Beranda · Pendidikan · Politik · Pemerintahan · Kesehatan · Ekonomi · Life · Manajemen · Umum

Fenomena Siswa Berprestasi di sekolah lebih didominasi perempuan

Dalam beberapa dekade terakhir, peserta didik yang berprestasi di dominasi oleh kaum perempuan, Laki-laki seakan tidak mampu bersaing dengan perempuan terutama nilai-nilai akademik. Inilah fenomena yang terjadi di dunia pendidikan, faktor apakah yang membawa perempuan mendominasi deretan nama siswa berprestasi?

Untuk mengetahui sebab fenomena ini membutuhkan penelitian yang mendalam yang melibatkan siswa, guru, orang tua dan semua unsur terkait dengan dunia pendidikan. Tentunya banyak rumusan masalah yang bisa dijadikan hipotesis sebagai langkah awal untuk memecahkan persoalan di dunia pendidikan. Apakah karena pengaruh kebijakan dunia pendidikan, apakah karena akibat pergaulan bebas, apakah karena jumlah perempuan lebih banyak, apakah karena siswa laki-laki banyak yang nakal, apakah karena guru kurang maksimal dalam memberikan pelayanan dan apakah nilai dan norma yang di masyarakat telah luntur serta apakah program emansipasi wanita telah membawa hasil?.

Inilah tantangan yang sebenarnya bagi para peneliti, menemukan dan memecahkan permasalahan yang membelit dunia pendidikan. Penelitian dalam hal ini dilakukan oleh guru, mahasiswa, dosen dan masyarakat ilmiah lainnya. Diharapkan hasil penelitian dapat membawa perubahan khususnya terhadap peserta didik laki-laki.

Kesenjangan akibat dari kebangkitan kaum perempuan dan menurunnya prestasi laki-laki sebenarnya tidak boleh terjadi di dunia pendidikan. Akan ada ketimpangan sosial karena perempuan secara kodrat memiliki keterbatasan, sehingga untuk mengukur keberhasilan dunia pendidikan tidak dapat mengacu pada hasil yang dicapai oleh kaum perempuan. Saya tidak bermaksud mendiskreditkan kaum perempuan tetapi dalam kenyataannya sepintar apapun perempuan, hanya sebagian kecil yang dapat mengaktualisasikan potensi dan kapasitasnya dalam kehidupan nyata. Yang lainnya tetap terbelenggu oleh tradisi dimana gerak langkah perempuan dibatasi dengan norma dan budaya di masyarakat.

Misalnya, pada saat perempuan menempuh pendidikan, prestasinya tergolong diatas rata-rata laki-laki tetapi ketika perempuan menjalani kehidupan rumah tangga maka prestasi tersebut akan sirna oleh statusnya sebagai istri yang hanya mengurus urusan rumah tangganya. Kesempatan untuk mengembangkan dirinya menjadi terbatas oleh karena persoalan tanggung jawab. Memang ada beberapa perempuan mengabaikan ini, akibatnya masa depan rumah tangganya dikorbankan, sangat kecil jumlahnya rumah tangga yang memberi kesempatan kepada perempuan secara berimbang dan berhasil.

Perubahan ini, mengakibatkan kaum laki-laki tetap menjadi pemeran utama dalam pembangunan. Disinilah letak permasalahan yang dihadapi, kualitas output pendidikan dari kaum laki-laki sangat rendah dibandingkan dengan perempuan, sementara mengganti peran laki-laki dengan perempuan bukanlah hal mudah karena tradisi di masyarakat membatasi gerak perempuan.


Untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan akibat terbatasnya langkah perempuan maka penelitian yang ditujukan untuk memecahkan permasalahan tentang dominasi prestasi oleh peserta didik perempuan mutlak diperlukan karena beberapa generasi penamatan di sekolah sudah menunjukkan dominasi tersebut, laki-laki harus kembali bangkit mengejar ketertinggalannya terhadap peserta didik perempuan, minimal sama.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Fenomena Siswa Berprestasi di sekolah lebih didominasi perempuan"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung