaikan BBM bisa teratasi? Ataukah kami rakyat kecil tidak layak lagi berada di Indonesia seperti para pedagang kaki lima yang tidak bisa lagi beroperasi di wilayah monas? Sementara disisi lain memberi ruang kepada pengusahan besar mengelola monas?

Disaat susu sudah tidak terbeli, Iwan Fals justru kehilangan daya kritisnya, mungkin karena beliau tidak perlu lagi membeli susu karena tidak butuh lagi, Iwan Fals hanya sebagian kecil orang-orang yang dulunya sangat kritis demi rakyat kecil, sekarang apakah mereka sudah kehilangan nuraninya atau sudah buta matanya sehingga tidak bersuara lagi?

Kalau dulu orang-orang yang mengaku aktivis dan bahkan yang baru mengaku aktivis sangat kritis terhadap segala bentuk ketidakadilan, apakah sekarang sudah berubah definisi adil sehingga yang tampak semuanya sudah adil? Bahkan yang bersuara lantang pun ternyata hanya tau kata "setuju" pada saat membahas masalah rakyat. Baru kemudian begitu semangat ketika berbicara tentang kekuasaan. Apakah seserakah itu mereka? Bukankah itu bentuk perbuatan zalim?

Keluarga saya banyak yang berprofesi sebagai petani, hasil panen bisa dikatakan melimpah namun tetaplah sulit untuk dipasarkan. Dimanakah uang yang dulunya berkeliaran di pasar? Apakah mungkin ajakan perbankan yang menghimbau masyarakat supaya banyak menabung telah berhasil? Kalau hanya untuk dikonsumsi, bagaimana mereka bisa meningkatkan kesejahteraannya? Bagaimana pula dengan pendidikan anak-anaknya? Kalau bisa biaya sekolah dibarter dengan hasil tani, mungkin sedikit bisa membantu mereka.

Yang jelasnya, harapan yang tinggi ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, semoga marahnya Presiden Jokowi di pelabuhan tanjung priok dapat membawa perubahan bukan hanya sebagai pencitraan.

Artikel keren lainnya:

10 syarat sahabat sejati yang harus diketahui! Bagaimana dengan sahabatmu?

Memiliki teman setia tidak semudah mencari musuh, biasanya pertemanan terjalin berawal dari tujuan yang sama, kebiasaan berkumpul dan karena kebutuhan. Teman setia atau sahabat sejati dalam hidup kita tidak lebih dari dua orang. Belumlah teruji sahabat tersebut, kita sudah menganggapnya sebagai sahabat sejati atau sahabat setia. Bagaimana sebenarnya syarat teman setia atau sahabat sejati?

Prof. Buya Hamka telah membuat ukuran atau syarat teman setia. Syarat itu adalah :
  1. Jangan ada maksud yang tak jujur (udang di balik batu)
  2. Hendaklah dia streng kepada kita pada waktunya, tidak mengambil-ambil muka, bersikap terus terang, bukan mengia-iakan perbuatan kita, padahal nyata salah. Sanggup dia menyalahkan pekerjaan kita yang salah, walaupun pahit bagi kita menerimanya.
  3. Kalau perlu, dia suka berkorban untuk kita pada waktunya, sebagaimana kesanggupan kita berkorban pada waktunya pula. Jangan hanya menerima saja, hendaklah sanggup pula memberi.
  4. Tahan hatinya melihat perangai kita yang kerapkali berubah-ubah dan tabiat buruk yang ada pada tiap-tiap orang, sehingga tidak segera dia naik darah melihat kebuturukan itu. Bahkan dia sabar. Kelak apabila datang angin baik, suka dia menunjukkan kesalahan kita itu dengan laku yang patut.
  5. Dia terus terang kepada kita, tidak pernah membohong, walaupun dengan berdusta itu menurut pertimbangannya akan dapat memelihara hati kita.
  6. Dihormatinya rumah tangga kita, dimuliakannya kehormatan kita, dan tidak “lain” pandangannya kepada isteri/suami kita.
  7. Hendaklah lebih utama budinya dari kita, luas akalnya, mulia tujuannya. Sehingga dibawanya kita ke atas, bukan dijatuhkannya ke bawah.
  8. Kalau perlu, dia sanggup mengorbankan apa yang perlu dan mahal buat kita.
  9. Dipersetujukannya jalan fikirannya dengan jalan fikiran kita
  10. Rahasia kita disimpannya, tidak diupat-digunjingnya dibelakang kita. Zahir dan batinnya sama rata di dalam perkara-perkara yang berhubung dengan kita.



Itulah 10 syarat teman setia dan sahabat karib. Bagaimana dengan sahabat karib anda? Sudahkah memenuhi syarat diatas?

Artikel keren lainnya:

Apakah buku nikah anda asli? Cara cek buku nikah

Banyaknya beredar barang palsu saat ini, menuntut kita untuk waspada karena semua bisa dipalsukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Yang bisa dipalsukan termasuk buku nikah. Apakah buku nikah anda asli?

Untuk mengetahui keaslian buku nikah dapat dicek secara online. Pernyataan menteri agama beberapa hari lalu yang memperingatkan kepada yang sudah berumah tangga bahwa apabila buku nikah anda palsu maka harus dinikahkan ulang, hal ini menuntut bagi yang sudah menikah untuk memeriksa kembali keabsahaannya buku nikah. Memang terdapat pro kontra karena yakinlah bahwa anda telah melaksanakan pernikahan secara sah di depan penghulu disaksikan oleh keluarga besar baik dari mempelai wanita maupun mempelai pria. Tetapi tidaklah salah apabila anda kembali mengecek apakah buku nikah asli atau palsu sekedar memastikan keaslian buku nikah anda.

Kementerian agama RI menerbitkan portal untuk menyajikan informasi kepada masyarakat Indonesia yang sudah menikah melalui Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH). Data yang masuk ke portal ini bersumber dari Kantor Uruan Agama (KUA) kecamatan seluruh Indonesia dan dijamin Validitasnya. Bagaimana mau mencoba?

Silahkan klik gambar berikut:




Caranya sangat mudah anda tinggal mengisikan data-data yang diminta, kemudian akhiri dengan menekan Cari data nikah.

Dibawah akan ditampilkan data anda dan istri anda secara detail dan lengkap. Apabila buku nikah anda palsu ada dua kemungkinan, pertama data anda belum diinput oleh KUA Kecamatan dimana anda menikah atau memang buku nikah anda palsu. Ketika data tidak ditampilkan, lebih baik langsung saja melakukan konfirmasi kepada KUA, karena dapat berakibat fatal terutama bagi PNS, TNI dan Polri.


Artikel keren lainnya:

Fenomena Siswa Berprestasi di sekolah lebih didominasi perempuan

Dalam beberapa dekade terakhir, peserta didik yang berprestasi di dominasi oleh kaum perempuan, Laki-laki seakan tidak mampu bersaing dengan perempuan terutama nilai-nilai akademik. Inilah fenomena yang terjadi di dunia pendidikan, faktor apakah yang membawa perempuan mendominasi deretan nama siswa berprestasi?

Untuk mengetahui sebab fenomena ini membutuhkan penelitian yang mendalam yang melibatkan siswa, guru, orang tua dan semua unsur terkait dengan dunia pendidikan. Tentunya banyak rumusan masalah yang bisa dijadikan hipotesis sebagai langkah awal untuk memecahkan persoalan di dunia pendidikan. Apakah karena pengaruh kebijakan dunia pendidikan, apakah karena akibat pergaulan bebas, apakah karena jumlah perempuan lebih banyak, apakah karena siswa laki-laki banyak yang nakal, apakah karena guru kurang maksimal dalam memberikan pelayanan dan apakah nilai dan norma yang di masyarakat telah luntur serta apakah program emansipasi wanita telah membawa hasil?.

Inilah tantangan yang sebenarnya bagi para peneliti, menemukan dan memecahkan permasalahan yang membelit dunia pendidikan. Penelitian dalam hal ini dilakukan oleh guru, mahasiswa, dosen dan masyarakat ilmiah lainnya. Diharapkan hasil penelitian dapat membawa perubahan khususnya terhadap peserta didik laki-laki.

Kesenjangan akibat dari kebangkitan kaum perempuan dan menurunnya prestasi laki-laki sebenarnya tidak boleh terjadi di dunia pendidikan. Akan ada ketimpangan sosial karena perempuan secara kodrat memiliki keterbatasan, sehingga untuk mengukur keberhasilan dunia pendidikan tidak dapat mengacu pada hasil yang dicapai oleh kaum perempuan. Saya tidak bermaksud mendiskreditkan kaum perempuan tetapi dalam kenyataannya sepintar apapun perempuan, hanya sebagian kecil yang dapat mengaktualisasikan potensi dan kapasitasnya dalam kehidupan nyata. Yang lainnya tetap terbelenggu oleh tradisi dimana gerak langkah perempuan dibatasi dengan norma dan budaya di masyarakat.

Misalnya, pada saat perempuan menempuh pendidikan, prestasinya tergolong diatas rata-rata laki-laki tetapi ketika perempuan menjalani kehidupan rumah tangga maka prestasi tersebut akan sirna oleh statusnya sebagai istri yang hanya mengurus urusan rumah tangganya. Kesempatan untuk mengembangkan dirinya menjadi terbatas oleh karena persoalan tanggung jawab. Memang ada beberapa perempuan mengabaikan ini, akibatnya masa depan rumah tangganya dikorbankan, sangat kecil jumlahnya rumah tangga yang memberi kesempatan kepada perempuan secara berimbang dan berhasil.

Perubahan ini, mengakibatkan kaum laki-laki tetap menjadi pemeran utama dalam pembangunan. Disinilah letak permasalahan yang dihadapi, kualitas output pendidikan dari kaum laki-laki sangat rendah dibandingkan dengan perempuan, sementara mengganti peran laki-laki dengan perempuan bukanlah hal mudah karena tradisi di masyarakat membatasi gerak perempuan.


Untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan akibat terbatasnya langkah perempuan maka penelitian yang ditujukan untuk memecahkan permasalahan tentang dominasi prestasi oleh peserta didik perempuan mutlak diperlukan karena beberapa generasi penamatan di sekolah sudah menunjukkan dominasi tersebut, laki-laki harus kembali bangkit mengejar ketertinggalannya terhadap peserta didik perempuan, minimal sama.

Artikel keren lainnya:

Sanksi FIFA, Hanya satu yang bisa membebaskan Indonesia

Usaha insan sepakbola Indonesia yang dengan susah payah telah membangun persepakbolaan selama ini hangus karena terbitnya Surat bernomor 0137 tahun 2015 yang ditandatangani oleh Kemenpora pada tanggal 17 April 2015. Surat tersebut menegaskan bahwa Kemenpora memberikan sanksi administratif berupa tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI. Berdasarkan surat ini, PSSI mengumumkan status “force majeure”. Dengan demikian semua kegiatan PSSI resmi tidak berjalan.

Kemudian FIFA mengirim surat peringatan kepada kemenpora dengan alasan terjadi pelanggaran terhadap statuta FIFA pasal 13 dan 17. Serta pemberian batas waktu bagi kemenpora untuk mencabut kembali surat pembekuan PSSI paling lambat tanggal 29 Mei 2015. Ternyata sampai dengan tanggal tersebut Kemenpora tidak kunjung mencabut pembekuan PSSI tersebut bahkan kemenpora berusaha untuk menyegel kantor PSSI.

Tepat tanggal 30 Mei 2015, Indonesia akhirnya mendapatkan sanksi dari FIFA. Hal tersebut, dijatuhkan lewat surat yang ditandatangani Jerome Valcke, selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFA.

Bagaimana masyarakat Indonesia menanggapi sanksi FIFA? Terdapat dua pendapat, yang pertama setuju untuk pembenahan dunia persepakbolaan Indonesia dan yang kedua tidak setuju karena telah menghancurkan masa depan dunia sepakbola Indonesia yang tidak hanya pada sisi pemainnya tetapi semua yang terlibat didalamnya termasuk pedagang kaki lima.

Bagaimana agar sanksi FIFA dicabut?

Ada 4 syarat agar sanksi FIFA dicabut:
  1. Exco PSSI dikembalikan fungsinya untuk menangani PSSI secara independen, tanpa gangguan pihak ketiga, termasuk dari Kemenpora.
  2. Tanggung jawab pengelolaan Timnas sepenuhnya dikembalikan ke PSSI.
  3. Tanggung jawab kompetisi PSSI dikembalikan ke otoritas PSSI.
  4. Semua klub yang punya lisensi di bawah regulasi lisensi PSSI, diperbolehkan bermain di kompetisi yang digelar PSSI.

Ingat! Sanksi tersebut tidak ada durasi waktu seperti yang dialami oleh negara lain, artinya bisa hanya hitungan hari, bulan, tahun, bahkan puluhan tahun. Tergantung apakah keempat syarat tersebut terpenuhi atau tidak.

Apa Langkah Pemerintah Selanjutnya?

Dari beberapa wawancara di media, pihak kemenpora telah mempersiapkan langkah-langkah strategis seperti pembentukan tim transisi yang tugasnya menggantikan peran PSSI. Tim ini juga akan mengadakan KLB untuk memilih pengurus baru PSSI.

Demi kelancaran roda kompetisi, kemenpora akan memutar roda kompetisi antar daerah, kompetisi amatir dan profesional, serta pembinaan usia dini.

Bagaimana nasib sepakbola Indonesia kedepan?

  1. Selama 4 syarat di atas tidak terpenuhi, maka suspend FIFA terhadap Indonesia tidak akan dicabut. Pemerintah bisa saja melakukan KLB untuk memilih pengurus baru, tetapi apakah FIFA akan mengakui pengurus baru versi pemerintah? Sementara pengurus yang sekarang sudah diakui oleh FIFA. 
  2. Pemerintah akan memutar roda kompetisi antar daerah, bagaimana dengan perangkat pertandingannya? Bagaimanapula dengan pendanaannya? Bila menggunakan APBD dan APBN, berapa banyak uang rakyat untuk dialokasikan membiayai kompetisi ini? Bagaimana mengukur prestasi olahraga sepakbola Indonesia bila hanya bermain didalam negeri? 
  3. Untuk membentuk liga profesional tidak mudah, menggaet sponsor dalam keadaan suspend dari FIFA sesuatu yang tidak mungkin, berarti pemerintah harus turun tangan membiayai liga profesional tersebut. Apakah tidak bertolak belakang dengan PP Nomor 18 tahun 2007 tentang pendanaan keolahragaan? Dimana dalam PP tersebut yang dibiayai oleh pemerintah tidak termasuk olahraga profesional. 
  4. Kemenpora siap bertanggung jawab atas keputusannya, apakah pertanggungjawaban tersebut termasuk gaji pemain, kerugian klub, dan segala yang berhubungan dengan PSSI? Bila demikian maka APBN habis hanya untuk memenuhi pertanggung jawaban kemenpora tersebut. Para pemain asing di Indonesia jumlahnya banyak, mereka memiliki kontrak yang diketahui oleh FIFA, nilainya sangat fantastis bila dijumlahkan seluruhnya. Mampukah kemenpora menyelesaikan nilai kontrak para pemain asing tersebut? 
  5. Untuk mengembalikan roh persepakbolaan Indonesia dibutuhkan waktu yang cukup lama, butuh perhatian penuh karena semua unsur dan elemen sepakbola Indonesia telah hancur. PSSI yang memiliki perwakilan di seluruh daerah sudah tidak dapat menjalankan fungsinya. Ketika pemerintah membentuk pengurus baru PSSI, apakah dengan serta merta PSSI dengan pengurus baru-nya dapat menjalankan roda organisasi tanpa mencabut SK Pembekuan? Apakah SK Pembekuan dicabut oleh kemenpora dapat dengan mudah diakui oleh FIFA? Kembali pada poin satu di atas. 
  6. Bagaimana cara pemerintah membangun animo masyarakat khususnya generasi muda untuk berlatih sepakbola sementara masa depan dunia sepakbola tidak jelas? Baiklah karena sepakbola adalah olahraga rakyat Indonesia jadi tidak mungkin hilang tetapi adakah generasi muda Indonesia yang berani menggantungkan masa depannya di dunia sepakbola yang tidak ada kepastian? Semakin jauh dari prestasi! 
  7. Ketika fokus kemenpora ditujukan untuk membangun kembali sepakbola Indonesia, bagaimana dengan olahraga lainnya?


Kesimpulan

Apabila semua pertanyaan di atas belum dapat dijawab dengan baik oleh pemerintah terutama pada poin pertama pertanyaan saya diatas, maka harapan tidak akan pernah tercapai. Bukan prestasi yang kita dapatkan melainkan ketidakpastian masa depan sepakbola Indonesia. Kalau sekarang konflik yang terjadi hanya pada kemenpora dan PSSI, maka kedepan kemenpora dengan FIFA ketika pengurus baru PSSI terbentuk, karena FIFA adalah organisasi independen yang tidak dapat diintervensi oleh pemerintah manapun didunia ini, maka FIFA tetap akan bertahan pada empat syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah, sekali lagi masa depan sepakbola Indonesia tidak jelas.

Memang ada kasus yang melibatkan para petinggi FIFA, tetapi yang diproses hanya oknumnya saja bukan organisasinya. Disaat para petinggi FIFA bermasalah, roda organisasi tetap berjalan, optimisme pemerintah dan beberapa orang yang menyatakan bahwa Indonesia akan lolos dari sanksi karena beberapa alasan, kini terbukti keliru. FIFA tetaplah organisasi yang obyektif, tegas dan komitmen terhadap statutanya.

Bagaimana seharusnya pemerintah? Sebaiknya pemerintah kembali pada amanah PP Nomor 18 tahun 2007 yang fokus pada program pembinaan  olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Sedangkan untuk olahraga profesional hanya pada pengembangan, pengawasan serta pengelolaan tanpa mencampuri urusan tehnis olah raga profesional terutama dalam dunia sepakbola karena statuta FIFA tidak bisa dilawan dengan undang-undang manapun termasuk undang-undang yang berlaku di Indonesia, yang bisa membebaskan Indonesia adalah pencabutan SK Kemenpora terkait PSSI dan mengakui kepengurusan PSSI sekarang (Ketua La Nyala Mataliti) kecuali Indonesia tidak ingin lagi bergabung dengan FIFA.


Artikel keren lainnya: